Panduan Lengkap Membuat Pakan
Lele Organik
Indoaqua.net
- Siapa sih
yang tidak tau ikan lele, hampir seluruh orang di Indonesia tau ikan lele. Ikan
yang dikenal memiliki kumis ini adalah jenis ikan yang mudah dibudidayakan.
Selain itu, ikan lele juga memiliki rasa daging yang gurih dan lezat serta
memiliki kandungan protein yang tinggi.
Namun,
belakangan ini pembudidaya ikan lele banyak yang mengeluh akan tingginya harga
pakan, sehingga keuntungan yang didapat semakin berkurang. Harga pakan yang
tinggi merupakan permasalahan utama yang dihadapi pembudidaya ikan lele, selain
masalah teknis budidaya.
Sudah banyak
cara dilakukan pembudidaya ikan lele untuk mengatasi masalah pakan ini, mulai
dari menggunakan pakan alternatif seperti keong mas, limbah peternakan unggas
dan menggunakan ikan rucah.
Saat ini,
selain pakan alternatif tersebut, terdapat cara lain untuk mengatasi
permasalahan harga pakan lele yang mahal, yaitu dengan membuat PAKAN LELE
ORGANIK.
- Apa sih
Pakan Lele Organik ???
- Cara
membuatnya bagaimana ???
- Manfaatnya
apa ???
- Keunggulannya apa ???
Sudah tidak
sabar yah ingin tau !!!!!
Mari kita
simak penjelasannya.
Saat ini
banyak pembudidaya ikan mencoba memanfaatkan kotoran sapi atau kambing untuk
dijadikan pelet. Namun, kotoran sapi sebagai pakan organik dalam metode PAKAN
LELE ORGANIK bukan berarti langsung diberikan pada ikan lele.
Kotoran
tersebut akan diproses menjadi semacam pupuk organik yang akan merangsang
tumbuhnya pakan alami yang berguna sebagai pakan sekaligus media berkembangnya
mikroorganisme kompleks pada kolam.
Beberapa hal
yang harus diperhatikan dan diketahui untuk memanfaatkan kotoran ternak ini :
- Kotoran
ternak yang digunakan diusahakan sudah padat dan tidak berbau
- Kotoran
ternak yang digunakan berasal dari ternak yang diberi pakan hasil
fermentasi. Maksud dari pakan hasil fermentasi adalah pakan jerami yang
telah dikeringkan selama satu minggu atau dari kotoran kambing yang
memakan pakan yang sudah difermentasi juga.
"Bakteri
yang ada pada kotoran sapi sudah tidak berbahaya, karena sudah melalui proses
fermentasi"
Kotoran
ternak yang kelihatannya menjijikan ternyata bisa dimanfaatkan untuk budidaya
ikan. Selain kotoran ternak, ada beberapa bahan lain yang diperlukan untuk
membuat PAKAN LELE ORGANIK. Berikut ini beberapa jenis bahan baku yang bisa
digunakan untuk membuat Pakan Lele Organik :
- Kotoran Ternak
Kotoran
hewan yang dapat digunakan untuk pupuk setelah mengalami pengomposan yang
matang, yaitu bila secara fisik (warna, rupa, tekstur, dan kadar air) tidak
serupa dengan kondisi bahan aslinya, sedangkan secara kimia memiliki kandungan
60-70% bahan organik, 2% zat N, 1% P2O5, dan 1% K2O.
Jenis
kotoran hewan yang dapat digunakan adalah kotoran sapi, kerbau, kelinci, ayam
dan kambing. Jenis kotoran lain yang dapat digunakan untuk pembuatan Pakan Lele
Organik adalah kotoran ayam. Kotoran ayam mengandung protein, karbohidrat,
lemak dan senyawa organik lainnya.
"Kriteria
kotoran ayam yang ideal adalah yang berasal dari ayam pedaging karena
kotorannya lebih bersih dan cenderung lebih murni (tidak tercampur sekam) dan
usahakan kotoran ayam dalam kondisi kering. Hindari menggunakan kotoran ayam kampung
karena kotorannya cenderung rendah kadar N dan mengandung serat yang
tinggi"
Semakin
tinggi kandungan unsur hara nitrogen akan membuat bahan baku semakin cepat
terurai. Ini dikarenakan jasad renik pengurai memerlukan unsur hara nitrogen
untuk perkembangannya. Unsur hara nitrogen digunakan oleh mikroorganisme untuk
sintesis protein dan pembentukan protoplasma.
- Ampas Tahu
Ampas tahu
dapat digunakan sebagai sumber protein, mengingat kandungan proteinnya dan
lemak yang tinggi sekitar 8,66% protein, 3,79% lemak, 51,63% air dan 1,21% abu.
maka sangat baik untuk dijadikan bahan baku pembuatan Pakan Lele Organik.
"Kelemahan
ampas tahu cenderung memiliki kandungan protein yang lebih baik dari pada
kotoran hewan, apabila proses fermentasi terlambat, maka hasilnya akan menjadi
cepat bau sehingga dapat mengganggu lingkungan sekitar. Ampas tahu merupakan
bahan yang tidak tahan lama. Karena itu, ketika mendapatkan ampas tahu
segera lakukan pencampuran dengan probiotik, untuk dosis probiotik tergantung
dari merk dan jenis probiotik yang digunakan"
- Dedak
Dedak
merupakan limbah pengolahan gabah dan tidak dikonsumsi manusia sehingga tidak
bersaing dalam penggunaannya. Kandungan nutrisi dedak yaitu bahan kering 91,0%,
protein kasar 13,5%, lemak kasar 0,6%, serat kasar 13,0%, dan kandungan serat
kasar 13,6%.
- Tepung Ikan
Tepung ikan
adalah ikan atau bagian ikan yang dikeringkan dan digiling. Kegunaan utama
tepung ikan adalah bahan utama campuran pakan ternak. Tepung ikan yang baik
harus mempunyai sifat-sifat : butirannya seragam; bebas dari sisa tulang, mata
ikan dan benda asing; berwarna halus bersih, seragam, dan bau khas ikan
amis.
- Probiotik
Probiotik
adalah istilah yang digunakan pada mikro-organisme hidup yang dapat memberikan
efek baik atau kesehatan pada organisme lainnya.
- Tetes Tebu / Molase
Molase
merupakan bahan sisa dari proses pembuatan gula. Molase juga merupakan sumber
energi tetapi kandungan proteinnya rendah. Molase mengandung 4,2% protein
kasar, 7,7% serat kasar. Molase juga sering digunakan untuk proses fermentasi
karena mengandung 1-20% gula yang dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan
inokulum.
- Membuat
Pakan Alami dari Kotoran Ternak
Hal pertama
yang perlu disiapkan adalah media berupa kolam lele. Kita tidak perlu membuat
kolam ikan lele dari tanah, karena nantinya kita menggunakan kompos yang
berfungsi sebagai tempat berkembang biak mikro organisme. Kita bisa menggunakan
kolam semen atau kolam terpal.
Ukuran bisa
disesuaikan dengan kondisi lahan yang kita miliki. Biasanya ukurannya adalah 2
x 3 m dengan tinggi air sekitar 80 cm hingga 1 meter. Jika kolam yang dibuat
lebih besar, akan menjadi lebih baik karena padat tebar dan waktu fermentasi
pakan lele organik menjadi lebih hemat.
Komposisi Bahan dan Alat
- Kotoran
ternak yang telah diangin-anginkan selama sekitar seminggu sebanyak
100-150 kg dalam keadaan kering.
- Probiotik
EM4 Perikanan sebanyak 1 liter
- Air
matang sekitar 10-20 liter
- Tetes
tebu (molase) sebanyak 2 liter
- Karung
dan paranet sesuai ukuran kolam sekitar 1 x 2 m sebagai tempat untuk
pemberian pakan organik ke kolam.
- Jerigen.
Cara Pembuatan :
Dalam
membuat pakan alami untuk lele, terdapat proses fermentasi yang bisa dibilang
sangat penting. Karena proses fermentasi bisa meningkatkan nilai gizi, terutama
kadar protein, pada bahan baku pakan lele organik yang akan dipakai. Selain
itu, bahan pakan akan lebih sederhana sehingga mudah dicerna oleh ikan
lele.
Karena itu,
sebelum dipakai untuk pakan lele, sebaiknya semua bahan difermentasikan
terlebih dahulu menggunakan pro-biotik. Cara pembuatan pakan alami dari kotoran
sapi atau kambing sebagai berikut :
- Sebelum
seluruh bahan dicampur, aktifkan terlebih probiotik terlebih dahulu,
dengan cara mencampurkan probiotik, molase dan air matang. Campuran
tersebut diaerasi maksimum 2 jam dengan cara memasang aerator.
- Masukan
Kotoran ternak yang telah dikeringkan ke dalam Jerigen yang telah
disiapkan
- Siramkan
campuran probiotik yang telah diaktifkan ke dalam jerigen yang berisi
kotoran ternak, lalu aduk hingga tercampur merata.
- Tutup
wadah rapat, lalu biarkan bahan-bahan tersebut berfermentasi selama 7-14
hari. Setelah siap, pakan yang telah terfermentasi tersebut dimasukan ke
dalam karung.
"Lakukan
pemupukan ulang dari fermentasi kotoran sapi secara rutin setiap 2-3 hari
sekali. Hal tersebut terus dilakukan sampai lele mencapai ukuran 5-7 cm dan
lele sudah mau mengkonsumsi pakan lele organik dari ampas tahu"
Cara
Pemberian Pakan :
Pakan alami
dari kotoran ternak diberikan pada lele yang berumur di bawah 1 bulan dengan
ukuran penebaran awal maksimal 4-6 cm. Cara pemberiannya, cukup ambil pakan
hasil fermentasi kotoran ternak kemudian masukan kedalam wadah (karung) dan
masukan ke dalam kolam lele.
Sedangkan
cara lainnya, letakkan pakan alami hasil fermentasi kotoran ternak tersebut ke
paranet yang telah di pasang atau diikatkan ke tali di atas kolam ikan
lele.
Apabila
menebar benih lele ukuran 2-3 cm atau 3-4 cm, setelah 3-4 hari setelah tebar
benih, lakukan penambahan pakan lele organik dari fermentasi kotoran ternak
sebanyak 2-3 gayung tergantung dari luas kolam dan jumlah tebar benih.
Selanjutnya,
lakukan pemupukan ulang dari hasil fermentasi kotoran ternak tersebut secara
rutin setiap 2-3 hari sekali sampai ukuran lele 5-7 cm dan lele sudah mau
mengkonsumsi pakan lele organik dari hasil fermentasi ampas tahu.
Membuat
Pakan dari Fermentasi Ampas Tahu
Ampas tahu
dapat juga digunakan sebagai pakan ikan lele. Hal tersebut bertujuan agar lele
dapat berkembang seperti di habitat aslinya, yaitu memakan makanan yang berasal
dari bahan organik dan ikan lele akan tumbuh dengan baik.
Selain itu,
bertujuan untuk mengurangi biaya pengeluaran dan mengurangi menumpuknya limbah
dari ampas tahu tersebut.
Bahan Baku :
- Ampas tahu sekitar 10 kg
- Bekatul jagung, bekatul kulit
kacang atau dedak sebanyak 5 kg
- Tepung ikan sebanyak 1 kg
- Kotoran ayam sebanyak 5 kg
- Probiotik SOC (HCS) 15 - 20 ml
- Molase atau air tetesan tebu
sebanyak 250 ml
- Air matang sekitar 1-3 liter
Cara
Pembuatan :
- Aktifkan
terlebih dahulu probiotik SOC (HCS) dengan cara mencampurkan dengan air
dan molase yang telah disiapkan terlebih dahulu.
- Campurkan
probiotik yang telah diaktifkan tersebut dengan seluruh bahan yang telah
disiapkan
- Aduk
rata seluruh bahan yang ada
- Masukan
bahan yang telah dicampur kedalam wadah bisa berupa ember tertutup
- Fermentasikan
seluruh bahan tersebut selama minimal 3 jam.
Setelah
proses fermentasi selesai, pakan bisa langsung diberikan kepada lele yang
sebelumnya sudah memakan pakan alami selama 15 hari. Pastikan wadah penyimpana
fermentasi ampas tahu selalu tertutup. Usahakan sebelum ditutup kembali, aduk
pakan fermentasi ampas tahu setiap kali wadah dibuka untuk mengambil
pakan.
Cara Pemberian Pakan :
Cara
pemberian pakan lele organik dari hasil fermentasi ampas tahu sangatlah mudah.
Pakan bisa diberikan langsung ke ikan lele dengan cara dikepalkan sehingga lele
bisa mengkonsumsi secara langsung. Atau bisa juga dengan cara ditempelkan
dipinggir pematang kolam.
Disarankan
pakan tersebut diberikan kepada ikan lele yang umurnya di atas 1 bulan dari
penebaran, dengan ukuran benih minimum 4-6 cm, sebelumnya bisa diberikan dari
hasil fermentasi dan pakan alami pupuk kandang.
Pemberiannya
jangan bersamaan dengan pemberian pellet ikan. Persentase pemberian adalah 5% dari
biomassa ikan (1,5-2 kali jumlah pemberian pakan pellet). Frekuensi pemberian
pakan lele organik dari ampas tahu ini bisa 2-3 kali sehari.
"Tips
untuk meningkatkan nafsu makan lele"Sebelum diberi pakan ampas tahu,
sebaiknya lele diberikan pakan pellet pabrikan yang sudah difermentasikan
dengan probiotik, ini berfungsi sebagai pancingan bau tepung ikan yang dapat
merangsang nafsu makan lele. Perlakuan ini hanya dilakukan satu kali selama
proses pembesaran lele sehingga tidak akan memakan banyak biaya.
Penerapan
Pakan ikan lele organik ini, dapat juga diterapkan pada jenis ikan lainnya
seperti ikan mas, nila, dan lainnya. Karena dengan cara ini lebih ramah
terhadap lingkungan dan dapat meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan
khususnya.
Sekian Penjelasan
kali ini, Semoga dapat bermanfaat buat kita semua. Jangan lupa berikan komentar
yah.. Terimakasih
Sumber :
http://www.indoaqua.net/2016/01/cara-membuat-pakan-ikan-lele-organik.html