5 Jenis Ikan Lele Unggul di
Indonesia
Indoaqua.net
- Ikan lele
dengan nama ilmiah Clarias sp. merupakan salah satu jenis ikan air tawar
yang sangat populer dikalangan masyarakat indonesia. Olahan ikan lele sangat
mudah ditemui di pinggir jalan. Selain itu ikan lele memiliki kandungan protein
yang tinggi.
Di Indonesia
sendiri, ikan lele memiliki beberapa nama khas seperti ikan kalang (Padang),
ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (Kalsel), ikan keling (Makasar), ikan cepi
(Bugis), dan ikan lele atau lindi (Jawa Tengah).
Sementara
itu, di Negara lain dikenal nama mali (Afrika), plamond (Thailand), ikan keli
(Malaysia), gura magura (Srilanka). Dalam bahasa Inggris disebut Catfish,
siluroid, mudfish dan walking catfish.
- Habitat
dan Perilaku Ikan Lele
Habitat atau
lingkungan hidup lele banyak ditemukan diperairan air tawar, di dataran rendah
sampai payau. Di alam sendiri, ikan lele hidup di sungai-sungai yang arusnya
mengalir secara perlahan atau lambat, seperti danau, waduk, telaga, rawa, dan
kolam. Ikan lele lebih menyukai perairan yang tenang, tepian dangkal dan
terlindung dengan membuat atau menempati lubang-lubang di tepi sungai atau
kolam.
Lele jarang
menampakan aktifitasnya di siang hari dan lebih menyukai tempat gelap, agak
dalam dan teduh seperti di dasar kolam yang disebut dengan sifat benthic. Hal
ini dikarenakan lele adalah binatang nokturnal, yaitu mempunyai kecenderungan
beraktivitas dan mencari makanan pada malam hari.
Pada siang
hari ikan lele lebih memilih berdiam diri atau berlindung di tempat-tempat yang
gelap. Akan tetapi, pada kolam pemeliharaan, terutama budidaya secara intensif
lele dapat dibiasakan diberi pakan pada pagi atau siang hari walaupun nafsu
makannya tetap lebih tinggi jika diberikan pada malam hari.
Ikan lele
relatif tahan terhadap kondisi lingkungan dengan kualitas air yang buruk. Tidak
hanya itu, dengan kondisi kolam yang tinggi padat tebar (1.000 ekor/m2) dan
minim kandungan oksigen, ikan lele masih dapat bertahan hidup.
Namun,
pertumbuhan dan perkembangan ikan lele akan lebih cepat dan sehat jika
dipelihara dari sumber air yang cukup bersih, seperti air sungai, mata air,
saluran irigasi, ataupun air sumur. Selain itu ikan lele lebih baik dipelihara
di suhu air 28-33 C karena pertumbuhan ikan lele di air hangat lebih cepat dari
pada di suhu dingin. Suhu air berpengaruh besar terhadap metabolisme ikan lele,
jika metabolisme ikan lele terganggu maka ikan lele akan mudah terserang
penyakit.
Berikut ini
Klasifikasi Ikan Lele :
Filum
: Chordata
Kelas
: Actinopterygii
Ordo
: Ostariophysi
Subordo
: Siluroidae
Famili
: Clariidae
Genus
: Clarias
Spesies
: Clarias sp
- Kebiasaan
Makan
Ikan Lele
memiliki kebiasaan makan di dasar perairan atau kolam (bottom feeder).
Berdasarkan jenis pakannya, ikan lele digolongkan sebagai ikan yang bersifat
karnivora (pemakan daging). Di habitat aslinya, ikan lele biasa memakan cacing,
siput air, belatung, laron, jentik-jentik serangga, kutu air, dan larva
serangga air.
Karena
bersifat karnivora, pakan tambahan yang baik untuk lele adalah yang banyak
mengandung protein hewani. Jika pakan yang diberikan banyak mengandung protein
nabati pertumbuhannya akan menjadi lambat.
Selain itu,
ikan lele juga termasuk jenis ikan yang kanibal (pemakan sesama). Untuk
mencegah munculnya sifat kanibal pada ikan lele, lakukan penebaran benih dengan
ukuran yang relatif sama (seragam), manajemen pemberian pakan yang tepat dan
sortir (grading) secara rutin.
Baca Juga : Panduan Lengkap Membuat Pakan Lele Organik
Baca Juga : Panduan Lengkap Membuat Pakan Lele Organik
- Jenis-Jenis
Ikan Lele di Indonesia
Di Indonesia
terdapat banyak jenis ikan lele yang sudah dikembangkan. Namun, pada awalnya
jenis lele yang dibudidayakan adalah jenis ikan lele lokal. Sejalan dengan
tingginya minat masyarakat untuk mengkonsumsi ikan lele, muncul jenis-jenis
ikan lele unggulan yang sekarang ini banyak dibudidayakan oleh pembudidaya,
seperti ikan lele dumbo, lele sangkuriang, lele masamo dan lele mutiara.
Ikan Lele Dumbo
Secara umum
sosok lele dumbo mirip dengan lele lokal tetapi ukuran tubuh lele dumbo lebih
besar (cenderung lebih panjang dan lebih gemuk) dibandingkan dengan jenis
lokal. Beberapa literatur menyebutkan bahwa lele dumbo merupakan hasil
perkawinan silang antara dua spesies, yakni antara ikan betina Clarias
fuscus dari Taiwan dengan lele jantan Clarias mossambicus dari
Kenya, Afrika. Dari hasil perkawinan tersebut, diduga sifat-sifat lele jantan
lebih dominan.
Ikan lele dumbo memiliki keunikan, yaitu pada tubuhnya akan timbul bercak-bercak hitam dan putih bila terkejut atau stres. Kondisi tersebut bersifat sementara dan akan segera normal kembali jika kondisi lingkungan kolam sudah stabil.
Jumlah sirip lele lokal dan lele dumbo sama, akan tetapi sirip keras (patil) pada lele lokal lebih berbahaya dari pada lele dumbo. Patil lele dumbo tidak begitu beracun bila dibandingkan dengan lele lokal. Ukurannya pun lebih pendek dan tumpul, sungut lele dumbo relatif lebih panjang dibandingkan lele lokal.
Ikan Lele Sangkuriang
Ikan lele sangkuriang merupakan varietas unggulan dari ikan lele dumbo, Ikan lele sangkuriang merupakan perkawinan antara lele dumbo betina F2 (induk betina generasi kedua) dengan lele dumbo jantan F6 (induk jantan generasi keenam) dan menghasilkan lele dumbo jantan F2-6. Selanjutnya, lele dumbo jantan F2-6 dikawinkan kembali dengan lele dumbo betina F2. Sehingga menghasilkan ikan lele sangkuriang.
Dengan cara persilangan seperti ini akan menghasilkan benih ikan lele yang lebih bagus. Penurunan kualitas ikan lele dumbo diduga selama ini disebabkan oleh sering dilakukannya perkawinan sekerabat (inbreeding) dan seleksi induk yang salah.
Ikan Lele Phyton
Ikan lele jenis ini dikembangkan dan diperkenalkan oleh Teja Suwarna, Sonar Raja Jati dan Wawan Setiawan dari Pandeglang, Banten. Lele Phyton merupakan hasil perkawinan antara indukan betina lele thailand dengan induk jantan lele dumbo F6.
Perkawinan induk tersebut menghasilkan lele yang mempunyai ciri, warna dan bentuk kepala hampir menyerupai ular phyton. Tak hanya itu, lele ini juga memiliki mulut kecil dan kepala pipih memanjang dengan warna yang cerah, hingga akhirnya lele jenis ini disebut ikan lele Phyton.
Ciri lain ikan lele phyton memiliki punuk di belakang kepala, ekor bulat, dan sungut lebih panjang dibandingkan dengan lele dumbo biasa. Keunggulan dari lele phyton adalah pertumbuhannya lebih cepat, berukuran seragam, tingkat hidupnya tinggi, dan relatif lebih tahan terhadap serangan penyakit.
Ikan Lele Masamo
Ikan lele masamo diproduksi oleh PT Matahari Sakti (MS) Mojokerto, Jawa Timur. Ikan lele masamo memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan ikan lele lainnya. Beberapa keunggulannya adalah :
- Bertubuh
besar
- Rakus
makan tapi tetap efisien
- Tingkat
keseragaman tinggi
- Strees
tolerance tinggi
- Ketahanan
penyakit tinggi
- Sifat
kanibal rendah
- Sifat
induk memiliki tingkat rata-rata penetasan atau produktivitas telur yang
tinggi
Begitu
santernya kabar tersebut, sampai membuat banyak pihak mengaku menyediakan induk
dan benih lele super ini. Padahal, hanya PT MS yang mendistribusikan secara
terbatas di jaringan mitra internal perusahaan mereka.
Lele masamo
merupakan hasil pengumpulan sifat berbagai plasma nutfah lele dari beberapa
Negara, antara lain lele dumbo dan Clarias macrocephalus (bighead
catfish) yang merupakan lele afrika dengan dikohabitasi di Thailand.
Ikan lele
afrika dikenal dengan kecepatan pertumbuhannya dan ketahanan tubuh yang tinggi.
Lele afrika yang telah dikohabitasi domestik di Asia Tenggara memiliki
toleransi yang tinggi terhadap lingkungan dan tahan terhadap penyakit lokal.
Lele masamo
memiliki ciri khas fisik cukup berbeda dengan lele dumbo, sangkuriang, dan
phyton yang lebih dahulu terkenal. Kepala lele masamo lebih lonjong, menyerupai
sepatu pantofel model lama. Sirip (patil) lebih tajam, badan lebih
panjang, dan berwarna kehitaman. Ketika stres, muncul warna keputihan atau
keabu-abuan.
Lele masamo
memiliki bintik seperti tahi lalat di sekujur tubuh yang berukuran besar,
memiliki tonjolan di tengkuk kepala, serta bentuk kepala lebih runcing. Pada
induk, tonjolan di tengkuk terlihat jelas. Lele ini sangat berbeda dengan induk
jenis lain, sehingga jenis lele masamo tak mungkin dipalsukan.
Akan tetapi,
pada ukuran benih lele masamo sulit dibedakan dengan benih ikan lele jenis
lainnya. Perbedaannya adalah lele masamo lebih agresif dan nafsu makan lebih
kuat, sehingga jika manajemen pakan tidak bagus bisa berakibat pada
kanibalisme.
Ikan Lele
Mutiara
Ikan lele mutiara merupakan ikan lele unggulan yang berasal dari Balai Penelitian Pemuliaan Ikan (BPPI) Sukamandi, Subang, Jawa Barat yang dirilis pada 27 Oktober 2014. Ikan lele mutiara merupakan hasil seleksi dari persilangan induk ikan lele dumbo lokal, lele mesir, lele paiton dan lele sangkuriang sejak 2010.
Ikan lele mutiara memiliki banyak keunggulan seperti laju pertumbuhan yang tinggi hingga 40% dibandingkan lele yang saat ini dibudidayakan pembudidaya. Dengan persentase laju pertumbuhan itu, waktu pemeliharaan dapat lebih singkat. Bibit ukuran 5-7 cm dapat dipanen dalam waktu 45-50 hari dengan ukuran panen 6-9 ekor/kg dan keseragaman ukuran mencapai 80%.
Ikan lele mutiara merupakan ikan lele unggulan yang berasal dari Balai Penelitian Pemuliaan Ikan (BPPI) Sukamandi, Subang, Jawa Barat yang dirilis pada 27 Oktober 2014. Ikan lele mutiara merupakan hasil seleksi dari persilangan induk ikan lele dumbo lokal, lele mesir, lele paiton dan lele sangkuriang sejak 2010.
Ikan lele mutiara memiliki banyak keunggulan seperti laju pertumbuhan yang tinggi hingga 40% dibandingkan lele yang saat ini dibudidayakan pembudidaya. Dengan persentase laju pertumbuhan itu, waktu pemeliharaan dapat lebih singkat. Bibit ukuran 5-7 cm dapat dipanen dalam waktu 45-50 hari dengan ukuran panen 6-9 ekor/kg dan keseragaman ukuran mencapai 80%.
Keunggulan lainnya adalah irit dalam penggunaan pakan yang berdampak menekan pengeluaran biaya pakan. Angka rasio konversi pakan (FCR) hanya 0,8. Sedangkan ikan lele jenis lainnya mempunyai nilai FCR antara 1-1,2. Selain itu ikan lele mutiara lebih tahan terhadap serangan penyakit, ini dibuktikan dengan direndam ikan lele mutiara didalam bakteri aeromonas sp selama 60 jam hanya 30% ikan yang mati, menurut Peneliti dari Balai Penelitian dan Pemuliaan Ikan (BPPI) Sukamandi.
Sekian pembahasan kali ini mengenai Jenis Ikan Lele
Sumber : http://www.indoaqua.net/2016/01/5-jenis-ikan-lele-unggul-di-indonesia.html