Cara
Budidaya Ikan Nila
Ikan nila berasal dari afrika. Ikan nila
dapat hidup di air hangat. Ikan nila dapat dipelihara di danau, kolam, dan
sungai yang airnya bersih. Jenis ikan nila yang pertama masuk ke indonesia
adalah jenis Mujair (Mozambigue).
Usaha budidaya ikan nila
tergolong tidak sulit sebab ikan nila kemampuan reproduksinya cukup tinggi.
Ikan nila jika sudah berumur 2 sampai 3 bulan sudah mampu menghasilkan telur
setiap bulan satu kali. Sifat ikan nila yang cepat sekali berkembang biak menyebabkan
pertumbuhan ikan nila tidak bisa rata. Bisa di lihat ketika panen. Bentuk ikan
nila ada yang besar ada yang kecil dan ada yang sedang.
Ikan nila jantan bentuknya
lebih besar daripada ikan nila betina. Perbedaan pertumbuhan ikan nila jantan
dan ikan nila betina selisih 40%. Ikan nila betina petumbuhannya lebih lambat
sebab sifat alaminya yang sering menghasilkan anakan ikan.
Sebab pada saat ikan nila
betina bertelur, ikan nila betina tidak makan kira-kira selama kurang dari
sepuluh hari. Ikan nila betina setelah bertelur tugasnya adalah menjaga larwa
dalam mulutnya sampai ukuran yang cukup kemudian di biarkan keluar dari
mulutnya.
Pada saat reproduksi, ikan
nila memerlukan kolam air tanah atau kolam semen yang airnya tenang. Berikut
ini adalah beberapa langkah untuk mempercepat ukuran besarnya nila jantan :
Pertama, memisahkan anak
nila jantan untuk dipersiapkan dalam pembesaran. Hal ini tidak mudah karena
tidak efesien dalam jumlah yang banyak dan umumnya pembudidaya ikan kurang
mengenal mana jenis betina dan jantan.
Kedua, melakukan kawin
silang untuk mendapatkan jenis induk yang bisa menghasilkan anak ikan jantan.
Tehnik ini dilakukan dengan penelitian yang seksama dan ujicoba yang tidak
mudah. Memerlukan peralatan yang canggih, melalui test laboratorium untuk
mempelajari hormon XX yaitu betina dan XY jantan.
Ketiga, cara yang paling
mudah dan sedikit mahal yaitu dengan metode mengubah jenis betina menjadi
jantan dengan mengunakan hormone sex reversal pada larva ikan nila. Cara ini
banyak digunakan dalam budidaya monoculture karena dapat praktekkan oleh siapa
saja.
Bagaimanakah proses
jantanisasi?
Proses mengubah nila menjadi
jantan dapat dilakukan dengan cara pemberian pakan mengandung hormone synthetic
atau dikenal dengan METHYLTESTOSTERONE. Hormone ini akan mengubah fisik larva
ikan betina menjadi jantan. Tehnik ini pertama dikembangkan di Jepang pada
tahun 1950 an oleh Oryzias Medakh. Penemuan ini pertama di ujicoba pada ikan
mas (Cyprinus Carpio) dan kemudian hormon pengubah sex menjadi jantan banyak
digunakan pada ikan nila.
Pada tahun 1970-an pengunaan
hormon ini meluas keseluruh dunia, dan hanya sedikit di Indonesia yang
mengunakan hormon ini karena harga hormon sex reversal ini cukup mahal dan
harus didatangkan dari luar negeri. Namun sedikit demi sedikit penguna hormon
ini terus meningkat karena dapat memicu pertumbuhan ikan.
Bagaimana cara mengunakan
hormon pembuat jantan?
Tiga langkah menyiapkan
proses monokultur ikan nila:
1. Siapkan induk nila jantan
dan betina. 1:3 berat induk antara 150-250 gram perekor. Pembibitan ikan nila
ini dapat dilakukan pada kolam semen atau kolam tanah dan lebih baik jika
dilakukan pada aquarium. Ketika telur ikan nila menetas, induk betina akan
menyimpan larva dalam mulutnya dan akan membiarkan anak-anaknya setelah berumur
kira-kira 7 hari. Anak-anak ikan akan bergerombol dan sering naik ke permukaan
air, dan saat inilah penangkapan dimulai dan memindahkan ke kolam khusus untuk
persiapan pemberian pakan berhormon. Perlu di-ingat bahwa anak-anak ikan yang
akan diberi pakan berhormon tidak lebih dari 11 hari agar hormone dapat bekerja
dengan efektive.
2. Pemberian pakan berhormon
pada anak ikan nila hanya selama 21 hari berturut-turut. Dapat mengunakan kolam
tanah atau kolam semen. Kolam pendederan ini tidak perlu besar, 1x1x0.5 meter
agar mudah untuk pemantauan, pemindahan, pemeliharaan.
3. Pakan berhormon pengubah
sex dapat disiapkan terlebih dahulu atau pesan di ikanila.com
Minggu pertama pemberian
pakan berhormon untuk 1000 ekor larva sebanyak 30% dari berat biomassa. 1000
ekor anak ikan Rata-rata berat 0.01 gram. Jadi pemberian pakan kira-kira 3 gram
perhari, 4x pemberian pada jam 8-10 pagi dan sore jam 2-4 selama 7 hari.
Minggu kedua anak-anak ikan
sudah mencapai panjang 18-22 mm. kurangi kepadatan anak ikan dalam kolam
menjadi 500 ekor permeter persegi. 1000 ekor anak-anak ikan pada minggu kedua
sudah mencapai rata-rata berat 0.05 gram. Pemberian pakan 25% persen dari berat
biomassa, kira-kira 12.5 gram pakan. 4x sehari selama 7 hari.
Minggu ketiga anak ikan
sudah mencapati 25-30 mm. kurangi lagi kepadatan ikan dalam kolam menjadi 250
ekor permeter persegi. Pada minggu ketiga 1000 ekor anak ikan sudah mencapai
rata-rata 0.1 gram perekor. Pemberian pakan sebanyak 20% dari total biomassa.
Kira-kira 20 gram perhari selama 7 hari.
Setelah 21 hari, pemberian
pakan berhormon dihentikan. Pemberian pakan berhormon ini akan menghasilkan
97-100% anak nila jantan. Tingkat hidup anak ikan nila mencapai 70-80 persen
jika kualitas air baik dan tempat pemeliharan baik.
Perlu diketahui, selama 21
hari anak ikan tidak boleh diberi pakan selain pakan berhormon! Setelah 21 hari
Mulailah memberi pakan yang tidak mengandung hormone.
Persiapan anak ikan
dibesarkan pada kolam pembesaran
Bibit ikan nila yang telah
diberi hormon jika sudah mencapai panjang 3.5-5 cm atau berat rata-rata 0.5
gram sudah boleh ditebar pada kolam pembesaran. Sebaiknya pada pembesaran
jangan ada ikan jenis lain seperti lele, gabus atau ikan lainnya dalam satu
kolam.
Anak ikan yang diberi pakan
berhormon akan bertumbuh lebih cepat dari anak-anak ikan yang tercampur jenis
kelaminnya atau yang tidak diberi hormon.
Bagaimana Hormon Sex
Reversal Bekerja?
Hormon kelamin pada wanita
dikenal dengan kromoson XX dan jantan XY. Hormone kelamin pada manusia terdapat
juga pada species binatang. Dengan mengunakan hormone buatan anak ikan betina
pada umur tertentu dapat diubah menjadi jantan. Hal ini hanya dapat dilakukan
pada anak ikan di bawah 10 hari. Ikan yang memakan pakan yang dicampur dengan
hormone 17 alpha methyltestosterone dapat mengubah dari XX menjadi XY.
Sedangkan ikan XY atau jantan akan tetap jantan dan tidak dapat diubah lagi.
Pengubahan sex jantan pada
ikan bertujuan untuk mengendalikan populasi perkembangbiakan ikan dalam satu
kolam. Reproduksi anak-anak ikan yang tidak teratur akan berdampak pada
menurunnya pertumbuhan ikan. Dengan mengunakan hormon pengubah sex menjadi
jantan pertumbuhan ikan akan lebih cepat karena jantan lebih unggul dari
betina.
Bagaimana membuat pakan
berhormon sex buatan?
Pakan ikan pengubah sex
buatan atau sex reversal dapat dibuat dengan mengikuti langkah-langkah di bawah
ini:
1. Larutkan 3 gram 17 alpha
methyltestosterone dengan mengunakan alcohol etil 95% sebanyak 200 cc untuk
mencairkan butiran hormone.
2. siapkan 1 kg pakan anak
ikan yang halus sperti tepung. Campurkan pakan pada larutan hormone secara
merata.
3. keringkan pakan yang
sudah dicampur dengan hormone agar alkoholnya menguap. Jangan mengunakan cahaya
matahari. Keringkan selama semalam dalam ruangan.
4. jika pakan sudah kering,
masukkan kedalam wadah yang tertutup rapat.
5. pakan berhormon ini sudah
dapat digunakan dalam 30 hari mendatang.
Apakah menggunakan pakan
berhormon bernilai ekonomis?
Kurang dari 8 Rupian untuk
setiap ekor ikan mengunakan hormon. Bibit ikan nila ukuran 0.5 gram atau
panjang 35-5 cm di pasarkan dengan harga Rp. 200-300 perekor. Sedangkan bibit
ikan yang diberi hormone dijual dengan harta yang lebih tinggi dihargai 350-500
perekor.
Apakah ikan yang mengunakan
hormone aman?
Studi menunjukkan setelah 5
hari berhenti dari pemberian pakan berhormon ikan nila jantan tidak mengandung
kimiawi yang membahayakan manusia. Dan setelah beberapa bulan sampai ikan dapat
dikonsumsi, konsumen dijamin betul-betul aman untuk memakan ikan nila hasil
jantanisasi.
Ikan nila kebanyakan hanya
bisa hidup di daerah tropis seperti Indonesia. Akan tetapi di Negara empat
musim juga membudidaya ikan nila dengan cara moderen. System pengairan
mengunakan heater pada musim dingin.
Mengenal dan mengetahui
pengetahuan dasar budidaya ikan nila;
- Ikan nila betina bertelur
antara 2000-2500 ekor tergantung besar kecil induk. Tingkat hidup bergantung
pada kualitas air dan pakan yang diberikan.
Ikan nila bertelur pada
kisaran empat sampai enam (4-6) minggu atau bisa lebih cepat jika benih ikan
sudah dilepas oleh induknya.
- Telur ikan nila yang akan
menjadi larva disimpan dalam mulut induk nila. Telur ikan nila akan menetas
antara lima sampai tujuh (5-7) hari. Setelah menetas atau menjadi larva induk
nila akan mengawasi anak ikan dengan mulutnya.
- Perbandingan perkawinan
nila jantan dan bertina; 1:3 dalam setiap meter persegi masukan empat sampai
lima pasang pasang induk nila, (5 jantan dan 20 nila betina) permeter persegi.
- Temperature budidaya ikan nila
sebaiknya 25°C-31°C untuk pemijahan.
- Temperature dibawah 13°C
ikan nila akan mati.
- Temperature antara
15°C-20°C ikan nila lambat membesar. 22°C-31°C ikan nila akan bertumbuh dengan
cepat karena suhu seperti itu akan membuat ikan nila suka makan.
- Produksi ikan nila
persetengah hektar berkisar 2-3 ton.
- Pakan nila berupa pellet
tengelam dan pellet apung sebanyak 3.5 ton
- Nila konsumsi berat antara
200 gr. Sampai 800 gr. Perekor tergantung permintaan konsumen dan pasar.
- Makanan ikan nila mengandung
protein 25-30 persen dan lemak 6-8 persen.
Sekedar hobby, atau untuk
makan, atau untuk menjadikan sumber penghasilan tambahan. ikan nila merupakan
potensial yang dapat dilirik oleh siapa saja yang ingin mengelutinya,
Pendapatan yang lumayan jika dikelolah dengan baik. Selain daerah yang
mendukung seperti air, ketersedian pakan juga sangat memungkinkan disetiap
wilayah Indonesia yang kaya ini. Jadi, andapun pasti bisa membudidaya ikan nila
dengan sedikit mengenal cara membesarkan ikan nila.
Sumber : Ikannila.com