10 Tips Memilih
Ikan Discus
Ikan discus sebagai rajanya
ikan air tawar menarik banyak akuaris maupun orang awam untuk memeliharanya.
Selain bentuk, warna, dan coraknya yang menarik, harganya yang mahalpun menjadi
salah satu daya tarik untuk memeliharanya. Namun memelihara terutama untuk
memilih calon bibit yang baik tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Untuk mendapatkan discus
yang baik tentulah harus mendapatkan bibit yang baik. Oleh karena itu seorang
hobies terutama pemula harus jeli dalam memilih ikan. Kesulitan terbesar yang
dihadapi oleh pemula adalah kurangnya pengetahuan mengenai kualitas discus yang
baik. Banyaknya jenis discus, terutama nama-nama yang berlainan untuk satu
jenis discus ikut membuat pemula ini semakin bingung.
Berikut tips untuk memilih
discus yang baik, diantaranya;
1. Warna kulit yang cerah,
tidak berselaput ataupun mengeluarkan lendir yang berlebihan. Warna kulit yang
mengkilap/hitam menandakan kondisi discus yang tidak sehat. Garis hitam
vertical/stress bar yang sangat menyolok/tegas menandakan discus dalam kondisi
stress yang berat. Jumlah garis ini berbeda-beda menurut varian ikan. Biasanya
berjumlah antara 7-18 bar. Stress bar ini tidak menentukan sakit tidaknya
seekor discus, tetapi sebagai parameter kondisi discus akibat kaget, atau
kondisi lingkungan yang tidak cocok bagi discus. Banyak jenis discus yang
menunjukkan stress-bar nya dengan jelas.
2. Sisik pada ikan yang
bersih dan tidak terkelupas, tidak berbintik putih dan berlendir terlalu
banyak. Sirip ikan haruslah terlihat bersih dan lengkap. Sirip yang sobek,
rusak, berjamur menandakan ikan tidak sehat. Biasanya pada sirip ikan sering
terserang fin rot. Sirip yang tidak cacat dan seimbang akan membuat bentuk
discus bulat dan indah dipandang.
3. Warna mata yang bening,
tidak berselaput ataupun berbintik putih. Bola mata yang tidak terlalu mencolok
keluar seperti ban radial. Mata demikian disebut pop eye yang disebabkan
kondisi air yang jelek, dan ikan terjangkit intestinal bakteri. Ukuran mata
yang terlalu besar pada ikan yang berukuran kecil menandakan ikan tersebut
terhambat pertumbuhannya atau biasa disebut bantet/ kontet. Selain itu mata
yang hitam dapat diakibatkan oleh penyakit internal dan terlalu lama terkena
kontaminasi obat-obatan dalam jangka lama.
4. Bentuk tubuh ikan discus
yang ideal, tidak kurus yang nampak dari ketebalan dahi/ jidat discus. Discus
yang tidak cacat fisik, biasanya terlihat dari depan/ muka dimana sisi kiri dan
kanan terlihat sama. Mulut ataupun bagian tubuh lainnya tidak ada yang lebih ke
kiri/ ke kanan.
5. Cara bernafas yang
berirama teratur, dimana kedua insang membuka dan menutup bersamaan, tanpa ada
yang lebih besar membukaya ataupun bernafas hanya dengan satu insang. Biasanya
ikan yang bernafas dengan satu insang terjangkit Gill Fluke Dactylogyrus atau
kutu insang. Tutup insang rata menutupi insang, tidak pendek dan tidak menganga
terbuka. Juga harus diperhatikan nafas yang snagat cepat, yang dapat disebabkan
oleh kekurangan oksigen naum dalam jangka panjang akan merusak fungsi insang.
6. Discus yang sehat umumnya
tidak takut terhadap manusia yang melihatnya. Discus yang baik dan sehat
biasanya akan segera mendekat dengan cepat, mengira akan diberi makan. Selain
itu discus yang sehat umumnya tidak menyendiri, tertapi berbaur dengan
teman-temannya.
7. Umumnya discus yang
sehat, gaya berenangnya tenang, tidak tersendat-sendat. Discus yang suka
menggesekkan bagian tubuhnya ke alat-alat atau benda sekitarnya, umumnya
terserang parasit. Hal ini mungkin karena rasa gatal yang ditimbulkan akibat
gigitan kutu ataupun jamur/ bakteri pada kulit maupun insang. Discus yang sehat
umumnya berenang dengan tenang, dasi/pectoral fin – sirip depan bawah perut
diturunkan sehingga terlihat gagah pada saat berenang.
8. Jangan mudah tertipu
dengan warna. Warna merah membara pada mata dan warna yang menyolok, terutama
pada discus kecil & remaja (antara 2-3 inci), bukan jaminan untuk
mendapatkan discus yang baik. Pada saat ini ada sebagian kalangan yang
menggunakan hormon untuk memaksakan keluarnya warna ikan, yang bertujuan untuk
memudahkan penjualan dan meningkatkan daya tarik ikan. Warna ini tidak akan
bertahan lama (kurang lebih 2 minggu – 1 bulan). Pemakaian hormon dapat
mengakibatkan gagalnya pemijahan atau anakan yang dihasilkan sedikit dan
biasanya tidak sehat.
9. Batik atau pattern ikan
biasanya akan timbul mulai 2 inci ke atas dan bertahap. Berhati-hatilah jika
membeli discus yang sudah keluar batik sejak ukuran kecil, karena kemungkinan
adanya pemberian hormon untuk mengeluarkan batik ini agar terlihat indah.
Adalah wajar batik yang keluar hanya setengah atau kurang pada ukuran 2 inci,
namun terkadang kualitas discus yang rendah mengakibatkan batiknya tidak keluar
secara sempurna hingga full satu badan.
10. Usahakan membeli ikan
paling tidak ukuran 2 inci, karena pada ukuran inilah ciri-ciri ikan sehat dan
baik dapat dilihat dibandingkan ukuran yang lebih kecil. Hindari untuk membeli
burayak walaupun harganya murah, terutama jika anda seorang pemula. Jangan
tergiur dengan keuntungan karena memelihara burayak tidak mudah.
Selain tips di atas, yang
harus diterima oleh pemula adalah cacat fisik seperti mata besar sebelah,
pertumbuhan fin tidak sempurna, dahi menonjol, bagian kepala meruncing dll.
Kemudian yang terpenting adalah lakukan adaptasi secara perlahan sesudah tiba
dirumah dan lakukan karantina pada setiap ikan yang dibeli.
Sumber :
http://www.zonaikan.com/2012/06/10-tips-memilih-ikan-discus.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar