Pengawetan
ikan dengan Penggaraman dan pengeringan
Pengawetan ikan secara tradisional
Pengawetan ikan tradisional di Indonesia meliputi
pengasinan, pemindangan, pembuatan peda, terasi, petis, dan lain-lainnya,Ikan
asin adalah bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang diawetkan dengan
menambahkan banyak garam. Dengan metode pengawetan ini daging ikan yang
biasanya membusuk dalam waktu singkat dapat disimpan di suhu kamar untuk jangka
waktu berbulan-bulan, walaupun biasanya harus ditutup rapat
Proses pembuatan ikan asin
Beraneka jenis ikan yang biasa diasinkan, baik ikan darat
maupun ikan laut. Ikan-ikan ini dikumpulkan dalam suatu wadah dan lalu ditaburi
atau direndam dalam larutan garam pekat. Ikan-ikan yang besar biasanya
dibelah atau dipotong-potong lebih dulu agar garam mudah meresap ke dalam
daging.
Karena perbedaan kepekatan dan tekanan osmosis,
kristal-kristal garam akan menarik cairan sel dalam daging ikan keluar dari
tubuhnya. Sementara itu partikel garam meresap masuk ke dalam daging ikan.
Proses ini berlangsung hingga tercapai keseimbangan konsentrasi garam di luar
dan di dalam daging.
Konsentrasi garam yang tinggi dan menyusutnya cairan sel
akan menghentikan proses autolisis dan menghambat pertumbuhan bakteri dalam
daging ikan.
Setelah itu, ikan-ikan ini dijemur, direbus atau
difermentasi untuk meningkatkan keawetannya
Faktor-faktor yang mempengaruhi ikan asin
Kecepatan penetrasi garam ke dalam tubuh ikan dipengaruhi
oleh beberapa hal. Di antaranya:
Konsentrasi garam
Semakin tinggi konsentrasi garam yang digunakan, semakin
cepat proses masuknya garam ke dalam daging ikan. Akan lebih baik apabila
digunakan garam kristal untuk mengasinkan.
Jenis garam
Garam dapur murni (NaCl 95%) lebih mudah diserap dan
menghasilkan ikan asin dengan kualitas yang lebih baik. Garam rakyat mengandung
unsur-unsur lain (Mg, Ca, senyawa sulfat), kotoran, bakteri dan lain-lain yang
dapat menghambat penetrasi garam dan merusak rasa ikan.
Ketebalan daging ikan
Semakin tebal daging ikan, proses pengasinan akan
membutuhkan waktu yang semakin lama dan garam yang lebih banyak. Sehingga
ikan-ikan besar biasanya dibelah-belah, dikeping atau diiris tipis sebelum
diasinkan.
Kadar lemak dalam daging
Kadar lemak yang tinggi (di atas 2%) akan memperlambat
penetrasi garam ke dalam daging ikan.
Kesegaran daging ikan
Ikan yang kurang segar memiliki daging yang lebih lunak dan
cairan tubuh yang mudah keluar, sehingga proses pengasinan bisa lebih cepat.
Namun juga garam yang masuk dapat terlalu banyak sehingga ikan menjadi terlalu
asin dan kaku.
Suhu daging ikan
Semakin tinggi suhu daging ikan, semakin cepat garam masuk
ke dalam tubuh ikan.
Manfaat Rasa Asin
Bagi Kesehatan
LAUT merupakan salah satu karunia Tuhan yang tak terkira dan
menakjubkan. Banyak sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan di dalamnya,
seperti ikan, rumput laut, bahan tambang serta senyawa kimia dan obat yang
dapat diekplorasi dari laut, dan salah satunya adalah garam.
Garam merupakan senyawa kimia yang sejak lama mewarnai
kehidupan manusia. Tanpa garam, makanan akan terasa hambar. Tanpa garam
tak pernah ada yang namanya ikan asin. Bahkan sekarang dipercaya metabolisme
dalam tubuh manusia dipengaruhi keseimbangan kadar garam dalam tubuh.
Ringkasnya garam merupakan kebutuhan esensial dalam kehidupan manusia dari masa
ke masa.
Garam adalah istilah umum bagi senyawa kimia bernama Natrium
Klorida (NaCl). Penggunaannya diperkirakan telah berlangsung sejak 4.700 tahun
yang lalu. Sekarang, senyawa kimia ini diproduksi secara besar-besaran dari
penguapan air laut, walaupun di beberapa negara lain seperti Australia dan USA
garam yang diproduksi lebih banyak bersumber dari penambangan garam.
Total produksi garam di dunia pada tahun 2000 lebih dari 180
juta ton/tahun. Tercatat tiga besar negara produsen garam terbesar dengan
kapasitas produksinya berturut-turut adalah AS (42 juta ton), Cina (31 juta
ton) dan Kanada (16 juta ton). Sementara Indonesia dengan luas lahan pergaraman
sekira 25.000 - 30.000 hektar yang dikelola petani garam dan PT Garam dalam
cuaca normal mampu memproduksi garam grade konsumsi sekira 1,8 - 2,0 juta ton/tahun.
Pada saat terjadinya curah hujan yang sangat tinggi pada tahun 2000, hanya
mampu memproduksi 300.000 ton, sehingga sebagian besar harus dipenuhi dari
produk impor. Sedangkan kebutuhan garam industri sekira 1,3 - 1,5 juta ton, di
mana hampir seluruh kebutuhan masih dipenuhi produk impor.
Menurut penggunaannya, garam dapat digolongkan menjadi garam
pro analisa (p.a) yaitu garam untuk reagent (tester) pengujian dan analisis di
laboratorium, lalu garam farmasetis untuk keperluan di industri farmasi, garam
industri untuk bahan baku industri kimia dan pengeboran minyak, garam konsumsi
untuk keperluan garam konsumsi, dan industri makanan, kemudian garam pengawetan
untuk keperluan pengawetan ikan.
Penggolongan garam tersebut juga menunjukkan kualitas garam
yang digunakan. Sebagai gambaran, untuk garam p.a dan garam farmasi, memunyai
kandungan NaCl > 99%, sedangkan untuk garam konsumsi memunyai kandungan NaCl
> 94 % dan garam untuk pengawetan memiliki kandungan NaCl > 90 %.Semakin
besar kandungan NaCl, akan semakin kompleks dan rumit proses produksi dan
pemurniannya, serta akan semakin meningkat nilai ekonominya.
Kegunaan bagi
kesehatan
Garam ternyata bukan hanya untuk dikonsumsi dan menggarami
ikan asin. Sejak beberapa ratus tahun yang lalu garam merupakan bahan yang
dapat digunakan untuk keperluan kesehatan dan penggunaannya semakin penting di
era modern ini. Beberapa penggunaan garam bagi kesehatan adalah
+ Minuman kesehatan.
Produk minuman kesehatan terutama dirancang sebagai produk
minuman untuk mengembalikan kesegaran tubuh dan mengganti mineral-mineral yang
keluar bersama keringat dari tubuh selama proses metabolisme atau aktivitas
olah raga yang berat. Umumnya produk-produk minuman kesehatan selain mengandung
pemanis dan zat aktif, juga mengandung mineral-mineral dalam bentuk ion seperti
ion natrium (Na+), kalium (K+), magnesium (Mg++), kalsium (Ca++), karbonat -
bikarbonat (CO3 2- dan HCO3 2-), dan klorida (Cl-).
Sumber utama untuk ion natrium dan klorida selain kristal
garam juga larutan garam pekat. Laut Mati di Timur Tengah merupakan sumber
larutan garam pekat, sedangkan di Indonesia akan mulai dikembangkan PT Garam
dengan bahan baku bittern yaitu larutan sisa penguapan dalam produksi garam
konsumsi dan garam high grade.
+ Garam mandi.
Dalam buku Harry's Cosmeticology, garam mandi didefinisikan
sebagai bahan aditif (tambahan) untuk keperluan mandi yang terdiri dari
campuran garam NaCl dengan bahan kimia anorganik lain yang mudah larut,
kemudian diberi bahan pewangi (essentials oil), pewarna, dan mungkin juga
senyawa enzim.
Garam mandi ini dirancang untuk menimbulkan keharuman, efek
pewarnaan air, kebugaran, kesehatan dan juga menurunkan kesadahan air.
Komponen utama garam mandi adalah garam NaCl yaitu sekira
90% - 95%. Berdasarkan definisi di atas, maka jenis garam mandi dapat dibagi
berdasarkan komposisi bahan penyusunnya yaitu hanya mengandung garam NaCl dan
garam anorganik, mengandung garam NaCl dan garam anorganik plus essentials
oils, mengandung garam NaCl, garam anorganik, essentials oil dan pewarna, atau
mengandung garam NaCl, garam anorganik, essentials oil, pewarna dan enzim.
Kegunaan garam mandi secara umum sangatlah beraneka ragam,
di antaranya adalah untuk membersihkan tubuh saat berendam, menumbuhkan suasana
relaks, menurunkan rasa stres, dan sebagai sarana refreshing. Suasana relaks
terutama akibat adanya campuran pewangi yang dipercaya dapat memengaruhi emosi
serta suasana hati secara signifikan.
Sedangkan fungsi khusus di bidang kesehatan terutama karena
adanya garam NaCl adalah untuk melenturkan otot yang tegang, mengurangi rasa
nyeri pada otot yang sakit, menurunkan gejala inflamasi (peradangan), serta
menyembuhkan infeksi.
Untuk fungsi kecantikan, garam mandi antara lain dapat
membantu menghaluskan kulit (cleansing), memacu pertumbuhan sel kulit sekaligus
meremajakannya (rejuvenating).
Garam mandi sekarang banyak digunakan di spa dan pusat
pengobatan dengan sistem aromaterapi karena adanya kandungan essentials oils.
+ Garam konsumsi.
Garam dapur merupakan media yang telah lama digunakan untuk
pemberantasan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI), yaitu dengan proses
fortifikasi (penambahan) garam menggunakan garam iodida atau iodat seperti
KIO3, KI, NaI, dan lainnya. Pemilihan garam sebagai media iodisasi didasarkan
data, garam merupakan bumbu dapur yang pasti digunakan di rumah tangga, serta
banyak digunakan untuk bahan tambahan dalam industri pangan, sehingga
diharapkan keberhasilan program GAKI akan tinggi.
Selain itu, didukung sifat kelarutan garam yang mudah larut
dalam air, yaitu sekira 24 gram/100 mL.
Jenis garam lain yang kurang populer penggunaannya di
Indonesia dalah Salt low sodium (garam rendah natrium) merupakan garam dengan
kandungan NaCl yang lebih rendah daripada garam konsumsi biasa. Garam ini
memunyai komposisi terdiri dari campuran NaCl, MgCl2, dan KCl dengan
perbandingan tertentu. Penggunaan garam rendah natrium terutama ditujukan untuk
penderita tekanan darah tinggi yang tidak diperbolehkan mengonsumsi garam dapur
biasa.
+ Oralit.
Oralit merupakan produk kesehatan yang dikonsumsi saat
mengalami diare. Kandungan oralit yang utama adalah campuran antara NaCl dengan
gula (glukosa atau sukrosa). Fungsi oralit yang utama adalah menjaga
keseimbangan jumlah cairan dan mineral dalam tubuh. Oralit merupakan
satu-satunya obat yang dianjurkan untuk mengatasi diare yang menyebabkan banyak
kehilangan cairan tubuh. Oralit tidak menghentikan diare, tetapi mengganti
cairan tubuh yang hilang bersama tinja. Dengan mengganti cairan tubuh tersebut,
terjadinya dehidrasi dapat dihindarkan.
Sebagai contoh komposisi Oralit 200 antara lain mengandung :
glukosa anhidrat 4,0 gram, natrium klorida 0,70 gram, natrium sitrat dihidrat
0,58 gram , kalium klorida 0,30 gram. Sedangkan dalam keadaan darurat, kita
bisa membuat air minum yang diberi campuran gula putih (sukrosa) dengan garam
dapur.
Kombinasi gula dan garam dapat diserap baik oleh usus
penderita diare, karena ion natrium merupakan ion yang berfungsi allosterik
(berhubungan dengan penghambatan enzim karena bergabung dengan molekul lain).
Sleain itu, garam mampu meningkatkan pengangkutan dan meninggikan daya absorbsi
gula melalui membran sel. Gula dalam larutan NaCl (garam dapur) juga berkhasiat
meningkatkan penyerapan air pada dinding usus secara kuat (sekira 25 kali lebih
banyak dari biasanya), sehingga proses dehidrasi tubuh dapat dikurangi/diatasi.
+ Cairan infus.
Dikenal beberapa jenis cairan infus yaitu cairan infus
glukosa 5%, cairan infus NaCl 0,9 % + KCl 0,3% atau KCl 0,6%, cairan infus
natrium karbonat dan cairan infus natrium laktat.
Cairan infus NaCl adalah campuran aquabidest dan garam grade
farmasetis yang berguna untuk memasok nutrisi dan mineral bagi pasen yang
dirawat di rumah sakit.
+ Sabun dan sampo.
Sabun dan sampo merupakan bahan kosmetik yang digunakan
untuk keperluan mandi dan mencuci rambut. Dan garam NaCl merupakan satu bahan
kimia di antara beberapa komposisi bahan dalam pembuatan sabun dan sampo.
+ Cairan dialisat.
Cairan dialisat merupakan cairan yang pekat dengan bahan
utama elektrolit (antara lain garam NaCl) dan glukosa grade farmasi yang
membantu dalam proses cuci darah bagi penderita gagal ginjal. Seperti diketahui
pasen gagal ginjal diharuskan mengganti darah atau proses cuci darah dalam
periode tertentu.
Dalam proses pencucian darah tersebut darah yang akan
'dibersihkan' akan dilewatkan pada suatu alat membran (hemodialisis) dalam
media cairan dialisat. Dalam dialiser ini darah dibersihkan, 'sampah-sampah'
metabolisme secara kontinyu menembus membran dan menyeberang ke kompartemen
dialisat
Manfaat makan ikan
bagi kesehatan
telah diakui bahwa ikan merupakan salah satu hewan yang
memiliki kandungan protein yang sangat tinggi dan sangat bermanfaat bagi tubuh
manusia
sumber :http://kumpulanartikelkelautandanperikanan.blogspot.com/2011/09/pengawetan-ikan-dengan-penggaraman-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar