5 Cara Budidaya Ikan Nila untuk Pemula (Panduan Lengkap)
Sponsors Link
Kata siapa budidaya ikan nila itu sulit? Ternyata,
cara budidaya ikan nila itu mudah, lho. Perlu diketahui, kalau ikan nila ini
masih saudaraan dengan ikan mujair. Jadi, bisa dikatakan kalau budidaya ikan
nila ini hampir mirip dengan budidaya ikan mujair. Karena kedua ikan ini
memiliki sifat yang hampir mirip. Banyak orang yang bilang kalau kedua ikan ini
saudara kembar. Bahkan kebanyakan orang masih sulit untuk membedakan keduanya. (Baca
juga: Cara
Menanam Daun Ketumbar)
Ikan nila merupakan jenis ikan yang memiliki sifat
perkembangbiakan yang baik. Jadi, bisa dikatakan kalau budidaya ikan nila ini
sangat menguntungkan, karena dapat berkembangbiak dengan mudah. Sehingga
kemungkinan, ikan nila ini sangat banyak dan mudah dalam peranakannya.
Tak hanya berkembangbiak dengan mudah, bahwa ikan nila
ini sangat mudah sekali beradaptasi. Jadi, di lingkungan mana pun, ikan nila ini
masih bisa bertahan hidup. Kita pun dapat menemukan ikan nila ini di alam bebas
di daerah air tawar seperti sungai, danau, rawa, dan waduk. Jadi, Anda bisa
mencari ikan nila ini di perairan air tawar.
Namun, walaupun ikan nila ini dapat beradaptasi dengan
mudah dan dapat bertahan hidup di perairan tawar mana saja, alangkah baiknya
ikan nila ini berada di perairan yang memiliki suhu sekitar 25 – 30° C. tak
hanya suhu air sebagai acuan perairan ikan nila, keasaman air pun juga sebagai
acuan budidaya ikan nila. Anda bisa menggunakan perairan dengan keasaman
sekitar 7 sampai 8 pH. Suhu dan keasaman tersebutlah yang merupakan acuan
perairan untuk budidaya ikan nila.
Jika menanyakan pakan ikan nila, sebenarnya terbilang
mudah member pakan pada ikan nila. Karena ikan nila ini tergolong ikan pemakan
segala atau biasa disebut sebagai ikan omnivora. Jadi, Anda cukup mudah untuk
memberi pakan ikan nila ini. Namun, umumnya ikan nila ini makanannya adalah
plankton dan beberapa tumbuhan air. Jadi, Anda bisa menyediakan beberapa
plankton dan tumbuhan air sebagai pakan utama ikan nila ini untuk memenuhi gizi
dan nutrisi pada ikan nila.
Tak hanya beberapa tumbuhan air, hewan-hewan kecil
dalam air pun juga bisa dijadikan sebagai pakan ikan nila. Namun, ikan pakan
ikan nila yang baik adalah pakan yang mengandung protein sebanyak 25%. Protein
sangat perlu untuk kesehatan dan pertumbuhan ikan nila. Itu sebabnya, pakan
ikan nila di pasaran dan beberapa toko peternakan pun relatif murah.
1. Memilih Benih Ikan
Nila
Cara budidaya ikan nila yang pertama adalah memilih
benih yang berkualitas. Pemilihan benih ikan nila ini bisa dikatakan sebagai
faktor acuan atau faktor terpenting dari beberapa faktor lainnya. Karena faktor
ini merupakan titik awal yang dapat menentukan keberhasilan dari budidaya ikan
nila ini. Namun, bukan berarti beberapa faktor lain terbilang tidak penting,
semuanya juga penting karena semuanya saling berkesinambungan dan berhubungan.
(Baca juga: Cara Menanam Kunyit)
Dalam pemilihan benih ikan nila, sebaiknya Anda
memilih benih ikan nila yang berkelamin jantan. Hal ini akan dapat membuahkan
hasil yang maksimal dibandingkan Anda memilih benih ikan nila yang betina.
Kenapa bisa begitu? Hal demikian disebabkan bahwa ikan nilai yang berkelamin
jantan ini 40% lebih cepat dibandingkan ikan nila berkelamin betina dari segi
pertumbuhannya.
Jadi, tidak salah, jika Anda sering melihat ikan-ikan
nila yang besar atau dewasa di beberapa toko ikan ini kebanyakan ikan nila yang
berkelamin jantan. Karena ikan nila jantan pertumbuhannya lebih cepat
dibandingkan dengan ikan nila betina.
Perlu diketahui, bahwa dalam budidaya ikan nila, akan
lebih muda membudidaya ikan nila yang dilakukan dengan cara monosex alias
berkelamin tunggal. Karena cara budidaya ikan nila dengan cara monosex ini
akan meningkatkan produktivitas jika dibandingkan dengan budidaya cara
campuran. Hal ini disebabkan karena adanya sifat dari ikan nila itu sendiri
yang sifatnya mudah memijah atau mudahnya mereka melakukan perkawinan sendiri.
Berbeda halnya budidaya dengan cara campuran.
Budidaya ikan nila dengan cara campuran ini bisa
membuat energi ikan cepat habis karena lebih sering membutuhkan tenaga ekstra
dalam pemijahan mereka. Dengan adanya energi yang cepat terkuras, maka hal ini
dapat menghambat pertumbuhan dari ikan nila tersebut karena energi sudah
terkuras habis pada masa pemijahan mereka. Sayang-sayang bukan?
Itu sebabnya, mulai banyak para peternak ikan yang
mulai menggunakan metode monosex. Sehingga kebanyakan peternak
ikan sekarang, lebih memilih benih ikan yang monosex dibandingkan
benih ikan nila yang campuran.
Sponsors Link
2. Persiapan Kolam
Budidaya
Anda tak perlu khawatir soal kolam atau penangkaran
untuk budidaya ikan nila ini. Karena, ikan nila ini bisa dibudidaya di berbagai
jenis kolam. Anda bisa menggunakan kolam semen, kolam tanah, kolam terpal,
kolam semen, jaring terapung, atau bahkan Anda juga bisa menggunakan tambak air
payau. Beberapa kolam tersebut sangat mudah dalam pembuatannya. Itu sebabnya
kenapa banyak orang yang mengatakan bahwa budidaya ikan nila ini sangat mudah
dilakukan. (Baca juga: Cara
Budidaya Bunga Aster)
Namun, dari berbagai jenis kolam di atas, bahwa kolam
tanah lah yang seringkali digunakan dalam budidaya ikan nila. Karena, selain
pembuatannya yang cukup mudah, modal untuk pembuatannya pun relatif murah. Itu
sebabnya, kenapa banyak peternak ikan yang menggunakan kolam tanah dalam budidaya
ikan nila. Karena kolam tanah ini lebih murah dan mudah pembuatannya
dibandingkan dengan menggunakan jenis kolam lainnya.
Walaupun kolam tanah merupakan jenis kolam untuk
budidaya ikan nila yang terbilang mudah dan murah dalam pembuatannya, namun kolam
tanah ini juga memiliki keunggulan yang lebih jika dibandingkan dengan kolam
ikan nila jenis lainnya. Kolam tanah ini merupakan tempat tumbuhnya beberapa
tumbuhan dan hewan-hewan air kecil yang nantinya bisa digunakan sebagai pakan
alami ikan nila Anda. Jadi, Anda tak perlu khawatir kan dalam pemberian pakan
pada ikan nila Anda. Namun, Anda tetap harus memberikan pakan yang kaya akan
nutrisi dan gizi bagi ikan nila Anda, agar ia dapat tumbuh dan berkembangbiak
dengan baik dan alami. (Baca juga: Cara
Budidaya Durian)
Dengan adanya beberapa tumbuhan dan hewan-hewan air
tawar yang tumbuh dalam kolam tanah, maka Anda dapat mengurangi modal Anda
dalam membeli pakan untuk ikan nila Anda bukan? Itulah salah satu keunggulan
dari kolam tanah jika dibandingkan dengan kolam jenis lainnya. Daripada Anda
mahal-mahal membeli pakan ikan nila berupa pellet atau bahan pakan buatan
lainnya.
Nah, dalam budidaya ikan nila ini Anda perlu persiapan
dalam budidaya ikan nila ini. Salah satunya adalah pengolahan tanah yang mana
bakal menjadi kolam ikan nila yang Anda budidaya nanti. Beberapa langkah
pengelolaan tanah ini di antaranya adalah mulai dari tahap penjemuran,
pembajakan, pengapuran, pemupukan, hingga pengairan. Berikut ini adalah
langkah-langkah dalam pengelolaan tanah untuk kolam tanah budidaya ikan nila
nanti: (Baca juga: Cara Menanam Kencur)
·
Pengeringan
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah memulainya
dengan mengeringkan dasar kolam. Anda bisa mengeringkan kolam mini dengan cara
dijemur di terik matahari langsung yang bisa dilakukan selama 3 sampai 7 hari.
Namun, pengeringan ini biasanya sesuai dengan kondisi
cuaca pada saat Anda mengeringkan kolam. Jika cuaca sering hujan, maka Anda
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengeringkan kolam tanah. Namun, jika
pada musim kemarau, Anda hanya membutuhkan waktu yang lebih singkat daripada
musim hujan. Jadi, alangkah baiknya Anda melakukan tahap pengeringan kola mini
pada musim kemarau, agar hasilnya dapat optimal dan maksimal.
Namun, sebagai acuannya, tanah sudah cukup kering jika
permukaan tanah mulai terlihat retak. Tapi ingat, jangan sampai tanah mengeras
menyerupai batu, maka kolam tanah tersebut tidak bisa dijadikan kolam. Selain
ciri-ciri itu, Anda bisa mencobanya kegemburan tanahnya dengan menginjak tanah.
Ketika Anda menginjak tanah tersebut, maka tanah akan meninggalkan jejak kaki
dengan kedalaman sekitar 1 sampai 2 cm.
·
Pembajakan Tanah
Setelah tanah dikeringkan, cangkul atau bajaklah tanah
dengan kedalaman sekitar lebih dari 10 cm. usahakan, jika Anda menemukan
sampah, kerikil, atau kotoran, buang benda-benda tersebut. Selain itu, Anda
juga perlu membersihkan lumpur hitam yang berbau busuk.
·
Keasaman Tanah
Umumnya, tanah memiliki tingkat keasaman rendah atau
di bawah 6 pH. Lalu? Padahal kan dalam budidaya ikan nila memerlukan air tawar
yang membutuhkan keasaman sekitar 7 sampai 8 pH. Nah, maka dari itu, Anda perlu
menetralkan tanah tersebut dengan melakukan pengapuran pada tanah. Anda bia
menggunakan dolomite atau kapur pertanian untuk melakukan proses pengapuran
pada tanah tersebut.
Nah, dosis pengapuran tanah ini haruslah seimbang
dengan keasaman tanah, agar tidak kelebihan dosis pada tanah. Acuan takarannya
yaitu, jika tingkat keasaman tanah 6 pH, maka yang dibutuhkan adalah 500kg/ha,
untuk tanah yang 5 – 6 pH maka diperlukan 500 sampai 1500 kg/ha, sedangkan
untuk tanah yang 4 – 5 pH maka diperlukan 1 sampai 3 ton/ha.
Aduklah kapur secara merata dan usahakan kapur bisa
masuk ke dalam permukaan tanah hingga kedalaman 10 cm. kemudian, diamkan tanah
tersebut 2 sampai 3 hari sampai benar-benar tingkat keasaman tanah sesuai
dengan yang diharapkan. (Baca juga: Cara
Menanam Jahe)
Sponsors Link
·
Pemupukan
Setelah menjalani proses keasaman tanah, saatnya Anda
melakukan pemupukan pada tanah yang bakal dijadikan kolam. Untuk melakukan
pemupukan kolam, gunakan pupuk organik sebagai pupu dasar atau landasannya.
Anda bisa menggunakan jenis pupuk kandang atau pupuk kompos. Hal ini
dikarenakan bahwa pupuk organik sangat baik untuk kesuburan tanah. Anda bisa
menggunakan pupuk sebanyak 1 sampai 2 ton per hektarnya.
Sebarkan merata pupuk tersebut ke kolam tanah dan
biarkan pupuk tersebut terserap di dalam tanah dengan mendiamkan selama 1
sampai 2 minggu. Setelah itu, Anda bisa menambahkan pupuk urea sebanyak 50
sampai 70 kg/ha dan TSP 25 sampai 30 kg/ha. Cukup diamkan pupuk urea tersebut
selama 1 sampai 2 hari.
Perlu diketahui bahwa pemupukan ini merupakan prosedur
yang digunakan untuk memberikan nutrisi bagi tumbuhan renik dan hewan yang ada
di dalam kolam tersebut. Dengan demikian, tumbuhan dan hewan tersebut dapat
dijadikan sebagai pakan alami untuk ikan nila Anda.
·
Menggenangi Air
Langkah selanjutnya adalah menggenangi kolam dengan
air. Namun, pengairan ini dilakukan bukan sembarangan, yaitu dilakukan secara
bertahap. Pertama-tama, tuangkan air ke dalam kolam tanah, hingga air mencapai
ketinggian 10 sampai 20 cm. diamkan air tersebut selama 3 sampai 5 hari agar
tanah yang mengeruh dan menyatu dengan air dapat mengendap ke dasar kolam.
Tak lupa Anda perlu sinar matahari untuk kolam Anda
agar organisme air seperti gangga contohnya dapat tumbuh dengan baik. Kemudian,
Anda bisa melanjutkan pengisian air ke kolam hingga air mencapai ketinggian
sampai 75 cm. (Baca juga: Cara
Menanam Jeruk Nipis)
3. Penebaran Benih
Ikan Nila
Jika kolam sudah terisi air hingga kedalaman 60 sampai
75 cm, maka kolam siap ditebari benih ikan nila yang sudah disiapkan. Umumnya,
per meter persegi kolam itu berisi 15 sampai 20 ekor nila dengan asumsi per
ekornya seberat 10 sampai 20 gram dan bisa dipanen dengan ukuran seberat 300
gram per ekor.
Namun, perlu diingat, bahwa sebelum penebaran benih,
Anda perlu melakukan adaptasi terhadap benih ikan nila terlebih dahulu,
walaupun ikan nila merupakan jenis ikan yang mudah beradaptasi. Hal ini
diperlukan, agar benih ikan nila dapat terbiasa dengan kolam yang baru, jadi
resiko kematian pada benih ikan nila ini dapat terhindar dan diminimalisir.
Anda bisa mengadaptasikan benih ikan nila ini dengan
cara memasukan benih ke dalam wadah dengan isi air dari kolam. Biarkan selama
beberapa jam. Lalu, miringkan wadah tersebut, sampai ikan tersebut keluar
dengan sendirinya dan terjun ke kolam yang sudah Anda siapkan untuk benih ikan
nila.
4. Pemiliharaan
Budidaya Ikan Nila
Setelah semuanya siap, dari pembuatan kolam hingga ke
penebaran benih, saatnya Anda melakukan perawatan dan pemeliharaan ikan nila
hingga pada masa panen. Ada tiga hal penting yang perlu Anda ketahui dalam
pemeliharaan ikan nila ini yaitu pengelolaan air, pemberian pakan, dan
pengendalian hama penyakit.
·
Pengelolaan Air
Perhatikan air kolam, jika Anda ingin memiliki ikan
nila yang berkualitas. Anda perlu memperhatikan kualitas air dari kandungan
oksigen dan pH air. Anda juga bisa memperhatikan kadar NH3, CO2, dan H2s pada
air kolam. Jika kadar oksigen dalam kolam mulai menurun, sebaiknya air Anda
perderas saja sirkulasi air dengan memperbesar debit air. Jika air kolam ini
mulai berbau busuk, kemungkinan air kolam mulai mengandung NH3 dan H2S dan
segera lakukan penggantian air.
Untuk mengganti air, keluarkan air kotor sebesar 1/3
nya dari air kolam, kemudian ganti dengan air baru ke dalam kolam. Debit air
kolam sebesar 100 m persegi yang normal itu sebesar 1 liter/detik.
·
Pemberian Pakan
Dalam budidaya ikan nila, pengelolaan pakan ikan nila
sangatlah penting. Perlu diketahui bahwa biaya pakan ini merupakan biaya paling
besar daripada biaya lainnya dalam budidaya ikan nila.
Anda bisa menggunakan pellet dengan kadar protein
sebesar 20 sampai 30 persen pada ikan nila Anda. Umumnya, ikan nila ini
membutuhkan pakan sebanyak 3% dari bobot tubuh setiap harinya. Anda bisa
memberikan pakan pada ikan nila ini pada pagi dan sore hari. Selain itu, setiap
dua minggu sekali ukur berat badan ikan nila dengan menggunakan sampel satu
ekor ikan nila dan Anda bisa menyesuaikan jumlah pakan yang harus diberikan ke
ikan nila Anda.
Begini
perhitungannya:
Jika dalam satu kolam terdapat 1500 ekor nila dengan
ukuran 10 – 20 gr/ekor, maka rata-rata ikan >> (10 + 20)/2 = 15
gram/ekor. Sehingga perhitungan pakannya 15 x 1500 x 3% = 675 gram atau 6,75 kg
per harinya.
·
Pengendalian Hama dan Penyakit
Seperti sudah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya,
bahwa ikan nila ini termasuk ke dalam ikan yang tahan banting. Secara normal,
sebenarnya penyakit ikan nila tidak terlalu mengkhawatirkan. Namun, apa
salahnya Anda melakukan cek secara intesif dan missal dalam mewaspadai resiko
penyakit pada ikan nila Anda.
Penyakit yang perlu diwaspadai pada ikan nila adalah
penyakit yang menular karena infeksi seperti pada penularan melalui air
contohnya.
5. Masa Panen Ikan Nila
Ikan nila yang sudah saatnya pada masa panen adalah
ikan nila yang beragam sesuai kebutuhan. Ikan nila untuk pasar domestic
berkisar 300 – 500 gram/ekor, sedangkan untuk ikan nila yang dipelihara sekitar
10 – 20 gram/ekor. Nah, ikan nila yang bisa mencapai 300 – 500 gram ini
biasanya membutuhkan waktu hingga 4 sampai 6 bulan lamanya.
Hal ini disebabkan karena adanya pakan ikan nila yang
mudah didapatkan di mana saja. Dengan demikian, budidaya ikan nila ini tidak
akan memakan biaya yang mahal untuk membudidayanya. Berbeda halnya dengan ikan
mas atau ikan lele yang benar-benar membutuhkan protein yang tinggi. Untuk ikan
mas atau ikan lele, protein yang diperlukan ini sekitar 30 sampai 45% kadarnya.
Jadi, harga dari pakan ikan mas atau lele ini jauh lebih mahal dibandingkan
dengan pakan ikan nila. (Baca juga: Cara
Budidaya Ikan Arwana)
Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam
budidaya ikan nila ini. Beberapa faktor inilah yang akan menentukan Anda
berhasil atau tidaknya dalam budidaya ikan nila. Beberapa faktor ini di
antaranya adalah pemilihan benih, persiapan kolam, pemberian pakan, hingga
penanganan penyakit. Penanganan penyakit merupakan faktor yang sangat penting
untuk diperhatikan dan diketahui, agar ikan nila yang Anda budidaya benar-benar
menjadi ikan nila yang berkualitas dengan bebas dan terhindar dari segala
penyakit yang dapat menyerang ikan nila.
Berikut ini adalah
cara budidaya ikan nila yang baik dan benar untuk pemula:
Itulah langkah-langkah dari cara budidaya ikan nila yang mudah dipahami dan bisa Anda terapkan di rumahan atau pekarangan yang khusus Anda buat untuk budidaya ikan nila. Selamat budidaya ikan nila!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar