PEMBESARAN IKAN
PATIN
Oleh :
ibnu Muslim
PENDAHULUAN
I
|
kan patin atau yang biasa dikenal dengan nama ikan ( Pangasius pangasius)
ini, merupakan jenis ikan air tawar yang berbadan panjang berwarna putih perak
dengan punggung berwarna kebiru biruan. Ikan patin berbadan panjang untuk
ukuran ikan tawar lokal, warna putih seperti perak, punggung berwarna
kebiru-biruan.Kepala ikan patin relatif kecil, mulut terletak di ujung kepala
agak di sebelah bawah (merupakan ciri khas golongan catfish). Pada sudut
mulutnya terdapat dua pasang kumis pendek yang berfungsi sebagai peraba
Klasifikasi ikan patin adalah sebagai berikut:
Ordo : Ostarioplaysi.
Subordo : Siluriodea.
Famili : Pangasidae.
Genus : Pangasius.
Spesies : Pangasius
pangasius Ham. Buch.
Kerabat patin di
Indonesia terdapat cukup banyak,
diantaranya:
a) Pangasius
polyuranodo (ikan juaro)
b) Pangasius macronema
c) Pangasius
micronemus
d) Pangasius nasutus
e) Pangasius nieuwenhuisii
Ikan ini sangat diminati para pengusaha karena berbagai alasan, antara lain
:
·
Mempunyai prospek yang
cerah dan punya nilai ekonomis yang cukup tinggi
·
Cukup renponsif
terhadap pakan buatan atau pelet, sehingga dalam waktu 6 bulan, ikan ini sudah
bisa dipanen.
·
Dagingnya sangat
digemari oleh konsumen ikan air tawar.
·
Ikan ini dapat
dibudidayakan pada kolam-kolam
beton/terpal, dengan kata lain kebutuhan oksigen dari ikan patin tidak
terlalu banyak.
BUDIDAYA IKAN PATIN
D
|
alam budidaya ikan patin baik dikolam beton maupun kolam terpal, ada 3 sub sistem pemeliharaan
yang sangat berkaitan dan masing-masing sub mempunyai peluang usaha yang sangat
cerah yaitu:
a. PEMBENIHAN
Pembenihan adalah kegiatan pemeliharaan induk untuk menghasilkan telur
sampai dengan larva. Pada saat
pembenihan ada 4 faktor yang perlu diperhatikan adalah :
§ Pemilihan induk dan
pejantan.
§ Pemeliharaan induk dan
pejantan.
§ Teknik pembuahan.
§ Pemeliharaan
larva.
a. PENDEDERAN
Pendederan adalah kegiatan pemeliharaan larva/bibit patin sampai ukuran
tertentu sampai siap ditebar/dipelihara pada kolam pembesaran.
b. PEMBESARAN
Pembesaran adalah pemeliharaan ikan patin ukuran tertentu dari hasil
pendederan sampai dengan menghasilkan
ikan konsumsi.
Ada beberapa faktor yang sangat penting sebelum menekuni usaha pembesaran patin,berikut ini
faktor-faktor tersebut beserta uraiannya :
1.
Penentuan lokasi kolam
Dalam penentuan lokasi kolam harus dipertimbangkan
atau diperhitungkan hal-hal sebagai berikut:
§ Harus ditinjau dari
gangguan alam seperti bebas dari banjir.
§ Harus ditinjau dari
gangguan pencemaran . Misalnya kualitas air
§ Harus ditinjau dari
predator seperti ular, burung pemangsa ikan, kucing dll.
§ Harus ditinjau dari
segi keamanan seperti gangguan dari tangan jahil dsb.
§ Harus ditinjau dari
segi transportasi, mudah atau tidaknya kendaran mendekati lokasi kolam.
§ Harus ditinjau dari
segi pembuangan limbah / kotoran ikan ,air pengurasan, air bekas ikan setelah
dipanen.
§ Lokasi kolam harus
yang strategis, maksudnya jangan terlalu banyak pohon atau apapun yang menghalangi cahaya matahari
yang mengarah ke kolam, sebab kalau terlalu rindang maka resiko ikan terkena
penyakit akan semakin besar.
2.
Konstruksi Kolam
Pembuatan kolam beton atau terpal harus diperhitungkan
kekuatannya mengingat biaya yang cukup besar sehingga jangan sampai baru diisi
air kolam rusak, kolam harus mampu menahan beban air . Ketinggian kolam minimal
110 cm dengan ketinggian air 100 cm.
Pintu masuk air harus dibuat sedemikian rupa sehingga apabila air dialirkan ,
air didalam kolam bisa bergerak berputar perlahan. Bak penampung kotoran (karasan) dibuat ditengah dan dihubungkan
dengan paralon kearah parit pembuangan . Sket kolam model terbaru:
Keuntungan konstruksi kolam model ini adalah :
·
Bila diadakan
penambahan air (grojok) maka kotoran ikan akan keluar sendiri.
·
Pada saat melakukan
proses kurang tambah air (long jok) kotoran yang terbuang sangat banyak.
·
Kebersihan kolam akan
sangat terjaga / terhindar dari gas sisa kotoran ikan (zat amoniak).
·
Pertumbuhan ikan
sangat bagus karena kualitas air bagus sehingga ikan sangat agresif terhadap
pakan.
·
Menghemat tenaga.
1.
Persiapan kolam
·
Kolam harus
dibersihkan dari segala kotoran. Kalau perlu semprotlah dinding kolam dengan
cairan formalin yang dicampur dengan air.
·
Isi kolam dengan air
dengan ketinggian air antara 40 sd 50 cm.Untuk kolam terpal langsung diisi
penuh, sebab kalau air tidak penuh akan merusak bahan terpal.
·
Tebarkan larutan
kalium permanganat ( pk ) secara merata
·
Diamkan air kolam 2 sd
5 hari lalu bibit siap ditebar
2.
Penebaran benih
Sebelum benih ditebar ke kolam harus dihitung dulu padat tebar benih. Yang
dimaksud dengan padat tebar benih adalah jumlah ikan yang harus ditebar untuk
satu meter kubik air.
Untuk ikan patin padat tebarnya adalah 20 sd 30 ekor. Artinya setiap satu
meter kubik air mampu untuk memelihara 20 sd 30 ekor ikan patin sampai ukuran
konsumsi. Contoh, untuk kolam ukuran 10m x 10m x 1m berarti mampu untuk
membesarkan ikan patin antara 2000 sd
3000 ekor tergantung selera pengusaha.
Cara menebarkan benih ke dalam kolam adalah sbb : benih yang masih di
dalam kantong plastik didiamkan mengapung di permukaan air kolam kurang lebih
10 menit. Setelah itu buka kantong plastik dan masukkan air kolam ke kantong
dengan perbandingan 1 air kantong plastic banding 0,5 air kolam selama 5 menit.
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk proses adaptasi. Setelah 5 menit baru
benih bisa dilepaskan ke kolam.Waktu pelepasan benih ke kolam sebaiknya
dilakukan pada pagi atau sore hari karena pada saat itu suhu air tidak begitu
panas sehingga ikan mudah beradaptasi.
3.
Pemberian pakan
Untuk ikan dengan bobot kurang dari 200 gram/ekor , pakan diberikan dengan
takaran 3 sd 5% dari total bobot ikan. Pakan diberikan 2 kali sehari yaitu pagi
dan sore hari. Untuk ikan dengan bobot lebih dari 200 gram/ekor, maka pakan
diberikan dengan takaran 1,5 sd 2% dari bobot total ikan dan diberikan 1 kali
sehari yakni pada waktu sore hari. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar
kandungan gizi atau protein yang terdapat pada pakan buatan ( pellet ) dapat
diserap oleh ikan secara maksimal sehingga akan menghasilkan daging yang
berbobot. Hal ini sudah dibuktikan oleh beberapa pengusaha pembesaran patin,
dan hasilnya cukup memuaskan.
Per 1000 ekor ikan patin , untuk
mencapai ukuran konsumsi biasanya
menghabiskan 25 sak pellet sd 30 sak pelet , tergantung permintaan pasar
dan selera pengusaha. Patin biasanya siap dipanen mulai dari usia 6 bulan.
4.
Pencegahan atau
penanganan penyakit.
Lebih baik mencegah daripada mengobati.Kalimat ini memang cocok untuk kita
dan hewan peliharaan kita.Lingkungan atau habitat ikan adalah air. Tentunya
kalau habitat ikan atau airnya sesuai dengan yang diinginkan oleh ikan maka
ikan tidak akan mudah terserang penyakit. Berikut adalah cara memelihara
kondisi air agar tetap baik. Untuk ikan patin dibawah bobot 200 gram/ekor,
pengurangan dan penambahan air dilakukan 2 sd 3 minggu sekali. Sedangkan untuk
ikan diatas200 gram/ekor lakukan pengurangan dan penambahan air antara 7 sd 10
hari sekali. Pengurangan dan penambahan air dilakukan dengan cara mengurangi
air kolam sebanyak 50% kemudian ditambah air baru sampai penuh.
Penyakit yang sering menyerang ikan patin terdiri dari dua golongan yaitu
penyakit infeksi yang timbul karena organisme pathogen dan penyakit non infeksi
yang timbul karena organism lain. Penyebab penyakit infeksi adalah parasit,
bakteri dan jamur yang dapat menular, sedangkan penyebab penyakit non infeksi
adalah keracunan dan kekurangan gizi.
Penyakit akibat infeksi :
·
Parasit adalah
penyakit bintik putih yang biasanya menyerang pada benih usia 1 sd 6 minggu.
Gejala serangan dicirikan dengan adanya bintik bintik putih di lapisan kulit
badan, sirip dan lapisan ingsang dan berenang tidak normal. Pengobatan dapat
dilakukan dengan pemberian mgo, mbo,
roxin dll. Dosis dan aturan pakai ada pada kemasan obat.
·
Bakteri aeromonas sp
dan pseudomonas sp. Serangan terjadi pada bagian perut, dada dan pangkal sirip
disertai pendarahan. Gejalanya lendir di tubuh ikan berkurang dan terasa kasar
bila diraba. Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian kalium permanganate
(pk ), oxytetracyklin dan chloromycetin. Untuk chloromycetin dapat
dicampurdengan pakan dengan dosis 1,2 gram/kg pakan.
·
Jamur. Ciri cirri ikan
yang terserang jamur adalahadanya luka di bagian tubuh terutama di tutup
ingsang, sirip dan bagian punggung. Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga
kualitasair sesuai dengan kebutuhan ikan.
5.
Pemanenan
Ada 2 teknik atau
cara pemanenan yaitu :
§ Panen seleksi. Dengan
cara ikan dijaring lalu dipilih satu persatu .Ikan yang sudah memenuhiBobot dan
ukuran tertentu , akan dimasukkan ke keranjang dan untuk selanjutnya ditimbang
sedangkan ikan yang belum memenuhi kriteria akan dikembalikan ke kolam.Cara ini
sangat beresiko tinggi karena ikan akan stress dan mogok makan.
§ Panen total. Dengan
cara ikan dijaring lalu dimasukkan ke keranjang dan ditimbang. Cara ini lebih
kecil resikonya dibanding cara yang pertama.
PENUTUP
Demikian materi pembesaran ikan patin yang diselenggarakan pada tanggal 21
sd 24 mei 2012 yang bertempat di kelompok MINA MAKMUR desa Bendiljati Wetan
Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulung Agung. Penyusun yakin masih banyak
kekurangan disana sini, oleh karena itu kritik dan saran membangun sangat
diharapkan.Semoga materi ini dapat bermanfaat bagi para pembudidaya ikan
patin.Salam sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar