CARA
BUDIDAYA IKAN SALEM
Bagaimana Cara Budidaya Ikan
Nilem? – Ikan merupakan momoditas ikan air tawar yang termasuk unggul.
Dagingnya yang sudah mengandung sodium glutamat membuat ikan ini terasa lebih
gurih.
Untuk sajian kuliner dari jenis
kita dapat dimasak dengan cara dipindang, ditumis, digoreng, dipindang dan
masih banyak lagi.
Namun budidaya ikan ini masih
belum banyak diminati para peternak ikan di berbagai daerah di Indonesia. Untuk
saat ini daerah yang sudah dikenal membudidayakan ikan nilem ini adalah daerah
Tasikmalaya.
Maka dari itu, ini bisa menjadi
peluang yang belum terlalu banyak pesaingnya. Dengan pemasaran yang tepat tentu
dapat memberikan keuntungan yang banyak.
Baca Juga : Sekilas Tentang
keindahan Ikan Sili
Jika anda berminat untuk
membududayakan ikan jenis ini, berikut adalah cara budidaya ikan nilem.
Mengenai Lokasi
Lokasi dari budidaya ikan
nilem idealnya adalah di daerah dataran tinggi.
Lahan dengan ketinggian dengan
150 sampai 1000 mdpl adlaah lokasi yang cocok untuk budidaya ikan ini karena di
lokasi ini suhu biasanya ada di sekitar 18 sampai 20 derajat celsius.
Persiapan Kolam
Kolam yang hendak dijadikan
budidaya ikan nilem hendaknya dibiarkan kering selama kurang lebih 2 minggu.
Setelah itu taburkan kapir kira-kira 50 kg agar bakteri patogen dalam tanah
dapat dibersihkan terlebih dahulu.
Setelah itu isi dengan air dan
tunggu dan biarkan selama setidaknya tiga hari. Setelah tiga hari barulah
benih-benih ikan nilem dapat ditebar.
Jangan lupa untuk membuat sistem
agar air dapat terus mengalir karena ikan nilem habitat aslinya adalah tinggal
di daerah air berarus.
Pemberian Pakan
Untuk pakan ikan ini cukup mudah,
cukup beri pelet untuk ikan yang dijual di pasaran. Atau juga bisa menggunakan
dedak seagai makanan tambahan.
Selain itu, jika anda juga
memiliki peternakan ayam maka kotoran ayam bisa menjadi pakan bagi ikan nilem.
Lebih hemat lagi bisa dengan membuat kolam budidaya banyak ditumbuhi lumut.
Hal ini akan menjadi pakan alami
untuk ika nilem karena ikan nilem adalah jenis ikan herbivora yang dapat
memakan berbagai tumbuhan air dan lumut.
Selain itu, ikan nilem juga
memakan plankton jenis fitoplankton dan zooplankton, cacing, bahkan ikan yang
lebih kecil.
Pemijahan dan Indukan
Untuk ikan nilem yang akan
dijadikan indukan, pilihlah ikan nilem yang usianya antara 1 sampai 1,5 tahun,
karena pemijahan haruslah dilakukan pada indukan betina yang sudah siap untuk
kawin atau gonad.
Ciri dari nilem betina yang sudah
gonad adalah posturnya gemuk, berat antara 180 sampai 200 gram, warna kelabu
kekuningan, pada organ genital terlihat melebar dan gerakanyan cenderung
melambat.
Sedangkan untuk pejantan badanya
semakin ramping dan bisa ditekan perutnya akan mengeluarkan cairan sperma.
Pemijahan atau perkawinan
sebainya dilakukan pada kolam yang banyak ditumbuhi berbagai lumut dan tanaman
karena hal itu sebagai persediaan makanan bagi bibit-bibit nilem yang menetas
nanti.
Cara pemijahan ini dengan
mencampur 1 nilem jantan dengan 2 indukan yang sudah sama-sama gonad di dalam
kolam khusus tadi.
Pemeliharaan
Pemeliharaan kolam tempat
budidaya ikan nilem tidak jauh berbeda dengan kolam budidaya ikan yang lain
yaitu mengenai kebersihan dan sirkulasi air yang harus terjaga baik.
Hanya saja, dirasa cukup penting
membuat kolam ditumbuhi banyak lumut dan tanaman air. Hal ini karena lumut dan
tanaman air tersebut akan memasok oksigen dan juga memancing perkembang-biakan
plankton.
Panen
Panen ikan nilem dapat dilakukan
pada usia ikan menginjak 2 sampai 3 bulan dan dapat dilakukan dengan mengurangi
debit air kolam terlebih dahulu.
Yang perlu dihindari adalah
jangan sampai lumut dan tumbuhan yang sudah terbentuk ikut rusak saat
pemanenan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar