TEKNIK PEMBENIHAN IKAN NILA MERAH
Ikan Nila merah
Pada tahun 1980 s.d 1990 beberapa
kali didatangkan ikan nila merah dari Taiwan dan Filipina. Nila Merah merupakan
salah satu komoditas ikan nila yang memiliki kemampuan dalam beradaptasi dengan
lingkungan barunya hingga menjadikan ikan ini mudah menyebar dan menjadi
primadona dalam dunia budidaya perairan khususnya perairan tawar.
Hal ini disebabkan karena budidaya
ikan nila merah (Oreochromis sp.) sangat mudah. Selain dapat memijah
secara alami, juga tidak memerlukan perlakuan khusus, kelebihan lainnya adalah
laju pertumbuhannya termasuk cepat, daging yang terdapat disisi tubuhnya sangat
tebal dan tekstur daging dan rasanya mirip dengan ikan kakap. Keadaan ini
menjadikan budidaya ikan nila merah berkembang sangat pesat di pelosok tanah
air.
PEMATANGAN GONAD INDUK
Induk nila merah yang dipilih
untuk proses pematangan gonad harus induk yang sehat, tidak cacat, bentuk tubuh
proporsional, berumur 6 bulan dengan berat rata-rata antara 250 – 300 gram/ekor.
Proses pematangan gonad dapat
dilakukan di kolam, bak semen dan Karamba Jaring Apung dengan kepadatan 1 kg/m3.
Pematangan gonad pada wadah bak semen dilakukan pergantian air sebanyak 50%
setiap seminggu sekali. Pemeliharaan induk pada kegiatan pematangan gonad
dilakukan terpisah antara induk jantan dan betina.
Pakan yang diberikan berupa
pellet komersial untuk induk dengan kadar protein minimal 30% sebanyak 3% per
hari dari total biomassa dengan frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari.
SELEKSI INDUK
Pengambilan induk nila merah yang matang gonad
dilakukan setelah melakukan proses pemeliharaan selama 15-20 hari dengan cara
seleksi.
Ciri-ciri fisik induk nila betina matang gonad (siap
pijah) yaitu pada bagian perut melebar, lunak jika diraba, bagian anus
menonjol, kemerahan dan gerakannya lambat. Sedangkan ciri-ciri fisik induk nila
jantan yang matang gonad yaitu berdasarkan ukuran dan kondisi induk.
PEMIJAHAN
Pemijahan ikan nila merah dilakukan secara alami yaitu
dengan cara mencampurkan induk jantan dan betina hasil seleksi kedalam wadah
pemijahan (kolam tanah, bak semen). Perbandingan induk jantan dan betina pada
saat proses pemijahan 1 : 3-5 (1 ekor jantan, 3-5 ekor betina).
Pada kegiatan pemijahan pencampuran induk ikan
dilakukan dengan cara menebar induk betina terlebih dahulu kedalam wadah
pemijahan baru setelah 3-5 hari dilakukan penebaran induk jantan kedalam wadah
pemijahan, dengan kepadatan 1 kg/m3. Pemberian pakan pada saat
pemijahan sebanyak 1% per hari dari biomassa dengan frekuensi pemberian pakan 3
kali sehari.
PANEN LARVA
Pemanenan larva (ukuran 0,6 – 0,7 cm) dilakukan
setelah hari ke-9 hingga hari ke-15 dari penebaran induk ke dalam wadah
pemijahan (larva mulai berenang di permukaan kolam). Proses pemanenan dilakukan
dengan cara larva di kolam diambil dengan serok halus (lambit) atau anco pada
pagi dan sore hari, kemudian ditampung dalam hapa penampungan.
Pada saat menyerok larva dari kolam pemijahan, semua
benih yang sudah berenang di permukaan air harus diambil sekaligus. Kalau
beberapa larva masih tertinggal di dalam wadah, maka larva yang berukuran lebih
besar akan memakan larva kecil yang baru keluar. Larva
sebelum ditebar kedalam kolam pendederan dilakukan sampling untuk menghitung
jumlah larva
PENDEDERAN
Kegiatan pendederan nila merah dimulai dari persiapan
wadah pendederan (kolam atau bak semen) menyiapkan kolam mulai dari pengeringan
kolam, pengolahan tanah, pengapuran (dosis 150 – 500 g/m2),
pemupukan (dosis 500 – 1000 g/m2). Persiapan bak dilakukan mencuci
bak dengan bersih, pengeringan (penjemuran) dan pengisian air menggunakan
saringan untuk mencegah masuknya predator (kolam/bak).
Padat tebar larva pada saat pendederan 75 -100 ekor/m2.
Pemberian pakan menggunakan pellet komersial dengan kadar protein berkisar
antara 28-30%, pemberian pakan dilakukan secara ad libitum. Pellet yang
diberikan berbeda ukuran sesuai dengan ukuran larva/benih nila merah.
Pakan
|
Ukuran Ikan
|
||
Tipe
|
Ukuran (mm)
|
Bobot Badan
Ikan (g)
|
Panjang Badan
Ikan (cm)
|
Tepung &
butiran
|
0,2 – 0,6
|
< 1
|
< 3
|
Butiran
|
0,8 – 1,5
|
1 – 10
|
3 - 6
|
Pellet
|
1,5 – 2,4
|
10 – 50
|
6 - 10
|
Pellet
|
2,5 – 3,2
|
50 – 500
|
10 - 23
|
Pellet
|
4,8- 6,4
|
> 500
|
> 23
|
PANEN BENIH
Kegiatan pemanenan benih nila merah dilakukan dengan
cara menjaring sudut kolam terlebih dahulu, bila benih sudah terlihat sedikit
baru dilakukan panen total dengan cara menjaring seluruh kolam. Sebelum
dilakukan proses pemanenan benih sebaiknya tidak diberi makan sehari sebelumnya
(diberok).
Benih hasil panen diseleksi berdasarkan ukuran pasaran
yaitu 1-3 cm, 3-5 cm dan 5-8 cm. Proses seleksi ukuran yang sesuai dilakukan
dengan menggunakan alat bantu ember atau keranjang berlubang (grader).