PEMANFAATAN MINYAK CENGEKEH UNTUK MEMBIUS IKAN
Selain untuk obat sakit gigi dan menggosok bagian badan yang
pegel linu, minyak cengkeh ternyata bisa juga dimanfaatkan untuk membius ikan.
Melalui pembiusan ikan, banyak manfaat yang bisa dipetik. Untuk kegiatan
seleksi atau penyuntikan induk ikan dalam pembenihan misalnya. pelaksanaannya
akan lebih mudah bila ikan dalam keadaan diam (pingsan). Demikian juga untuk
pengangkutan ikan hidup. Baik saat ditimbang maupun ketika diangkut, ikan akan
lebih mudah ditangani bila dalam keadaan diam.
Efektif, Murah, Aman
Bahan pembius (anastetikum) yang biasa dimanfaatkan untuk
menunjang keberhasilan budi daya ikan, jumlahnya tercatat lumayan banyak.
Beberapa jenis yang cukup populer di antaranya adalah MS 222, Quinaldine,
Benzocain, Novacaine, Ether dan Methyl paraphynol. Bahan kimia pembius ini,
bila digunakan dalam dosis optimal bisa membius ikan dalam waktu lama tanpa
menimbulkan efek samping. Kendalanya, harganya re- latif mahal dan tidak
gampang dibeli di pasar bebas.
Untuk mengatasi kendala tersebut, minyak cengkeh bisa
dijadikan alternatif pengganti untuk membius ikan. Selain harganya relatif
murah, bahan pembius alami ini juga mudah diperoleh hingga di pelosok pedesaan.
Meski harganya murah, minyak cengkeh cukup efektif dan relatif aman untuk
membius ikan. Di pasaran, kita bisa membeli minyak cengkeh dalam kemasan botol
kecil berisi 40-50 ml. Di warung pedesaan, para pembudidaya ikan bisa dengan
mudah mendapatkannya dengan harga relative cukup murah.
Ir. Saleh Purwanto, mantan Penyuluh Perikanan
Spesialis (PPS) di Dinas Perikanan Provinsi Bali yang saat ini menjadi Penyuluh
Perikanan Swadaya di Kabupaten Badung, Bali mengungkapkan, dosis minyak cengkeh
yang tepat untuk membius ikan berkisar 1-5 cc/10 liter air. Sedangkan
dosis di atas 10 cc/10 liter air, akan mengakibatkan kematian ikan.
"Gunakan dosis yang optimal, jangan berlebihan," kata PPS Teladan
Tingkat Nasional tahun 1986 ini mengingatkan.
Dari hasil pengujiannya, minyak cengkeh efektif untuk
membius ikan air tawar yang banyak dibudidayakan. Disebutkan, untuk ikan nila
(Orechromis sp) dengan dosis 1 cc/10 liter air, ikan akan pingsan dalam waktu
15 menit dan sadar kembali setelah 9 menit. Tetapi kalau dosis minyak cengkeh
dinaikkan lagi menjadi 5 cc/10 liter air, ikan nila segera pingsan setelah 3
menit dan sadar lagi 42 menit kemudian.
Pengujian pembiusan dengan minyak cengkeh terhadap
jenis ikan air tawar lainnya, menunjukkan hasil yang beragam sesuai jenis
ikannya. Pada dosis yang sama, yakni 0,5 cc/10 liter air, ikan karper (Cyprinus
carpio) yang dibius dengan minyak cengkeh akan pingsan setelah 16 menit.
Sedangkan untuk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus), gurami (Osphronemus
gouramy) dan tawes (Puntius sp), dengan dosis yang sama waktu pingsannya
masing- masing 18 menit, 19 menit dan 3 menit.
Setelah pembiusan, ternyata tidak berpengaruh buruk
terhadap ikan. Terbukti, setelah ikan sadar kembali (dari pembiusan), nafsu
makannya kembali aktif dan lendirnya tetap utuh. Demikian juga pengujian pada
lele dumbo yang disuntik hormon saat pingsan terbius. Ternyata setelah sadar
tetap dapat memijah (kawin) secara normal dan “berbahagia”
Selain untuk ikan konsumsi di atas, minyak cengkeh
juga cukup aman dan efektif untuk membius ikan hias air tawar. Dari kaji terap
yang penulis lakukan di lapangan, ikan maskoki (Carassius auratus) bila dibius
dengan minyak cengkeh dosis 1 cc/10 liter air, akan pingsan dalam waktu
5 menit dan sadar kembali setelah 30 menit. Sedangkan pada ikan maskoki jenis
komet, pada dosis yang sama, ikan pingsan dalam waktu 6 menit dan sadar kembali
setelah 25 menit.
Cara Penggunaan
Untuk membius ikan dengan minyak cengkeh, caranya cukup
mudah. Ikan yang akan dibius tetap dibiarkan berada di dalam akuarium, bak atau
kolam. Agar pemakaian minyak cengkeh bisa lebih hemat, air yang ada di dalam
bak atau kolam tersebut sebaiknya disurutkan. Cukup sampai air yang tersisa
bisa merendam tubuh ikan. Berikutnya, volume air dihitung untuk menentu,kan
banyaknya minyak cengkeh yang diperlukan. Satu hal yang perlu diingat dan
diperhatikan, dosis minyak cengkeh yang digunakan jangan sampai melebihi 10
cc/10 liter air.
Setelah dosis ditentukan dan volume air bak/kolam
diketahui, berikutnya minyak cengkeh (sesuai dosis) disemprotkan langsung ke
dalam air dengan bantuan tangkai sprayer. Setelah penyemprotan, kita tinggal
menunggu reaksi ikan. Tanda-tanda ikan terbius (pingsan) di antaranya, tubuh
dan siripnya tidak bergerak-gerak. Pada saat seperti inilah ikan bisa segera
ditangani sesuai keperluan.
Selesai ditangani, ikan yang semula pingsan terbius
disadar- kan kembali. Caranya, dengan mengalirkan (memasukkan) air segar yang
kaya oksigen ke kolam atau bak yang digunakan sebagai wadah pemulihan ikan.
Cara lain, bisa juga meng'gunakan pompa aeratoi yang dilengkapi dengan slang
plastik dan batu aerasi yang diletakkan di wadah pemulihan ikan.
Pengalaman penulis di lapangan, selain minyak cengkeh,
daun cengkeh juga memiliki khasiat yang "sama untuk membius ikan. Sebelum
digunakan. daun cengkeh perlu dicincang dulu. Cincangan daun cengkeh ini,
kemudian dimasukkan ke dalam wadah (berupa kolam, bak, akuarium, atau ember)
tempat ikan akan dibius. Penggunaan daun cengkeh ini memang kurang praktis.
Selain itu, untuk mengetahui dosis yang tepat untuk setiap jenis ikan, masih
diperlukan penelitian dan pengujian lagi. Oleh karena itu, penggunaan minyak
cengkeh untuk membius ikan, untuk sementara waktu bisa dijadikan alternatif
pilihan bagi pembudidaya ikan. (Agus Rochdianto, Penyuluh Perikanan di BP4K
Tabanan)
Pengirim : Agus Rochdianto, SE, S.PKP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar