Pakan yang baik dan tidak baik
untuk ikan
PAKAN YANG
BAIK UNTUK IKAN
Di dalam budidaya ikan, formula pakan ikan harus
mencukupi kebutuhan gizi ikan yang dibudidayakan, seperti: protein (asam amino
esensial), lemak (asam lemak esensial), energi (karbohidrat), vitamin dan
mineral. Mutu pakan akan tergantung pada tingkatan dari bahan gizi yang
dibutuhkan oleh ikan. Akan tetapi, perihal gizi pada pakan bermutu sukar untuk
digambarkan dikarenakan banyaknya interaksi yang terjadi antara berbagai bahan
gizi selama dan setelah penyerapan di dalam pencernaan ikan Pakan bermutu
umumnya tersusun dari bahan baku pakan (feedstuffs) yang bermutu yang dapat
berasal dari berbagai sumber dan sering kali digunakan karena sudah tidak lagi
dikonsumsi oleh manusia. Pemilihan bahan baku tersebut tergantung pada
kandungan bahan gizinya; kecernaannya (digestibility) dan daya serap
(bioavailability) ikan; tidak mengandung anti nutrisi dan zat racun; tersedia
dalam jumlah banyak dan harga relatif murah. Umumnya bahan baku berasal dari
material tumbuhan dan hewan. Ada juga beberapa yang berasal dari produk samping
atau limbah industri pertanian atau peternakan. Bahan-bahan tersebut bisa
berasal dari lokasi pembudidaya atau didatangkan dari luar.
PAKAN YANG
TIDAK BAIK UNTUK IKAN
Untuk memproduksi pakan yang berkualitas diperlukan
bahan baku pakan yang juga berkualitas. Bahan-bahan baku tersebut perlu
dilindungi selama proses ataupun selama penyimpanan. Beberapa bahan baku juga
mengandung zat anti nutrisi yang dapat menghambat pemanfaatan gizi (seperti
protein) oleh ikan atau udang. Sebagai contoh: jenis kacang-kacangan yang
mengandung zat penghambat tripsin dan kimortripsin (asam amino) sehingga enzim
yang ada didalam ikan tidak dapat menyerap protein. Oleh karena itu, beberapa
bahan baku perlu dilakukan proses pengolahan terlebih dahulu sebelum dimasukkan
ke dalam formulasi pakan. sebagian zat anti nutrisi ada yang mudah dihilangkan
cukup dengan pemanasan, tetapi ada juga yang sulit dihilangkan dengan
pemanasan.
Dalam menyiapkan pakan, sasaran utama bukan hanya
mencampur bahan-bahan baku tetapi melindungi bahan-bahan baku tersebut selama
proses. Seringkali, sebelum bahan-bahan tersebut digunakan, bahan tersebut
harus diproses untuk menghilangkan zat-zat yang dapat menghambat pemanfaatan
bahan gizi yang dibutuhkan oleh ikan. Proses tersebut bertujuan agar gizi pakan
lebih efektif dimanfaatkan oleh ikan. Penyimpanan pakan juga harus diperhatikan
seperti proses penyiapan dan pengolahan, karena mempengaruhi umur simpan dari
pakan tersebut.
Zat anti
nutrisi pada beberapa bahan baku dan cara menghilangkan atau menghambatnya :
1.
Inhibitor
tripsin : Berikatan dengan tripsin sehingga tripsin tidak aktif
2.
Kedelai dan
kacang-kacangan : Pemanasan pada suhu 175-1950C atau pemasakan
selama 10 menit
3.
Lektin : Merusak
sel darah merah
4.
Kedelai dan
kacang-kacangan : di diidihkan dalam air atau autoclave selama 30 menit.
5.
Goitrogen :
Menghambat pemasukan iodin oleh kelenjar tiroid
6.
Kedelai dan
kacang-kacangan : Kukus atau autoclave selama 30 menit
7.
Anti vitamin D :
Berikatan dengan Vitamin D dan menjadikan tidak berfungsi
8.
Anti vitamin E :
Berkontribusi terhadap defisiensi Vitamin E
9.
Thiaminase :
Berpengaruh terhadap kerusakan thiamin (Vitamin B1)
10. Ikan rusak, kijing dan kedelai : Autoclave, pemanasan
dan pemasakan zat yang tahan terhadap pemanasan
11. Estrogen (isoflavon) : Mengganggu terhadap kinerja
reproduksi
12. Tanaman glikosida : Ekstraksi pelarut
13. Gossipol : Berikatan dengan fosfor dan beberapa
protein
14. Tepung biji kapas : Penambahan garam besi dan fitase
15. Tannin : Berikatan protein menghambat pencernaan
tripsin digestion
16. Sianogen : Melepaskan racun asam hidrosianik
17. Daun singkong : Perendaman dalam air selama 12 jam
18. Mimosin : Menggangu sintesis enzim dalam hati; merusak
sell hepatopankreas pada udang
19. Daun Ipil-ipil : Perendaman dalam air selama 24 jam
20. Peroksida : Berikatan dengan proteins dan vitamin
21. Phytates : Berikatan dengan protein dan mineral dan
menurunkan daya serapnya
22. Tepung jagung, kulit sereal, dan kacang-kacangan :
Dikuliti (dibuang kulitnya).
PERHITUNGAN CARA PEMBERIAN PAKAN DALAM SATU KOLAM
Tujuan
pemberian pakan pada ikan adalah menyediakan kebutuhan gizi
untuk kesehatan yang baik, pertumbuhan dan hasil panenan yang optimum, produksi
limbah yang minimum dengan biaya yang masuk akal demi keuntungan yang
maksimum. Pakan yang berkualitas kegizian dan fisik merupakan kunci
untuk mencapai tujuan-tujuan produksi dan ekonomis budidaya ikan. Pengetahuan
tentang gizi ikan dan pakan ikan berperan penting di dalam mendukung
pengembangan budidaya ikan (aquaculture) dalam mencapai tujuan tersebut.
Konversi yang efisien dalam memberi makan ikan sangat penting bagi pembudidaya
ikan sebab pakan merupakan komponen yang cukup besar dari total biaya produksi.
Bagi pembudidaya ikan, pengetahuan tentang gizi bahan baku dan pakan merupakan
sesuatu yang sangat kritis sebab pakan menghabiskan biaya 40-50% dari biaya
produksi.
Dalam praktiknya, baik pakan alami maupun pakan buatan
diberikan kepada ikan dengan dosis 3-5 % dari bobot ikan perhari. Pemberian
pakan dilakukan tiga kali sehari, yaitu pagi, siang dan sore hari atau malam
hari. Namun demikian, ada juga ahli yang menyarankan bahwa pemberian pakan ikan
tidak selalu tergantung pada waktu-waktu tersebut tetapi dilakukan kapan saja
selagi ikan masih mau makan. Dengan demikian, jumlah pakan yang diberikan
bisa saja lebih dari 3-5 %. Hal ini dapat dilakukan dengan syarat pakan yang
diberikan dimanfaatkan secara optimal oleh ikan.
Misal pemberian pakan sebesar 4 % per hari dari jumlah
bobot ikan yang dipelihara pada satu kolam. Jumlah ikan dalam kolan 500 ekor
dengan berat per ekor ikan 100 gram. Maka jumlah pakan yang diberikan untuk
satu hari adalah:
500 ekor x 100 gram x 4 % = 2000 gram atau 2 kg
Jadi jumlah pakan yang diberikan sebanyak 2 kg/hari.
Advertisements
Tidak ada komentar:
Posting Komentar