BENIH NILA MERAH STRAIN BARU “ LARASATI “
(Nila Merah Strain Janti)
Tilapia Broodstock Center
Satker PBIAT Janti – Klaten
Anda pernah mendengar istilah ”Kakap Merapi” atau ”Sop
Kepala Kakap”?. Istilah tersebut banyak kita jumpai di rumah makan pancingan
atau warung-warung tenda di Jawa Tengah. Terlintas di benak kita adalah Kakap
Merah hasil tangkapan dari laut. Namun sebenarnya istilah tersebut adalah nama
lain dari Nila Merah. Sepintas bentuk dan warna Nila Merah (Oreochromis sp.)
memang mirip dengan Kakap Merah (Lutjanus sp.), namun sebenarnya jauh
berbeda. Mungkin karena harganya relatif lebih mahal dibanding Nila Hitam dan
warnanya cenderung lebih disukai konsumen yang membuat orang mensejajarkan Nila
Merah dengan Kakap Merah. Atau strategi pemasaran dari pedagang untuk lebih
mendongkrak harga Nila Merah di pasaran. Apapun alasannya Nila Merah menjadi
semakin populer dalam sepuluh tahun terkhir.
Pada tanggal 23 Nopember 2009, Jawa Tengah melalui
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah berhasil merelease
Nila Merah strain baru yang diberi nama ” LARASATI ” (Nila Merah strain Janti),
sebagai Benih Bermutu. Secara seremonial Larasati direlease oleh Menteri
Kelautan dan Perikanan, Bp. Fadel Muhammad melalui SK No. KEP.79/MEN/2009. Nama
Larasati diambil dari nama seorang dewi dalam tokoh pewayangan yang merupakan
isteri dari Arjuna yang sangat terkenal. Dikatakan strain Janti karena kegiatan
pemuliaannya dilakukan di Satuan Kerja Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar
Janti (Satker PBIAT Janti), terletak di Desa Janti, Kecamatan Polanharjo,
Kabupaten Klaten. Satker PBIAT Janti merupakan salah satu dari tiga satuan
kerja di bawah Balai Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar Muntilan (BPBIAT
Muntilan).
Kegiatan pemuliaan ikan Nila di Satker PBIAT Janti
dimulai sejak tahun 2004 setelah Satker PBIAT Janti ditunjuk menjadi Pusat
Pengembangan Induk Ikan Nila Regional (PPIINR) melalui SK Dirjen Budidaya No.
6378/DPB-1/PB.110.D1/12/03. Pada tahap awal dimulai dengan mendatangkan ikan
Nila berbagai strain seperti Gift, Nifi, Singapura, Citralada dan Nila Putih.
Kemudian pada tahun 2005 dilakukan perkawinan secara inbreeding dan cross
breeding untuk mendapatkan gambaran performa benih yang dihasilkan. Pada
tahun 2006 diketahui persilangan (cross breeding) antara induk strain
Gift (GG) dan pejantan strain Singapura (SS) menghasilkan benih hibrid (GS)
terbaik. Pemuliaan induk dilakukan menggunakan metode seleksi individu.
Generasi pertama (F1) dihasilkan tahun 2006, generasi kedua (F2) tahun 2007 dan
generasi ketiga (F3) tahun 2008. Berbagai uji terhadap benih hibrid (GS)
generasi ketiga seperti uji pertumbuhan, multi lokasi, salinitas, dan hama
penyakit dilakukan tahun 2008. Benih hibrid (GS) generasi ketiga inilah yang direlease
pada tanggal 23 Nopember 2009 dengan nama Larasati.
Kegiatan pemuliaan ikan Nila di Satker PBIAT Janti
dilakukan dalam 2 tahap :
Tahap I. Seleksi Ikan Nila Merah Hibrida Terbaik
Tahap II. Perbaikan Induk dengan Seleksi Individu
untuk Perbaikan Hibrida
Tabel 1. Deskripsi ikan Nila Larasati ukuran
konsumsi/dewasa :
I
|
Karakter
Morfologi
|
|
1.1
|
Jumlah
jari-jari sirip dorsal
|
D. XVII. 13
|
1.2
|
Jumlah
jari-jari sirip perut
|
V. I. 5
|
1.3
|
Jumlah
jari-jari sirip dada
|
P. 13 – 14
|
1.4
|
Jumlah
jari-jari sirip dubur
|
A. III. 10 – 11
|
1.5
|
Jumlah
jari-jari sirip ekor
|
C. II. 17 – 18
|
1.6
|
Jumlah Linea
Lateralis (LL)
|
33 – 35
|
1.7
|
Lebar mata
(cm)
|
1,54 – 1,70
|
1.8
|
Panjang
Total (PT) (cm)
|
26,6 – 32,5
|
1.9
|
Panjang
Standar (PS) (cm)
|
20,6 – 26,5
|
1.10
|
Tinggi
Badan (TB) (cm)
|
9,7 – 11,0
|
1.11
|
Panjang
Standar/Tinggi Badan (PS/TB)
|
2,12 – 2,40
|
1.12
|
Warna
|
Merah
|
|
|
|
II
|
Ketebalan
Daging (cm)
|
4,75 – 4,90
|
|
|
|
III
|
Ratio
Edible Portion (%) Larasati dengan bobot 1.000 – 1.300 g
|
|
3.1
|
Berat
daging
|
46,4 – 53,0
|
3.2
|
Berat
tulang
|
7,1 – 8,0
|
3.3
|
Berat
kepala
|
18,5 – 20,0
|
3.4
|
Berat ekor
|
1,7 – 1,8
|
3.5
|
Berat
sisik
|
1,2 – 2,1
|
3.6
|
Berat
sirip
|
4,1 – 5,6
|
3.7
|
Berat
organ dalam
|
14,4 – 16,1
|
IV
|
Deskripsi
Larasati ukuran konsumsi/dewasa
|
|
4.1
|
Warna
punggung
|
Merah orange
|
4.2
|
Warna
perut
|
Putih kemerahan
|
4.3
|
Warna
overculum
|
Kemerahan
|
4.4
|
Umur
(hari)
|
130
|
4.5
|
Bobot
pembesaran di kolam air tenang (g)
|
560 – 620
|
4.6
|
Bobot
pembesaran di KJA selama 150 hari (g)
|
930,0 – 954,7
|
Larasati sebagai benih sebar telah teruji sebagai
produk benih hibrid Nila Merah yang berkualitas unggul baik dipelihara di
kolam, air tenang, air deras maupun keramba jaring apung (KJA). Larasati sangat
digemari masyarakat karena cepat tumbuh, daging tebal, pertumbuhan seragam, SR
tinggi (> 90%), FCR rendah (1,2 – 1,3), tahan terhadap perubahan lingkungan,
dan secara laboratoris terbukti tahan terhadap bakteri Streptococcus
agalactiae. Pengembangan budidaya Larasati masih terbuka luas baik pangsa
pasar maupun lahan budidayanya. Kegiatan budidaya Larasati telah memberikan
dampak positif terhadap sosial ekonomi masyarakat dengan terbukanya lapangan
pekerjaan dan peluang usaha dibidang budidaya serta terbukanya kawasan wisata
kuliner.
Budidaya Larasati di Kabupaten Klaten sudah sangat
berkembang terutama di kawasan minapolitan Desa Nila KALUNGHARJO (meliputi 8
desa di 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Karanganom, Tulung, dan Polanharjo). Ikan
konsumsi yang dihasilkan dipasarkan ke beberapa wilayah seperti Solo, Yogyakarta,
Semarang, dan wilayah lain ex-Karesidenan Surakarta. Untuk wilayah Klaten
sendiri terutama dipasarkan di kawasan wisata kuliner Janti dan Rowo Jombor.
Sampai tahun 2010 jumlah rumah makan/pancingan yang menyajikan menu serba ikan
di Janti berjumlah sekitar 45 buah dan menyerap tenaga kerja sekitar 250 orang,
serta di Rowo Jombor berjumlah sekitar 25 buah dan menyerap tenaga kerja
sekitar 250 orang.
Tabel 2. Target Produksi Perikanan Budidaya Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014
KOMODITAS
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
Udang
Windu
|
5.327
|
5.758
|
6.343
|
7.327
|
8.664
|
Udang
Vaname
|
4.042
|
4.824
|
6.048
|
6.687
|
8.040
|
Rumput
Laut
|
84.053
|
128.694
|
200.146
|
312.767
|
492.814
|
Kerapu
|
7
|
10
|
11
|
14
|
20
|
Bandeng
|
58.693
|
70.107
|
80.568
|
94.679
|
108.740
|
Kakap
|
–
|
–
|
–
|
–
|
–
|
Nila
|
29.449
|
37.763
|
46.732
|
57.681
|
65.965
|
Patin
|
750
|
1.431
|
2.354
|
3.335
|
5.009
|
Mas
|
5.997
|
6.746
|
7.643
|
8.707
|
10.377
|
Gurame
|
7.567
|
9.040
|
10.780
|
12.830
|
15.315
|
Lele
|
43.926
|
70.362
|
95.526
|
125.333
|
166.938
|
Lainnya
|
46.200
|
52.800
|
66.100
|
74.000
|
75.000
|
JUMLAH
|
286.011
|
387.535
|
522.251
|
703.360
|
956.882
|
Satuan : ton
Sampai
dengan tahun 2014, proyeksi kebutuhan benih dan induk ikan Nila sangat besar
agar target produksi yang telah direncanakan dapat tercapai.
Tabel 3. Proyeksi Kebutuhan Benih dan Induk
Ikan Nila Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014
Tahun
|
Target Produksi (ton)
|
Keb. Benih (ekor)
|
Keb. Induk (paket)
|
2010
|
29.449
|
110.434.000
|
614
|
2011
|
37.763
|
141.612.000
|
787
|
2012
|
46.732
|
175.245.000
|
974
|
2013
|
57.681
|
216.304.000
|
1.202
|
2014
|
65.965
|
247.369.000
|
1.375
|
1 paket
induk =
300 ekor dan
100 ekor
Untuk mencapai target produksi di atas, Satker PBIAT
Janti memiliki tugas untuk menyediakan benih dan calon induk berkualitas yang
akan digunakan untuk memproduksi benih Larasati. Benih dan calon induk yang
telah dihasilkan dari kegiatan pemuliaan (broodstock program) secara
bertahap telah disebarluaskan kepada BBI Lokal dan UPR ke kabupaten/kota di
Jawa Tengah. Diharapkan dengan penggunaan benih dan calon induk yang
berkualitas akan mempercepat peningkatan produksi ikan Nila dan mendukung
industrialisasi perikanan budidaya.
Selain release Larasati, pada tanggal 6 Januari
2011 Satker PBIAT Janti dinyatakan lulus Sertifikasi Cara Perbenihan Ikan Yang
Baik (CPIB) dengan predikat SANGAT BAIK (EXCELLENT). Adanya release Larasati
dan sertifikat CPIB menunjukkan jaminan mutu dari Satker PBIAT Janti dalam hal
produksi benih dan calon induk yang berkualitas bagi masyarakat.
Info
Pemesanan Calon Induk Nila :
Sutarno (
085642203402 )
Toni Kuswoyo
( 085643146859 / 081392025819 )
Satker PBIAT
Janti
Desa Janti,
Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. 552947.
Telp./Fax.
(0272) 552947
Tidak ada komentar:
Posting Komentar