Budidaya Ikan Sepat Mutiara( Trichogasterleeri )
Sepat mutiara (Tichogasterleeri) dengan nama
dagang Pearl Gouramy atau Mosaic Gouramy berasal dari Sumatera , Kalimantan, Malaysia, dan Thailand.
Ikan yang bersifat omnivore ini hidup pada suhu optimal 26-28° C; pH 6,5-7,0;
dan kerasan 6-8° dH.
Panjang tubuh ikan ini dapat mencapai 12
cm. Warnanya biru muda dengan violet terang. Seluruh tubuhnya dipenuhi totol – totol
putih seperti mutiara dengan poly mosaik. Pada saat birahi, warna bagian perut jantan
menjadi orange.
Sepat mutiara (Trichogasterleeri) adalah sejenis
ikan hias air tawar anggota suku gurami (Osphronemidae) . Dalam bahasa Inggris disebut
Pearl gourami, Mosaic gourami atau Lace gourami merujuk pada pola warna berbintik
– bintik indah dengan garis hitam di sisi tubuhnya.
Pemerian
Ikan yang bertubuh pipih dan bermoncong runcing
sempit , panjang keseluruhan beserta ekor hingga 120 mm. Berwarna abu – abu atau
kebiruan dengan pola butir –butir berwarna kehijauan atau keperakan serupa mutiara
banyak sekali . Sebuah pita berwarna gelap berjalan pada tengah sisi tubuh , mulai dari ujung moncong melewati mata dan berakhir
dengan sebuah bintik pada pangkal ekor. Hewan jantan lebih berwarna - warni, dengan
tenggorokan dan sirip dubur bagian depan berwarna kemerahan.
Rumus sirip dorsal , V - VII ( jari – jari keras
atau duri ) dan 8–10 ( jari – jari lunak ) ; dan sirip anal XII –XIV , 25 – 30 .
Gurat sisi 30 – 37 buah. Panjang standar (tanpa ekor) kira-kira 2,4 kali tinggi
badan. Sepasang jari – jari terdepan pada sirip perut berubah menjadi alat peraba
yang menyerupai cambuk atau pecut, yang memanjang hingga ke ekornya, dilengkapi
oleh sepasang duri dan 2-3 jumbai pendek.
Agihan dan habitat
Sepat mutiara menyebar mulai dari Thailand ,
Malaysia , Sumatra , hingga Kalimantan. Ikan ini merupakan penghuni rawa – rawa
dataran rendah yang berair sedikit asam. Ikan ini biasanya senang berada dekat permukaan
hingga setengah kedalaman air.
Pemeliharaan di akuarium
Ukuran dan kondisi
Untuk memelihara sepasang sepat mutiara sebaiknya
digunakan kolam atau akuarium berukuran sekurang - kurangnya 60 liter; lebih besar
ukurannya akan lebih baik, karena ikan ini
akan menunjukkan gejala stress apabila merasa terbatasi ruangannya. Suhu air
sebaiknya berkisar antara 22–28 °C (72–82°F). Permukaan airnya hendaknya berhubungan
langsung dengan udara terbuka, agar organ labirin ikan ini dapat berfungsi dengan
baik. Kelengkapan akuarium yang diperlukan di antaranya adalah substrat dan ornamen
yang sesuai, tetumbuhan air, filter air, pencahayaan, serta perawatan.
Sepat mutiara adalah ikan yang cinta damai.
Ikan ini dapat hidup bercampur dengan jenis-jenis ikan lainnya , namun sebaiknya
jangan digabungkan dengan ikan - ikan yang bersif atagresif atau terlalu aktif.
Juga perlu dijaga agar akuarium tidak terlalu penuh agar sepat mutiara tidak gelisah.
Tandanya, sepat jantan dapat tiba – tiba saja menyerang atau menggertak ikan
lain yang terasa mengganggunya.
Pakan
Sepat mutiara adalah hewan omnivora,
pemakan segala. Di akuarium, ikan ini dapat diberi pakan kering seperti pellet atau
cacing tubifex kering. Sesekali, juga dapat diberikan pakan hidup seperti udang
renik.
Pemijahan
Cara pemijahan dan pemeliharaan ikan ini hamper
sama dengan Dwarf Gouramy. Perbedaannya hanya pada kedua induknya yang sangat
setia merawat telurnya. Oleh karena itu, pemisahan induk jantan dan betina dengan
anaknya dapat dilakukan setelah larva bias berenang atau sekitar umur satu minggu.
Ukuran jual sekitar 4 cm atau sudah berumur 3,5bulan.
Untuk tempat memijah , akuarium perlu dilengkapi
dengan tanaman air yang mengapung. Di sini ikan jantan akan membuat sarang busa
atau sarang gelembung dari air ludahnya, sebagai tempat memijah dan menyimpan telur
hingga menetas nanti. Percumbuan dan pemijahan akan berlangsung di sarang ini,
dan sesudah telur dikeluarkan dan dibuahi, sepat betina akan diusir keluar oleh
sijantan. Sebagaimana jenis – jenis sepat lainnya, jantan sepat mutiara akan menjagai
telur-telur ini hingga menetas.
Sekali memijah biasanya betina akan mengeluarkan
150–200 butir telur. Telur ikan akan menetas setelah 24 jam kemudian. Beberapa hari
berikutnya burayak (anak-anak ikan) mulai aktif berenang. Pada saat itu hendaknya
ikan jantan dipisahkan dari anak - anaknya, agar burayak-burayak itu tidak dimakannya.
Anak-anak ikan mula-mula dapat diberipakan udang renik, dan minggu-minggu berikutnya
dapat diberi pakan kering yang dihaluskan.
Sumber : http://kolampancingcs
Tidak ada komentar:
Posting Komentar