Formaldehyde adalah bahan yang digunakan untuk
industri dan dalam bentuk cair juga dikenal sebagai formalin, umum
digunakan sebagai pengawet. Sangat berbahaya bagi kesehatan manusia,
formalin sering disalah gunakan sebagai pengawet makanan, seperti mie,
tahu, ikan dan bakso.
Residu formalin pada produk pangan sulit dideteksi
secara inderawi. Invensi ini berupa alat penguji (test kit) kualitatif yang
praktis menggunakan larutan campuran pararosanilin dengan sulfit jenuh pada
suasana asam.
Alat penguji ini sama sensitifnya dengan reagen
penguji komersial dan dapat mendeteksi adanya formalin pada makanan dalam
bentuk padat atau cair dengan batas deteksi minimal 2 ppm. Hasil akhir
akan terlihat dengan adanya perubahan warna pada larutan
penguji.
Perspektif
Kemudahan dan kecepatan dalam deteksi bahan
berbahaya pada makanan akan meningkatkan kepercayaan konsumen akan produk
yang dikonsumsinya, melindungi masyarakat sekaligus membatasi penggunaan
bahan berbahaya tersebut pada makanan lainnya.
Keunggulan
inovasi
Dapat diaplikasikan untuk semua jenis makanan padat
maupun cair Sensitif, batas deteksi minimal rendah Praktis dan mudah digunakan
Hasil deteksi cepat didapat Hasil deteksi dengan mudah dapat dilihat Murah
sehingga biaya pengujian tidak membebani harga produk Potensi
aplikasi Industri makanan tradisional/modern atau pihak-pihak yang
membutuhkan alat yang praktis, murah dan cepat untuk mendeteksi kandungan
formalin pada bahan padat ataupun cair, terutama pada makanan mentah ataupun
matang.
Inovator Nama:Ir. Farida Ariyani, MSc;
Dra. J. Tri Murtini, MS; Drs. Ikna Suyatna Djalil, MS; Dra. Ninoek Indriati;
Rudi Riyanto
Sumber: http://www.balitbangkp.kkp.go.id/dev3/antilin-reagen-penguji-test-kit-residu-formalin-pada-makanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar