TEKNOLOGI PENGOLAHAN
KERUPUK TULANG IKAN
Proses pembuatan kerupuk ikan, biasanya
daging ikan dicampur dengan tepung dan air. Untuk kerupuk yang dibuat dari
tulang ikan, tentunya kandungan gizi kalsiumnya lebih banyak dibandingkan
kerupuk lainnya. Tepung yang umumnya digunakan adalah tepung sagu atau tepung
tapioka. Kadang-kadang ditambah bumbu-bumbu seperti garam, penyedap rasa maupun
gula yang selanjutnya diaduk rata sehingga membentuk gel serta mudah dalam
pembentukan. Komposisi bahan-bahan tersebut beraneka ragam tergantung dari
selera, namun yang sangat menentukan adalah perbandingan antara tepung dan
tulang ikan yang akan menentukan dalam pengembangan kerupuk setelah digoreng.
Bahan:
1.
|
Tepung
tulang ikan
|
10 %
|
(50 g)
|
|
Bahan
pembantu dan bahan tambahan:
|
|
|||
2.
|
Tepung
tapioca
|
86,2 %
|
(431 g)
|
|
3.
|
Garam
|
2,5 %
|
(12,5 g)
|
|
4.
|
Penyedap
rasa
|
0,7 %
|
(3,5 g)
|
|
5.
|
Gula halus
|
0,5 %
|
(2,5 g)
|
|
6.
|
Soda kue
|
0,1 %
|
(0,5 g)
|
|
7.
|
Air
|
Secukupnya
|
|
Proses pengolahan:
1. Pembuatan
tepung tulang ikan
Tulang ikan dicuci bersih, direndam cuka
selama 1 hari (24 jam), kemudian dicuci bersih, dipresto/dikukus minimal 1 jam.
Tulang dijemur hingga kering dengan sinar matahari/oven pengering. Setelah
kering tulang ikan digiling hingga menjadi tepung. Tepung tulang ikan siap digunakan.
2. Pembuatan
tajin
Perbandingan antara lumatan tulang ikan
dan tepung tapioka dalam pengolahan kerupuk ini adalah 1:4. Ambil tepung
sebanyak 10 % dari jumlah tepung kemudian larutkan dalam air dingin hingga
tepung larut dalam air (jumlah air yang digunakan sesuai dengan jumlah tepung
yang akan dilarutkan). Panaskan air (±50 % dari total jumlah tepung dan lumatan
tulang ikan yang digunakan) hingga mendidih, selanjutnya tuang air panas
tersebut sedikit demi sedikit ke dalam tepung yang sudah dilarutkan, sambil
diaduk cepat sampai larutan tepung menjendal menyeruapi lem yang berwarna putih
besar. Air panas yang disediakan tidak selalu harus habis, penambahan air
dihentikan pada saat larutan sudah mulai menjendal.
3. Pembuatan
adonan
Campurkan lumatan tulang ikan ke dalam
tajin dan aduk, kemudian tambahkan bumbu, tepung tapioca sedikit demi sedikit
serta aduk sampai homogeny. Penambahan tepung dilakukan sampai adonan bila
dipegang tidak lengket di tangan.
4. Pencetakan
Adonan dicetak sesuai dengan bentuk yang
diinginkan.
5. Pengukusan
Pengukusan dilakukan selama 30 menit
atau sampai matang. Kerupuk dianggap matang bila adonan yang dikukus ditusuk
dengan lidi tidak lengket. Kemudian kerupuk didinginkan pada suhu ruang selama
1 malam. Hal ini dimaksudakan agar kerupuk menjadi keras dan memudahkan dalam
proses pemotongan.
6. Pemotongan
dan pengeringan
Kerupuk yang sudah kering
dipotong-potong sesuai dengan ketebalan yang diinginkan. Selanjutnya dilakukan
pengeringan dengan penjemuran di bawah sinar matahari dengan menggunakan
para-para sampai kering. Lama pengeringan kira-kira satu sampai dua hari.
Sumber: Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar