"Segudang" Manfaat Mengkonsumsi Teripang
by Rizki Fadli Selasa, 31 Maret 2015 -
09:25:27 WIB dibaca: 1234 pembaca
Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran
Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
Obat serbaguna sejak lama
Teripang (gamat, timun laut, sea cucumber)
adalah hewan laut bertubuh lunak berfillum Echinodermata, kelas Holothuroidae.
Beberapa jenis berbentuk silindris memanjang seperti mentimun, sehingga disebut
mentimun laut atau sea cucumber. Selain sebagai bahan pangan yang lezat,
ternyata teripang terbukti dapat menyembuhkan penyakit.
Di China, pemanfaatan teripang sebagai obat
dan tonik penguat telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Sementara itu di Pulau
Lengkawi (sebuah pulau kecil di Semenanjung Malaysia), teripang dimanfaatkan
oleh masyarakat sebagai antiseptik tradisional dan obat serbaguna untuk
berbagai penyakit sejak ratusan tahun yang lalu. Namun, pada saat itu teknologi
yang digunakan masih sederhana yaitu dengan cara air teripang diminumkan kepada
wanita setelah melahirkan untuk menghentikan pendarahan dan mempercepat proses
penyembuhan luka khitan pada anak laki-laki.
Kandungan dan Manfaat Teripang
Hasil studi di China mengungkapkan bahwa sea
cucumber mengandung saponin glycosides. Komponen ini mempunyai struktur yang
serupa dengan komponen gingseng aktif, ganoderma, dan tumbuh-tumbuhan bahan
tonik terkenal. Studi ini menunjukkan adanya kandungan anti kanker pada saponin
dan polisakarida yang terkandung di dalam teripang. Selain itu, studi modern
ini membuktikan bahwa teripang dapat digunakan sebagai suatu tonik dan suplemen
gizi. Teripang bermanfaat untuk berbagai jenis penyakit yang berbahaya seperti
stroke, asma, jantung koroner, hepatitis, tumor, dll.
Teripang bermanfaat sebagai obat dikarenakan
kandungannya yang komplek. Menurut Dr. Pieter A. W. Pattinama, dari RS PGI
Cikini Jakarta, teripang dipakai untuk menyembuhkan berbagai penyakit karena dalam
waktu yang singkat mampu menumbuhkan sel-sel yang hilang/rusak, kaya akan
nutrisi dan senyawa aktif terbanyak berupa antioksidan, baik untuk perbaikan
sel tubuh manusia.
Hasil penelitian Prof. Dr. Ridzwan Hashim
dari Malaysia, teripang mengandung 86,8% protein, kolagen 80%, mineral,
mukopolisakarida, glucasaninoglycans (GAGs), antiseptik alamiah, chondritin,
omega – 3, 6 dan 9 serta asam amino. Protein teripang mudah diuraikan oleh
enzim pepsin dan bermanfaat untuk regenerasi sel; kolagen sebagai pengikat
jaringan dalam pertumbuhan tulang dan kulit; kondritin sulfat memulihkan
penyakit-penyakit sendi dan membangun kembali tulang rawan; omega 3 menghambat
proses penuaan, menurunkan kolesterol jahat LDL dan VLDL dalam tubuh sehingga
mengurangi resiko penyakit jantung.
Penelitian medis menyimpulkan, teripang dapat
menjadi agen anti tumor dan sebagai obat Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Hasil tes laboratorium dengan menggunakan sel limfoid menunjukkan, teripang
mengandung gula bernama lektin yang bersifat mitogenik dan anti-mikroba yang
efektif melawan kanker otot pada tikus serta kanker paru-paru manusia dengan
dosis 5 dan 50 mikrogram. Lektin berefek terapi bagi HIV karena mampu
menggumpalkan sel jahat serta berperan sebagai indikator adanya tumor.
Teripang memiliki gas beracun bagi ikan
bernama holotrin, tetapi hanya berakibat iritasi bagi mata dan kulit manusia.
Karena ampuh untuk membunuh ikan, racun teripang kini dikembangkan sebagai obat
antiseptik alami untuk melawan kanker dan infeksi.
Saat ini sudah beredar produk ekstrak
teripang Stichopus hermanii yang lebih dikenal dengan nama teripang emas yang
diolah menjadi produk suplemen berupa jeli maupun kapsul, sampo, krim dan gel,
pasta gigi, krim badan, serta minyak urut. Ke depan, pemanfaatan teripang akan
semakin berkembang.
Antiangiogenesis, Anti tumor dan Memperbaiki
Tulang
Keampuhan teripang mengusir tumor telah dibuktikan Tong
Y, dkk, dari Divisi Farmakologi Antitumor, State Key Laboratory of Drug
Research, Shanghai Institute of Materia Medica, Chinese Academy of Sciences,
Shanghai, China. Tong mengisolasi saponin sulfat dari teripang Pentancta
quadrangulari yang disebut philinopside A. Dengan menyuntikkan 2-10 mikroliter
philinopside A pada aorta tikus, pembentukan pembuluh darah mikro baru
(angiogenesis) pada sel tumor dapat dicegah. Akibatnya, sel tumor tidak
mendapat pasokan nutrisi sehingga sel urung berkembang dan akhirnya mati. Hasil
itu membuktikan bahwa philinopside A pada teripang berpotensi sebagai
antitumor.
Di Rusia, Popov AM, periset Pacific Institute
of Bioorganic Chemistry, Far East Division of the Russian Academy of Sciences,
Vladivostok, Rusia, juga meneliti khasiat teripang untuk mengatasi tumor. Ia
membandingkan efek sitotoksik antara teripang dan ginseng. Pada pemberian 5-20
mikrogram ginsenosida-karbohidrat dari ginseng, tidak memberikan efek
sitotoksik yang signifikan. Sedangkan glikosida dari teripang seperti
echinosida A dan B, holothurin A dan B, holotoxin A1, dan curcumariosida G1,
mempunyai aktivitas sitotoksik signifikan. Hal itu mengukuhkan khasiat teripang
yang berpotensi sebagai antitumor dan antikanker.
Dr. Mittchell Kurk, direktur medis Biomedical
Revitalization Center of Lawrence, New York, menunjukkan teripang meningkatkan
kesehatan fisik bagi 70% pengidap radang atau linu sendi dan tulang kaku.
Teripang memiliki komponen kondroprotektif yang memperbaiki tulang muda dengan
cara merangsang metabolisme anabolis kondrosit serta menghambat reaksi
katabolisme saat peradangan atau nyeri.
Pasokan teripang saat ini hanya dipenuhi dari
hasil tangkapan di laut dan populasinya diperkirakan semakin menurun, sehingga
hal ini menjadi tantangan bagi para ilmuwan dan peneliti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar