Alat tangkap Purse Seine
PURSE SEINE
Seperti juga pada alat tangkap lainnya, maka satu unit purse seine terdiri dari jaring, kapal, dan alat bantu (rumpon, lampu dan sebagainya). Pada garis besarnya jaring purse seine terdiri dari kantong (bag, bunt), badan jarring, tepi jarring, pelampung (float, corck), tali pelampung (corck line, float line), sayap (wing), pemberat (sinker, lead), tali penarik (purse line), tali cincin (purs ring), dan selvage.
Dalam perkembangannya, alat tangkap purse seine terus megalami perkembangan. Pada tahun 1860 sudah digunakan di seluruh pantai atlantik dan amerika serikat. Pada tahun 1870 panjang purse seine sudah diubah dari 65 fathom menjadi 250 fathom (1 fathom = 1.825 m). dari bentuk seperti ini purse seine akirnya diperkenalkan ke Negara-negara Scandinavia pada tahun yang sama. Hingga saat ini purse seine terus mengalami perkembangan baik dari segi konstruksi alat tangkap sampai metode atau proses teknik penangkapan seperti menggunakan alat bantu penangkapan berupa cahaya (light fishing) maupun rumpon.
Disebut pukat cincin karena alat tangkap ini dilengkapi dengan cincin untuk mana “tali cincin” (purs line) atau tali “kerut” dilakukan di dalamnya. Fungsi cincin dan tali kerut tersebut jaring yang semula tidak berkantong akan terbentuk kantong pada tiap akhir penangkapan (Subani dan Barus, 1989).
Pemilihan netting material haruslah hati-hati dengan melihat edan mempertimbangkan kekuatan arus dan keadaan stabil tidaknya arus tersebut. Jaring harus mempunyai sinking speed yang tinggi sehingga tidak dihanutkan oleh arusdan dapat pula mencegah ikan melarikan diri. Untuk itu pada purse seine kita perlukan twine yang halus dan berat, dengan permukaan yang licin (lunak).
Mesh size merupakan factor penting yang harus diperhatikan pada jarring purse seine, karena berhubungan langsung dengan ukuran ikan yang menjadi tujuan penangkapan dan banyaknya ikan yang tertangkap. Pemilihan mesh size yang terllampau kecil menyebabkan sinking speed akan menurun, tetapi mesh size yang terlampau besar akan mengakibatkan tangkapan banyak yang tangkapan yang lolos atau terjerat. Disamping itu ikan yang sudah terjerat sangat sulit untuk dikeluarkan dan memakan waktu untuk mengeluarkannya sehingga dapat merugikan.
Menurut Fridman (1973), bahwa disamping mesh size, hal lain yang juga penting diperhatikan adalah ukuran benang (twinw size). Seluruh bagian dari purse seine kecuali pada bagian bunt (kantong) dibuat dari netting dengan ukuran twine yang sama besar. Badan utama merupakan bagian terbesar dari jaring (70 – 80 %), harus dibuat dari netting dengan twine yang tipis sehingga bisa lebih ringan. Sedangkan pada bagian bunt dibuat dengan twine yang tebal dan lebih besar dari pada twine yang terdapat pada lajur netting yang berdekatan dengan bunt.
Purse seine dapat dibedakan atas berbagai segi. Ada yang membedakan berdasarkan ada tidaknya kantong, sehingga dikenal ada purse seine berkantong dan purse seine tanpa kantong. Akan tetapi, ada juga yang membedakan berdasarkan jumlah kapal yang digunakan sehingga dikenal one boat purse seine dan two boat purse seine. Ada pula yang menggolongkan berdasarkan jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan sehingga kita kenal tuna purse seine, sardine purse seine, dan sebagainya. Berdasarkan tipenya kita kenal ada tipe Amerika dan tipe Jepang.
Pada umumnya dalam pengoperasian purse seine dikenal dua cara yaitu (1) purse seine dioperasikan dengan mengejar gerombolan ikan, hal ini biasanya dilakukan pada siang hari; (2) menggunakan alat Bantu penangkapan seperti rumpon, cahaya dan fish finder. Hal ini dapat dilakukan pada siang hari dan malam hari.
By : PONDOK MUNZIR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar