Daerah
Penangkapan Ikan
Sumber : https://duniaperikanan.wordpress.com/2009/10/15/daerah-penangkapan-ikan-2/
Daerah Penangkapan Ikan
1. Karakteristik Daerah
Penangkapan Ikan
Kondisi-kondisi yang perlu
dijadikan acuan dalam menentukan daerah penangkapan ikan adalah sebagai berikut
:
a)Daerah tersebut harus memiliki
kondisi dimana ikan dengan mudahnya datang bersama-sama dalam kelompoknya, dan
tempat yang baik untuk dijadikan habitat ikan tersebut. Kepadatan dari
distribusi ikan tersebut berubah menurut musim, khususnya pada ikan pelagis.
Daerah yang sesuai untuk habitat ikan, oleh karena itu, secara alamiah
diketahui sebagai daerah penangkapan ikan. Kondisi yang diperlukan sebagai
daerah penangkapan ikan harus dimungkinkan dengan lingkungan yang sesuai untuk
kehidupan dan habitat ikan, dan juga melimpahnya makanan untuk ikan. Tetapi
ikan dapat dengan bebas memilih tempat tinggal dengan kehendak mereka sendiri
menurut keadaan dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat. Oleh karena itu,
jika mereka tinggal untuk waktu yang agak lebih panjang pada suatu tempat
tertentu, tempat tersebut akan menjadi daerah penangkapan ikan.
b)Daerah tersebut harus merupakan
tempat dimana mudah menggunakan peralatan penangkapan ikan bagi nelayan.
Umumnya perairan pantai yang bisa
menjadi daerah penagkapan ikan memiliki kaitan dengan kelimpahan makanan untuk
ikan. Tetapi terkadang pada perairan tersebut susah untuk dilakukan
pengoperasian alat tangkap, khususnya peralatan jaring karena keberadaan
kerumunan bebatuan dan karang koral walaupun itu sangat berpotensi menjadi
pelabuhan. Terkadang tempat tersebut memiliki arus yang menghanyutkan dan
perbedaan pasang surut yang besar. Pada tempat tersebut para nelayan sedemikian
perlu memperhatikan untuk menghiraukan mengoperasikan alat tangkap. Terkadang
mereka menggunakan trap nets, gill nets dan peralatan memancing ikan sebagai
ganti peralatan jaring seperti jaring trawl dan purse seine.
Sebaliknya, daerah penangkapan
lepas pantai tidak mempunyai kondisi seperti itu, tapi keadaan menyedihkan
datang dari cuaca yang buruk dan ombak yang tinggi. Para nelayan juga harus
mengatasi kondisi buruk ini dengan efektif menggunakan peralatan menangkap
ikan.
c) Daerah tersebut harus
bertempat di lokasi yang bernilai ekonomis.
Ini sangat alamiah di mana
manajemen akan berdiri atau jatuh pada keseimbangan antara jumlah investasi dan
pemasukan. Anggaran dasar yang mencakup pada investasi sebagian besar dibagi
menjadi dua komponen, yakni modal tetap seperti peralatan penangkapan ikan dan
kapal perikanan, dan modal tidak tetap seperti gaji pegawai, konsumsi bahan
bakar dan biaya perbekalan. Para manajer perikanan harus membuat keuntungan
pada setiap operasi. Jika daerah penagkapan tersebut terlalu jauh dari
pelabuhan, itu akan memerlukan bahan bakar yang banyak. Jika usaha perikanan tersebut
benar-benar memiliki harapan yang besar, usaha yang dijalankan mungkin boleh
pergi ke tempat yang lebih jauh. Nelayan yang dalam kasus demikian dapat
memperoleh keuntungan dengan manajemen usaha perikanan. Jika kita dapat membuat
alat untuk meningkatkan efisiensi usaha perikanan seperti menggunakan mesin
perikanan yang lebih efisien, kemudian kita dapat juga memperbesar kapasitas
kita untuk menangkap ikan ke tempat yang lebih jauh.
Daerah penangkapan ikan juga
dikontrol oleh permintaan pasar untuk ikan. Permintaan untuk produk ikan akan
dipengaruhi oleh kapasitas ketersediaan dari tempat tersebut, sebagai contoh,
adalah baru saja dikembangkan sebagai daerah penangkapan ikan. Jadi, daerah
penangkapan ikan selalu memiliki nilai yang relatif, berhubungan dengan
keseimbangan ekonomi, daerah penangkapan ikan lainnya, efisiensi usaha
perikanan dan permintaan ikan di dalam pasar. Begitulah, harus selalu berusaha
menemukan daerah penangkapan ikan yang ekonomis dan efektif dari metode
penangkapan ikan yang dimodernisasi.
2. Pemilihan Daerah Penangkapan
Ikan
Hal pertama yang harus kita
ketahui tentang keberadaan daerah penangkapan ikan menurut spesis ikan dan dari
musim. Pemilihan daerah penangkapan ikan akan dibahas dengan sesuai pemahaman
dari efisiensi, keuntungan dan ekonomi usaha perikanan. Metode pemilihan akan
dibahas sebagai berikut :
a) Asumsi awal tentang area
lingkungan yang cukup sesuai dengan tingkah laku ikan yang diarahkan dengan
menggunakan data riset oseanografi dan meteorologi.
b) Asumsi awal tentang musim dan
daerah penangkapan ikan, dari pengalaman menangkap ikan yang lampau yang
dikumpulkan ke dalam arsip kegiatan penangkapan ikan masa lampau.
c) Pemilihan daerah penangkapan
ikan yang bernilai ekonomis dengan mempertimbangkan dengan seksama jarak dari
pangkalan, kepadatan gerombolan ikan, kondisi meteorologi, dan lain sebagainya.
3. Karakter Permukaan Dasar
Secara umum keadaan permukaan
dasar mempunyai karakter yang ditunjukkan pada tabel kelautan. Sedimen lautan
sendiri terdiri dari sedimen terrigeneous, hemi-pelagis dan sedimen pelagis.
Tingkah Laku Ikan Hubungannya
dengan Daerah Penangkapan Ikan dan Jenis-jenis dari Daerah Penangkapan Ikan
1. Tingkah Laku Ikan dan Kondisi
dari Daerah penangkapan Ikan
Tidak dapat dikatakan bahwa ikan
hidup dimana saja di seluruh lautan. Menurut spesiesnya, ikan didistribusikan
secara horizontal atau vertikal di pada daerah batasan tertentu. Daerah
penangkapan ikan juga berbeda menurut garis lintang dan garis bujur seperti
kedalaman air di mana ikan berada.
Alasan utama kenapa spesies ikan
tertentu berkumpul di daerah tertentu diperkirakan jadi seperti berikut :
a) Ikan memilih kehidupan
lingkungan yang sesuai untuk spesiesnya.
b) Mereka memburu sumber makanan
yang berlimpah.
c) Mereka mencari tempat yang
sesuai untuk memijah dan berkembang biak.
Dituntun oleh instingnya dan
terbawa oleh arus musiman, ikan bergerak sesuai temperatur perairan, mencari
makanan dan tempat memijah di perairan tersebut. Pergerakan ini disebut
migrasi, dan pengalaman migrasi mereka selalu lebih baik sepanjang tahun.
Migrasi yang untuk mencari makanan disebut food-seeking ground (pencarian
daerah makanan). Kemudian migrasi untuk memijah disebut spawning migration dan
area perairan dimana mereka memijah disebut spawning ground (daerah bertelur/memijah).
Selama mereka bermigrasi dan dalam pencarian makanan dan daerah memijah, ikan
tersebut bergerombol bersama dalam kelompok yang padat. Tempat tersebut yang
penuh sesak dengan ikan secara alamiah menjadi daerah penangkapan ikan yang
bagus untuk nelayan. Peristiwa dari gerombolan ikan haring di awal musim semi
adalah satu contoh yang bagus dari migrasi ikan untuk mencari tempat memijah.
Di samping jenis ikan tersebut
diatas di mana terjadi migrasi yang besar, ada spesies ikan lainnya di mana
telah tertentu pada suatu daerah terbatas di lautan. Radius pergerakan mereka
terbatas. Jenis utama dari pergerakan mereka adalah secara vertikal, yang
dimana, mereka berpindah antara dasar dan permukaan air pada siang hari atau
malam hari. Ada juga beberapa spesies yang berpindah antara perairan pantai
yang dangkal dan perairan lepas pantai yang dalam sepanjang musim. Jenis
pergerakan ini disebut secara horizontal atau perpindahan kedalaman. Ikan yan
tinggal menetap terus-menerus juga menjadikan daerah penangkapan ikan yang
bagus untuk nelayan.
Variasi kondisi dari laut memberi
dampak perubahan pada daerah penangkapan ikan. Lautan dipengaruhi oleh arus
hangat dan arus dingin. Ikan memilih masing-masing perairan tempat tinggal
mereka menurut kisaran temperatur optimum mereka. Pada continental shelf yang
mana adalah daerah subur yang terdapat aliran nutrisi garam dari daratan pantai
adalah suatu daerah penangkapan ikan yang baik untuk ikan yang menetap
terus-menerus. Jumlah plankton yang besar berkembang pada pusaran yang
terbentuk oleh arus atau bentuk konvergen dari arus dingin dan arus hangat.
Organisme ini menarik bagi makhluk hidup secara umum, khususnya ikan yang
berkumpul bersama pada titik daerah pencarian makanan mereka. Tempat seperti
itu juga disebut daerah penangkapan ikan yang bagus. Area selanjutnya di mana
dasar lautan naik menjorok dan membentuk apa yang disebut sea bank (gugus laut)
juga sesuai untuk daerah penangkapan ikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar