Kiat Jitu Budidaya Ikan Lele
(Pembesaran) Untuk Pemula
Budidaya ikan lele kini menjadi salah
satu primadonanya bisnis perikanan di Indonesia. Pasalnya, ikan yang satu ini
banyak digemari masyarakat. Tidak sedikit para pebisnis ikan yang memilih ikan
lele sebagai muara penghasilan sekaligus budidaya.
Dewasa ini, banyak pembudidaya ikan lele
yang beralih ke jenis ikan Lele Dumbo jenis Sangkuriang. Lele yang satu ini
berhasil mencuri hati para pelaku budidaya karena memiliki beberapa
keistimewaan.
Produktivitas jenis lele Sangkuriang
terbilang tinggi. Apalagi ditambah kualitas daging yang lebih empuk dan lebih
tahan terhadap serangan penyakit. Teknik budidayanya pun tidak terlalu sulit,
asalkan mau belajar dan menekuninya dengan sabar.
Usaha pembesaran ikan lele merupakan
budidaya yang paling mudah dilakukan. Kamu tidak perlu menyiapkan lahan luas
untuk bisa menjalankan budidaya pembesaran ikan lele. Selain itu,
pemeliharaannya mudah dan tidak perlu menunggu lama untuk panen.
Bagi kamu yang masih newbie alias baru
mengenal budidaya lele, berikut ini panduan lengkap, pas dan mudah kamu
lakukan. Let’s check it, guys!
Perhatikan Syarat Hidup Ikan Lele
Ikan lele merupakan jenis ikan yang
mudah dipelihara. Kondisi air seperti apapun dapat dijadikan media pembesaran
ikan lele. Tapi, bukan berarti kamu mengabaikan kualitas airnya. Justru,
semakin baik kualitas air maka semakin baik pula pertumbuhan ikan lele.
Menurut Debby Ratnasari (2011), ikan
lele dapat hidup pada suhu 26-32oC. Jika suhunya terlalu rendah, maka akan
mengganggu proses pencernaan makanan pada ikan lele. Sebaliknya, apabila
suhunya tinggi (hangat), pencernaan makanan pada ikan lele akan berlangsung
cepat.
Soal syarat lokasi budidaya, tidak ada
ketentuan khusus. Ikan lele dapat hidup di segala tempat, termasuk yang berada
di ketinggian 1000 mdpl. Hal yang harus kamu perhatikan benar-benar selain
suhu, yaitu pH. Kondisi tempat harus berada dalam kisaran pH 7-8.
Memilih Benih yang Berkualitas
Benih ikan lele untuk pembesaran berbeda
dengan pembenihan. Kamu harus pilih benih ikan lele untuk pembesaran yang
ukurannnya 5-7 cm. Upayakan ukurannya seragam. Misalnya, kamu memilih benih
berukuran 6 cm, berarti semua benih ikan lele ukurannya harus sama.
Kemudian, perhatikan ciri-ciri benih
ikan lele yang berkualitas. Ikan lele berkualitas mempunyai tubuh yang
seimbang, antara kepala dan badannya. Selain itu, benih ikan lele harus bebas
dari cacat, tubuh mengkilap, gerakannya lincah dan sungut berseri (tidak
pucat).
Amati pula tingkah laku benih ikan lele.
Ikan lele berkualitas tidak akan menggantung atau berdiri ketika di dalam air.
Keaktifan ikan lele juga turut mempengaruhi kualitasnya. Jadi, kamu harus
perhatikan dengan cermat, apakah benih ikan lele yang kamu beli sudah memenuhi
syarat di atas.
Membuat Kolam Untuk Pembesaran
Kolam untuk pembesaran ikan lele tidak
serumit dan seluas kolam pembenihan. Kamu cukup menyiapkan kolam 5×2 meter
untuk menampung kurang lebih 1000 ekor benih ikan lele. Jika ukuran kolam lebih
dari itu, hitung saja menggunakan syarat minimal daya tampung per-meter kolam.
Setiap per-meter persegi kolam
pembesaran dapat menampung kurang lebih 100 ekor benih ikan lele. Jadi, kalau
ukuran kolam yang kamu buat adalah 7×4 meter, berarti bisa menampung sekitar
2000 ekor ikan lele. Sebaiknya, jangan terlalu padat karena akan mudah
terserang penyakit.
Kolam yang digunakan dalam pembesaran
ikan lele banyak jenisnya, yaitu kolam terpal, kolam semen dan kolam tanah.
Dari ketiga bahan pembuat kolam tersebut, jenis kolam terpal merupakan yang
paling murah.
Di samping itu, kolam terpal mudah dalam
pembuatannya, praktis dan produktivitas ikan lele tetap tinggi. Dilihat
sepintas, kolam tanah mungkin lebih murah karena bisa mengurangi biaya pakan
ikan lele. Namun, bahaya hama dan penyakit jauh lebih rentan di kolam tanah
sehingga hasilnya tidak optimal.
Lalu, bagaimana cara membuat kolam
terpal yang baik? Pertama, kamu harus menyiapkan terpal khusus untuk budidaya
lele. Harga terpal di pasaran sekarang sekitar Rp9000 per-meter. Jika kamu ingin
membuat kolam ukuran 10×5 meter, berarti hanya mengeluarkan biaya Rp.450.000.
Langkah kedua, dasar kolam sesuai ukuran
kolam yang diinginkan. Untuk para pemula, sebaiknya menggunakan ukuran kolam
5×2 meter supaya ketika mengalami kegagalan tidak mengalami kerugian besar.
Ada dua jenis dasar kolam yang bisa kamu
pilih, yaitu dasar kolam dengan menggali tanah dan di permukaan tanah.
Sebaiknya, kamu memakai dasar kolam dengan menggali tanah agar tidak mengalami
kesulitan ketika pemberian pakan
Galilah tanah sedalam 70 cm sampai
dengan 1 meter. Lalu, letakan tanah hasil galian di bibir kolam sebagai tanggul
setinggi 30-50 cm agar kolam tidak mudah jebol.
Selanjutnya, buatlah beberapa reng dari
bambu (seperti pagar) yang disusun di atas tanggul kolam setinggi kurang lebih
35 cm. Untuk bagian sudut kolam, gunakan potongan bambu utuh (jangan dibelah).
Jadi, tinggi kolam nantinya sekitar 125-130 cm.
Persiapan Sebelum Menebar Benih di Kolam
Kalau kamu sudah selesai membuat kolam,
langkah berikutnya yakni mempersiapkan kondisi kolam sehingga siap menampung
benih ikan lele. Ada dua tahapan yang harus kamu lakukan, yaitu mengisi air di
kolam dan melakukan pemupukan.
Langkah pertama, kolam diisi dengan air
bersih dan bebas cemaran limbah apapun. Isilah kolam hingga ketinggian kurang
lebih 60 cm.
Langkah kedua, siapkan pupuk kandang
yang berasal dari kotoran kambing atau domba. Masukan pupuk kandang tersebut ke
dalam karung dengan ukuran 1-1,5 kg/m2. Jika kolam ikan lele yang kamu buat
berukuran 5×2 meter, berarti kamu bisa pakai pupuk sekitar 10-15 kg.
Selanjutnya, isi karung tersebut dibagi
menjadi dua sama berat. Jadi, dalam satu kolam ada dua karung pupuk kandang.
Masukan pupuk kandang tersebut (jangan dikeluarkan dari karungnya) ke dalam
kolam. Kamu boleh meletakannya di pinggir atau di tengah, yang penting posisi
karung itu nantinya mengambang dan bergerak bebas.
Setelah seminggu, angkatlah kedua karung
berisi pupuk tersebut. Namun, sebelum diangkat, celupkan karung berulang ke
dalam kolam supaya kandungan dalam pupuk terserap total oleh air. Kamu bisa
menebarkan benih ikan lele saat karung sudah diangkat total.
Bagaimana Cara Menebar Benih Lele?
Penebaran benih ikan lele baik dilakukan
pada saat pagi atau sore hari supaya terhindar dari terik matahari. Mengapa
tidak boleh ditebar pada siang hari? Karena saat itu, kondisi air sedang sangat
panas sehingga berpotensi mengakibatkan kematian benih ikan lele karena stress.
Sebelum menebarkan benih ikan lele ke
kolam, letakanlah benih tersebut di dalam wadah dari bahan plastik. Lalu,
tebarkan benih dengan cara memiringkan wadahnya dan mengeluarkan sedikit demi
sedikit benih ikan lele.
Poin Penting Dalam Pemeliharaan
Benih ikan lele
kini sudah ditebar di kolam. Saatnya menjalankan proses pemeliharaan. Ada dua poin
penting yang harus kamu perhatikan dalam pemeliharaan, yakni pengelolaan air
dan pemberian pakan.
Air yang digunakan di dalam kolam lele,
tidak disarankan untuk diganti sebelum masa panen. Kondisi air pun harus tenang
dan tergenang. Hindari melakukan pengurasan air dengan cara sirkulasi karena
berpotensi mengurangi kestabilan pH kolam.
Kamu boleh melakukan penambahan air
setelah benih dimasukan dan diberikan pakan pertama kali (kalau pellet, jenis
L1). Lakukan secara bertahap setinggi 20-30 cm setiap pergantian pakan jenis
tertentu hingga akhirnya mencapai 120 cm yang dipakai sampai masa panen.
Poin kedua yang harus kamu perhatikan
adalah pemberian pakan. Ada banyak jenis pakan yang bisa kamu berikan, misalnya
pellet, keong mas, plankton, cacing dan lain-lain. Apapun jenis pakannya, yang
paling penting adalah teknik dan waktu pemberiannya.
Pakan diberikan sebanyak 5-6 kali
sehari. Jarak pemberian pakan sekitar 2-3 jam. Sebaiknya, berikan pakan ketika
matahari sudah terbit supaya polusi yang mencemari daerah sekitar kolam dapat
hilang terlebih dahulu terpapar sinar matahari.
Jika pada jadwal pemberian pakan
ternyata turun hujan, sebaiknya jangan menebarkan pakan. Pemberian pakan saat
hujan berpotensi pencemaran zat asam pada pakan yang diberikan. Pakan yang
tercemar akan mengganggu kesehatan ikan lele. Jadi, tunggulah hingga hujan reda
kalau ingin memberikan pakan.
Kapan Bisa Dipanen
Budidaya pembesaran ikan lele hanya
memerlukan waktu 2-3 bulan untuk panen. Saat waktu panen tiba, takaran ikan
lele 1 kg sudah berjumlah 7-8 ekor. Gunakanlah peralatan memanen yang berbahan
licin dan halus agar tidak menimbulkan lecet pada ikan lele.
Cara memanennya, yaitu dengan
menyurutkan air kolam terlebih dahulu. Kemudian, gunakan serokan untuk
menangkap ikan lele dan masukan dalam wadah berbahan plastik. Kamu juga bisa
memakai jaring kalau air kolam masih cukup banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar