alat bantu penangkapan ikan
Cahaya sebagai alat bantu penangkapan ikan
Alat Bantu Penangkapan Ikan
adalah sarana, perlengkapan atau benda lain yang dipergunakan untuk membantu
dalam rangka efisiensi dan efektifitas penangkapan ikan. Pembagian alat bantu
penangkapan ikan berdasarkan jenisnya :
·
Alat Bantu Pengumpul Ikan adalah sarana periengkapan atau benda lain yang
dipergunakan untuk membantu efisiensi dan efektifitas mengumpulkan ikan untuk
ditangkap misalanya cahaya dan rumpon
·
Alat Bantu Penginderaan Ikan adalah sarana perlengkapan atau benda lain yang dipergunakan
untuk penginderaan keberadaan gerombolan ikan seperti fishfinder. sonar,
echosounder, under water camera.
·
Alat Bantu Pengoperasian Alat Tangkap adalah sarana perlengkapan atau benda
lain yang dipergunakan untuk membantu pengoperasian–alat penangkap ikan seperti
line hauler, winch, power block.
Cahaya lampu sebagai alat bantu penangkapan
ikan
Ada beberapa cara untuk mengumpulkan ikan sebelum dilakukan penangkapan yaitu
dengan menggunakan alat bantu cahaya lampu (light actraction) dan dengan
menggunakan alat bantu rumpon (fish aggregating). Fungsi cahaya lampu untuk
usaha penangkapan pada malam hari sangat penting ditinjau dari tingkah laku
ikan dan aspek biologinya. Alat bantu penangkapan ikan baik berupa cahaya lampu
maupun rumpon fungsinya hanya membantu untuk mengumpulkan ikan pada suatu area
sehingga ikan – ikan terkumpul kemudian dilakukan usaha penangkapan.
Usaha penangkapan ikan
pada prinsipnya adalah mencari gerombolan ikan yang kemudian dilakukan
penangkapan dengan suatu alat tangkap purse seine. Salah satu cara yang
digunakan untuk mengumpulkan ikan baik dari arah vertikal maupun horisontal
adalah dengan menggunakan cahaya lampu. Fungsi cahaya lampu dalam usaha
penangkapan ikan (light fishing) adalah dapat merangsang dan
menarik(Atractor) atau juga karena rangsangan
cahaya (Stimulus), Hermanto (2000).
Pada umumnya ikan – ikan
tertarik oleh cahaya lampu adalah ikan – ikan yang mempunyai
sifat fototaxis, tertarik atau terangsang oleh cahaya. Penyebaran cahaya
(E) dipermukaan perairan dapat dinyatakan bahwa kuat cahaya dari pada lampu
(dt) berbanding dengan luas area penerangan (da).
dt 1m
E = dimana
lux =
da m²
Artinya dengan kekuatan cahaya 1 lux dapat menerangi area seluas 1 m (1 lux =
1m/m). Ikan mempunyai respon terhadap cahaya yang disebabkan oleh cahaya
besarnya antara 0,001 – 0,01 lux dimana besarnya tergantung kemampuan suatu
jenis ikan dalam beradaptasi. Cahaya lampu yang telah dikenal cesara luas oleh
para nelayan merupakan alat pengumpul ikan yang sangat efektif, terutama untuk
jenis – jenis ikan pemakan plankton (herbivora) dan hidup dipermukaan perairan.
Disebutkan bahwa cahaya
merangsang dan menarik ikan (fototaxis positif), sifat fototaxis ini
dapat berubah – ubah tergantung kepada tingkathidup dan kedewasaan jenis ikan
itu sendiri (Brand, 1964).
Ikan tertarik oleh
cahaya melalui penglihatan (mata) dan rangsangan melalui otak (pineal region
pada otak). Peristiwa tertariknya ikan pada cahaya disebut phototaxis. Dengan
demikian, ikan yang tertarik oleh cahaya hanyalah ikan-ikan fhototaxis, yang
umumnya adalah ikan-ikan pelagis.
Ada beberapa alasan mengapa
ikan tertarik oleh cahaya, antara lain adalah penyesuaian intensitas cahaya
dengan kemampuan mata ikan untuk menerima cahaya. Dengan demikian, kemampuan
ikan untuk tertarik pada suatu sumber cahaya sangat berbeda-beda. Ada ikan yang
sangat senang pada intensitas cahaya yang rendah, tetapi ada pula ikan yang
senang terhadap intensitas cahaya yang tinggi.
Menurut Nikonorov (1975),
menyatakan bahwa tingkah laku ikan di bawah sumber cahaya lampu, adalah tidak
normal karena ikan tidak dapat meninggalkan sumber cahaya lampu, bahkan kadang
– kadang terdapat keganjilan, misalnya ada beberapa tingkah laku ikan yang
terlihat mendekati sumber cahaya, kemudian berenang cepat sekali sambil
berputar – putar mengelilingi sumber cahaya, sesudah itu berlompatan ke atas
permukaan.
Menurut Ben Yami, M (1976)
bahwa adanya cahaya bulan dalam light fishingmemberikan pengaruh negatif,
cahaya bulan membuat ikan menjadi enggan, bahkan tidak lagi tertarik pada
cahaya lampu. Hal ini disebabkan karena penerangan cahaya lampu berkurang oleh
adanya cahaya bulan,
Laevastu dan Hela (1970),
menyatakan bahwa dengan diketahui sifat fototaxis, maka biasanya
penangkapan ikan akan lebih efektif di lakukan sebelum tengah malam, hal ini
disebabkan adanya memanjang dan memendekannya sel – sel kerucut retina mata
ikan. Jenis – jenis ikan yang mudah ditarik dan dikumpulkan dengan cahaya lampu
antara lain : Ikan Lemuru (Sardinella longiceps), Ikan
Layang (Decapterus russeli), Ikan Kembung (Rastrelliger,
sp), Cumi – cumi (Loligo sp) dan ikan lainnya.
Subani (1972) menyatakan bahwa
pada waktu bulan purnama tingkat keberhasilan penangkapan ikan dengan
menggunakan cahaya lampu biasanya rendah. Hal ini karena cahaya terbagi rata,
padahal penangkapan ikan dengan lampu diperlukan keadaan gelap guna menarik
ikan – ikan ke titik yang terang.
Menurut laevastu dan Hela
(1970) menyatakan bahwa ikan – ikan pelagis hanya berkumpul pada suatu titik
cahaya selama 1 – 2 jam setelah itu ikan akan menyebar menjauhi cahaya. Hal ini
disebabkan karena ikan – ikan sudah kenyang atau juga adanya pemangsa (predator) yang
berputar – putar mengililingi cahaya lampu serta berlompatan ke permukaan
perairan.
Menurut Nomura dan Yamazaki
(1977), bahwa dengan menggunakan cahaya lampu sebagai pemikat ikan maka ;
a.
Nelayan tidak sulit mencari gerombolan ikan.
b.
Hasil tangkapan cenderung lebih pasti jumlahnya, dan meningkat.
c.
Menghemat waktu dan lain – lainnya.
Usemahu dan Tomasila (2003)
menyatakan agar penangkapan dengan cahaya lampu dapat memberikan hasil dan daya
guna yang maksimal diperlukan syarat – syarat antara lain sebagai berikut ;
a. Mampu
mengumpulkan ikan yang berada pada jarak jauh.
b. Ikan
– ikan tersebut hendaklah akan tertangkap (catchable area).
c. Setelah
ikan terkumpul, hendaklah ikan –ikan tersebut tetap berada di san pada suatu
jangka waktu tertentu, dan
d. Sekali
ikan terkumpul pada sumber cahaya hendaklah ikan – ikan tersebut tidak
melarikan diri ataupun menyebarkan diri (berserakan).
Penggunaan cahaya lampu yang
perlu diperhatikan adalah jumlah intensitas cahaya yang keluar dari sumber
cahaya yang digunakan karena berhubungan erat dengan sweeming
area alat tangkapnya. Faktor – faktor yang mempengaruhi kekuatan
intensitas cahaya antara lain :
a.
Faktor Kecerahan
Transparansi air penting untuk
diketahui dalam menentukan kemampuan intensitas cahaya menembus perairan. Jika
kecerahan kecil berarti banyak partikel – partikel yang menyebar di dalam air
sehingga besar pembiasan cahaya akan habis terserap oleh partikel tersebut.
b.
Faktor Gelombang, Angin dan arus
Faktor – faktor tersebut akan
mempengaruhi kedudukan lampu dan akan merubah sinar – sinar yang semula lurus
menjadi bengkok serta terpental, sehngga akan menyebabkan ikan – ikan menjadi
ketakutan.
c.
Faktor Letak Sumber Cahaya
Intensitas cahaya di dalam air
ditentukan oleh letak dari sumber cahaya tersebut. Jika letak sumber cahaya
dekat, maka intensitas cahaya tinggi. Sedangkan untuk cahaya lampu di atas air
(permukaan) mempunyai intensitas cahaya yang lemah karena letak sumber cahaya
jauh.
d.
Faktor Cahaya Bulan
Pada waktu bulan purnama sukar
sekali dilakukan penangkapan dengan menggunakan cahaya lampu, karena cahaya
lampu terbagi rata sehingga peranan cahaya lampu akan berkurang.
e.
Faktor Umur Ikan dan Predator
Pada dasarnya ikan tertarik
oleh cahaya lampu. Umumnya didominasi oleh ikan – ikan kecil dan ikan – ikan
matang gonad (mature). Ikan – ikan besar (pemangsa) berada dilapisan
dalam yang secara tiba – tiba menyerang ikan – ikan kecil tersebut sehingga
menyebabkan ikan – ikan yang bergerombol menjadi bercerai berai.
Penangkapan ikan dengan
menggunakan cahaya lampu menghedaki keadaan perairan yang gelap sehingga cahaya
lampu merupakan suatu titik terang dengan latar belakang gelap, sedangkan pada
waktu bulan terang (purnama) sulit dilakukan penangkapan dengan alat bantu
cahaya lampu karena cahaya lampu terbagi rata dan ikan – ikan berenang pada
permukaan yang lebih dalam dan menyebar sehingga sulit mengumpulkan pada suatu
titik tertentu.
Daftar pustaka
http://dkp.kutaitimur.go.id
http://www.bpppbanyuwangi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar