Budidaya Ikan Lele Dumbo
Sumber : http://tambakblog.blogspot.com
Budidaya ikan lele dumbo (Clarias
gariuphinus) memang agak rumit. Karena ikan ini tidak bisa memijah secara alami
seperti nila dan ikan mas. Pemijahan hanya bisa dilakukan secara buatan, atau
dengan istilah lain kawin suntik. Meski agak rumit, budidaya lele dumbo telah
lama berhasil dikembangkan di Indonesia. Budiadaya lele dumbo dilakukan dalam
beberapa tahapan.
A. Pematangan Gonad
Pematangan gonad lele dumbo dilakukan di
kolam tanah. Caranya, siapkan kolam ukuran 50 m2; keringkan selama 2 – 4 hari
dan perbaiki seluruh bagian kolam; isi air setinggi 50 – 70 cm dan alirkan
secara kontinyu; masukan 300 ekor induk ukuran 0,7 – 1,0 kg; beri pakan
tambahan berupa pellet khusus lele dumbo sebanyak 3 persen setiap hari. Catatan
: induk jantan betina dipelihara terpisah.
B. Pematangan
di bak
Pematangan gonad juga bisa dilakukan di bak.
Caranya, siapkan bak tembok ukuran panjang 6 m, lebar 4 m dan tinggi 1 m;
keringkan selama 2 – 4 hari; isi air setinggi 80 – 100 cm dan alirkan secara
kontinyu; masukan 100 ekor induk; beri pakan tambahan (pelet) sebanyak 3
persen/hari. Catatan : induk jantan dan betina dipelihara terpisah.
Seleksi
Seleksi induk lele dumbo dilakukan dengan
melihat tanda-tanda pada tubuh. Tanda induk betina yang matang gonad : perut
gendut; tubuh agak kusam; gerakan lamban dan lubang kelamin kemerahan. Tanda
induk jantan : gerakan lincah, tubuh memerah dan bercahaya; lubang kelamin
kemerahan, agak membengkak dan berbintik putih.
Pemijahan alami
Lele dumbo bisa dipijahkan secara alami.
Caranya, siapkan bak berukuran panjang 2 m, lebar 1 m dan tinggi 0,4 m;
keringkan selama 2 – 4 hari; isi air setinggi 30 cm dan biarkan mengalir selama
pemijahan; pasang hapa halus sesuai ukuran bak; masukan ijuk secukupnya;
masukan 1 ekor induk betina yang sudah matang gonad pada siang atau sore hari;
masukan pula 1 ekor induk jantan; biarkan memijah; esok harinya, tangkap kedua
induk dan biarkan telur menetas di tempat itu.
Pemijahan buatan
Hasil pemijahan alami lele dumbo biasanya
kurang memuaskan. Jumlah telur yang keluar tidak banyak. Agar telur bisa
seluruhnya, maka dilakukan pemijahan buatan, atau dengan kawin suntik. Sistem
ini agak rumit dan memerlukan keahlian khusus. Dua langkah kerja yang harus dilakukan
dalam sistem ini, yaitu penyuntikan, pengambilan sperma dan pengeluaran telur.
Penyuntikan dengan ovaprim
Penyuntikan adalah kegiatan memasukan hormon
perangsang ke tubuh induk betina. Hormon perangsang yang umum digunakan adalah
ovaprim. Caranya, siapkan induk betina yang sudah matang gonad; sedot 0,3 mll
ovaprim untuk setiap kilogram induk; suntikan ke dalam tubuh induk tersebut;
masukan induk yang sudah disuntik ke dalam bak lain dan biarkan selama 10 jam.
Penyuntikan dengan hypopisa
Penyuntikan bisa juga dengan ekstrak kelenjar
hypopisa ikan mas atau lele dumbo. Caranya, siapkan induk betina yang sudah
matang gonad; siapkan 1,5 kg ikan mas ukuran 0,5 kg; potong ikan mas tersebut
secara vertikal tepat di belakang tutu insang; potong bagian kepala secara
horizontal tepat di bawah mata; buang bagian otak; ambil kelenjar hypopisa;
masukan ke dalam gelas penggerus dan hancurkan; masukan 1 cc aquabides dan aduk
hingga rata; sedot larutan hypopisa itu; suntikan ke dalam tubuh induk betina; masukan
induk yang sudah disuntik ke bak lain dan biarkan selam 10 jam.
Pengambilan sperma
Setengah jam sebelum pengeluaran telur,
sperma harus disiapkan. Caranya, tangkap 1 ekor induk jantan yang sudah matang
kelamin; potong secara vertikal tepat di belakang tutup insang; keluarkan
darahnya; gunting kulit perutnya, mulai dari anus hingga belanag tutup insang;
buang organ lain dalam perut; ambil kantung sperma; bersihkan kantung sperma
dengan tisu hingga kering; hancurkan kantung sperma dengan cara menggunting
bagian yang paling banyak; peras spermanya agar keluar dan masukan ke dalam
cangkir yang telah diisi 50 ml (setengah gelas) aquabides; aduk hingga homogen.
Pengeluaran telur
Pengeluaran telur dilakukan setelah 10 jam
dari penyuntikan, namun 9 jam sebelumnya dilakukan pengecekan. Cara pengeluaran
telur : siapkan 3 buah baskom plastik, sebotol Natrium chlorida (inpus), sebuah
bulu ayam, kain lap dan tisu; tangkap induk dengan sekup net; keringkan tubuh
induk dengan lap; bungkus induk dengan lap dan biarkan lubang telur terbuka;
pegang bagian kepala oleh satu orang dan pegang bagian ekor oleh yang lainnya;
pijit bagian perut ke arah lubang telur; tampung telur dalam baskom plastik;
campurkan larutan sperma ke dalam telur; aduk hingga rata dengan bulu ayam; tambahkan
Natrium chrorida dan aduk hingga rata; buang cairan itu agar telur-telur bersih
dari darah; telur siap ditetaskan.
Penetasan
Penetasan telur lele dumbo dilakukan dalam
bak tembok. Caranya, siapkan sebuah bak tembok ukuran panjang 2 m, lebar 1 m
dan tinggi 0,4 m; keringkan selama 2 – 4 hari; isi bak tersebut dengan air
setinggi 30 cm dan biarkan alirkan air selama penetasan; pasang hapa halus yang
ukurannya sama dengan bak; beri pemberat agar hapa tenggelam (misalnya kawat
behel yang diberi selang atau apa saja); tebarkan telur hingga merata ke
seluruh permukaan hapa; biarkan telur menetas dalam 2 – 3 hari.
Pendederan I
Pendederan pertama dilakukan di kolam tanah.
Caranya : siapkan kolam ukuran 500 m2; keringkan selama 4 – 5 hari; perbaiki
seluruh bagiannya; buatkan kemalir dengan lebar 40 cm dan tinggi 10 cm; ratakan
tanah dasarnya; tebarkan 5 - 7 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi
40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 50.000 ekor larva
pada pagi hari; setelah 2 hari, beri 1 – 2 kg tepung pelet atau pelet yang
telah direndam setiap hari; panen benih dilakukan setelah berumur 3 minggu.
Pendederan II
Pendederan kedua juga dilakukan di kolam
tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 500 m2; keringkan 4 – 5 hari; perbaiki seluruh
bagiannya; buatkan kemalir dengan lebar 40 cm dan tinggi 10 cm; ratakan tanah
dasar; tebarkan 5 - 7 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm
dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 30.000 ekor benih hasil
pendederan I (telah diseleksi); beri 2 – 4 kg tepung pelet atau pelet yang
telah direndam setiap hari; panen benih dilakukan setelah berumur sebulan.
Pendederan III
Pendederan ketiga dilakukan di kolam tanah.
Caranya : siapkan kolam ukuran 500 m2; keringkan 4 – 5 hari; perbaiki seluruh
bagiannya; buatkan kemalirnya; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 2 karung
kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air
tidak dialirkan); tebar 20.000 ekor hasil dari pendederan II (telah diseleksi);
beri 4 - 6 kg pelet kecil (khusus lele); panen benih dilakukan sebulan
kemudian.
Pembesaran
Pembesaran lele dumbo dilakukan di kolam
tanah. Caranya : siapkan sebuah kolam ukuran 200 m2; perbaiki seluruh
bagiannya; tebarkan 4 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 - 60
cm dan rendam selama 5 hari; masukan 10.000 ekor benih hasil seleksi dari
pendederan III; beri pakan 3 persen setiap hari, 3 kg di awal pemeliharaan dan
bertambah terus sesuai dengan berat ikan; alirkan air secara kontinyu; lakukan
panen setelah 2 bulan. Sebuah kolam dapat menghasilkan ikan konsumsi ukuran 125
gram sebanyak 400 – 500 kg.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar