MENCETAK VARIETAS KACA, IKAN MAS MASA DEPAN
Di antara banyak jenis ikan air tawar, ikan mas (Cyprinus
carpio) merupakan jenis yang paling populer dan tersebar merata di
seluruh Indonesia. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila ikan yang dipanggil
juga dengan nama ikan karper dan tombro ini paling banyak dikonsumsi
masyarakat. Maklum saja, rasa daging ikan mas ini memang bercita rasa khas dan
pol gurihnya.
Di masa mendatang, sesuai dengan kemajuan zaman,
masyarakat (perkotaan) cenderung ingin serba cepat dan praktis dalam segala
bidang. Termasuk dalam hal mengkonsumsi ikan. Mereka cenderung akan memilih
ikan lele, patin atau jenis ikan yang tidak bersisik karena lebih cepat
dimasak, tak perlu (menambah pekerjaan dan waktu) membersihkan dan membuang
sisik ikan.
Bila kita amati, kecenderungan tersebut sudah terlihat
pada sebagian masyarakat perkotaan dewasa ini. Penggemar "fanatik"
ikan mas, mulai banyak yang mencari jenis (varietas) ikan mas yang sisiknya
sedikit. Untuk mendapatkan jenis ikan ini, mereka berani membayar lebih di atas
harga pasar. Peluang ini, perlu dimanfaatkan dan sebaiknya dilirik sejak dini
oleh para pembudidaya ikan.
Mulus dan licin
Ikan mas yang tersebar di Indonesia, bila ditelusuri asal -
usulnya bermula dari Cina dan Benua Eropa, serta persilangan yang menghasilkan
banyak varietas. Beberapa varietas ikan mas yang cukup populer adalah varietas
si nyonya, majalaya, mas, punten, kumpay dan kaca.
Dua varietas terakhir tersebut, yakni kumpay dan
kaca, umumnya dimanfaatkan sebagai ikan hias karena memiliki keunikan tersendiri.
Ikan mas kumpay, sirip - siripnya berukuran panjang sehingga tampak krembyah -
krembyah bila berenang. Sedangkan ikan mas kaca, dikatakan unik karena tubuhnya
tegolong mulus. Hanyar di beberapa bagian tubuh saja yang ditumbuhi sisik.
Varietas kaca ini, saat masih kecil biasa dipajang di akuarium. Setelah besar,
umumnya dipasarkan sebagai ikan konsumsi dengan harga khusus.
Di lapangan, saat ini kita bisa menjumpai beberapa
varietas ikan mas kaca, berdasarkan letak sisik dan warna tubuh. Ada ikan mas kaca
yang sisiknya hanya tumbuh di bagian punggung, di sepanjang garis rusuk, di
setiap pangkal sirip, atau tersebar tak beraturan. Sedangkan dilihat dari
warna tubuhnya, di- jumpai varietas ikan mas kaca yang berwarna hijau, keabu -
abuan, merah, kuning, keputih - putihan dan kombinasi di antara warna - warna
tersebut.
Melalui persilangan antar varietas ikan mas kaca
tersebut, kita berpeluang untuk "menciptakan" varietas ikan mas kaca
yang benar - benar mulus dan licin tanpa sisik. Untuk mendapatkan ikan
"baru" ini, kita memang harus .sabar dan rajin mencoba.
Cara Pembenihan
Langkah awal untuk memproduksi ikan mas yang mulus, sudah
tentu mencari induk varietas kaca. Untuk mendapatkannya, kita perlu
menghubungi para pembudidaya ikan mas. Mohon dimaklumi saja, varietas kaca ini
memang sulit diperoleh dan relatif langka. Dalam satu wadah budi daya, biasanya
bisa dijumpai hanya beberapa ekor saja.
Bila induk sudah diperoleh, perlu dipelihara beberapa
waktu lagi dengan pemberian pakan bermutu agar cepat matang kelamin, dan siap
dikawinkan. Untuk mengawinkan, caranya cukup mudah. Kita bisa mengawinkannya
dalam kolam tanah atau bak tembok. Sebelumnya, kolam pemijahan ini perlu
dikeringkan dulu beberapa hari.
Setelah itu, kolam diisi air dan dilengkapi dengan
kakaban (subtrat penempel telur yang terbuat dari ijuk). Bila semua beres,
induk pilihan sudah dapat dimasukkan ke kolam. Untuk setiap induk betina,
sebaiknya dikawinkan dengan dua ekor induk jantan yang memiliki berat tubuh
seimbang.
Dengan cara sederhana tersebut, induk ikan biasanya
sudah memijah di malam harinya. Dengan catatan, induk tersebut benar-benar
matang kelamin. Tandanya, induk betina mengeluarkan cairan kuning (telur)
bila diurut perutnya kea rah lubang urogenital (anus). Sedangkan induk jantan,
bila diurut perutnya mengelu cairan putih susu (sperma).
Bila sudah memijah, kakaban diangkat dan dipindahka ke
dalam kolam penetasan. Di kolam penetasan ini, telur (yang menempel pada
kakaban) menetas dalam waktu sekitar 48 jam. Setelah menetas dan berumur
seminggu, kembali dipindahkan ke kolam pendederan untuk dipelihara dan
dibesarkan lebih lanjut. Kolam pendederan ini, jauh hari sebelumnya perlu
dipupuk dengan pupuk kandang agar makanan alami benih ikan berupa jasad
renik tumbuh melimpah.
Pengalaman penulis saat bekerja di Balai Benih Ikan
(BBI) Penebel, Tabanan, dari hasil pemijahan induk ikan mas yang bersisik
di punggung dengan varietas kaca bersisik di garis rusuk bisa diperoleh
sejumlah varietas kaca mulus tanpa sisik. Untuk memperoleh varietas ikan mas
mulus dalam jumlah besar, tampaknya masih perlu dilakukan uji coba dan
penelitian lanjutan. Demikian juga untuk menciptakan galur murni varietas ikan
mas kaca yang benar - benar mulus, perlu perhatian tersendiri dari para
peneliti dan pakar perikanan. (Agus Rochdianto, Penyuluh Perikanan di BP4K
Tabanan)
Pengirim : Agus Rochdianto, SE, S.PKP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar