CARA MENGUKUR MATA JARING
Oleh : Mukhtar, A.Pi, M.Si
Webbing atau jaring
merupakan lembaran yang tersusun dari beberapa mata jaring yang merupakan bahan
dasar untuk membuat berbagai alat Penangkapan ikan.
Menurut Supardi Ardidja
(2007) Webbing adalah gabungan sejumlah mata jaring yang dijurai baik dengan
cara disimpul atau tanpa simpul, dibuat dengan menggunakan mesin atau tangan,
baik yang terbuat dari serat alami maupun serat buatan, juga merupakan komponen
utama alat penangkap ikan. Ukuran webbing dinyatakan dengan panjang dalam
satuan panjang dan kedalaman dalam satuan jumlah mata jaring.
Gambar 1. Webbing Untuk
Merakit Alat Penangkapan Ikan.
Ukuran webbing terdiri dari
panjang dalam. Panjang webbing dinyatakan dalam meter pada keadaan mesh
tertutup (stretched mesh). Jika sistem penomoran yang digunakan adalah Rtex,
panjang dinyatakan dalam meter dan jika sistem penomoran menggunakan Denier
system panjang dinyatakan dalam yard. Jika menggunakan system penomoran Rtex
panjangnya adalah 100 meter, bila menggunakan sistem Denier panjangnya adalah
100 yards.
Kedalaman webbing dinyatakan
dalam jumlah mata pada keadaan mesh tertutup (stretched mesh) untuk semua
system penomoran yang berlaku. Namun demikian ukuran webbing selalu dinyatakan
dengan panjang webbing (meter) dan dalam webbing (jumlah mata jaring) maka
ukuran webbing dalam setiap lembar webbing utuh disesuaikan dengan sistem
penomoran yang digunakan.
Jenis webbing ditentukan
oleh bagaimana mata jaring dibentuk atau disimpul, secara umum jenisnya terbagi
dua, yaitu webbing yang disimpul dan yang tidak disimpul. Simpul adalah suatu
ikatan pembentuk mata jaring atau suatu cara penyambungan benang atau tali.
Simpul pada pembuatan webbing umumnya terdiri dari empat macam, yaitu, (1) Flat
knot (reef knot, square knot), (2) Trawler knot (English knot, sheet bend,
round knot), (3) Double trawl knot, (4) Special flat knot.
Gambar 2. Jenis-Jenis Simpul
Pada Webbing
Adapun alat penangkapan ikan
yang bahan utama lembaran webbing adalah : Fish Net, Pukat Udang, Purse Seine,
Gillnet, Payang, Dogol, Pukat Hela, Pukat Pantai dan Moroami dllnya.
Mata jaring (Mesh size)
adalah jalinan tali jaring yang terdiri dari 4 knot dan 4 bar. Lebar Mata
Jaring (Mesh size) ditentukan dengan mengukur jarak antara 2 knot yang
berjauhan pada sisi dalam mata jaring dan bahan jaring dalam keadaan basah.
Pengertian lain Mesh size adalah ukuran lubang pada jaring penangkap ikan.
Ukuran mata jaring minimum seringkali ditentukan dengan aturan untuk
menghindari penangkapan ikan muda yang bernilai setelah mencapai ukuran optimal
untuk ditangkap.
Gambar 3. Mata Jaring (Mesh
size)
Menurut Supardi Ardidja
(2007) Mata jaring dibentuk oleh empat buah simpul dan empat buah bar, simpul
yang terletak pada arah benang disebut mesh (jika simpul diurai benang jaring
tidak terputus), dan yang tegak lurus dengan arah benang disebut point (benang
jaring terputus). Ukuran mata jaring (mesh size) diukur dalam keadaan mata
tertutup (stretched mesh).
Ukuran mata jaring (mesh
size) diukur pada saat keadaan mata jaring tertutup kencang, atau saat kedua
point berimpit atau ditarik kencang secukupnya. Satuan mata jaring ditentukan
oleh sistem penomoran yang digunakan. Jika siatem penomoran menggunakan tex
system satuannya adalah milimeter, sedangkan jika menggunakan denier system
maka satuan ukuran mata jaring adalah inci.
Bukaan Mata Jari pada saat
webbing dipasangkan pada tali pelampung (float line) atau tali pemberat (sinker
line) dengan rasio penggantungan tertentu maka mata jaring akan terbuka baik ke
arah panjangnya maupun ke arah dalamnya. Besaran bukaan mata jaring sangat
ditentukan oleh metode panangkapan ikan (bagaimana ikan ditangkap), apakah ikan
harus dikurung, dijerat atau diloloskan. Selain itu juga ditentukan oleh bentuk
ikan yang akan ditangkap.
Friedman (1968) menyatakan
bahwa ukuran mata jaring yang akan digunakan untuk menangkap ikan tertentu
ditentukan oleh setengah keliling overculumnya, sedangkan lebar bukaan mata
jaring ditentukan oleh bentuk tubuh ikan (bulat atau pipih). Pipihpun terbagi
dua apakah pipih arah vertikal atau pipih arah horisontal.
Gambar 4. Ukuran Mata Jaring
(Mesh size) dan Ikan Tujuan Penangkapan
Keterangan :
a. Ikan tidak terjerat
karena ukuran mata jaring lebih kecil dari setengah keliling overculum;
b. Ikan terjerat karena
ukuran mata jaring sesuai dengan setengah keliling overculum;
c. Ikan lolos karena ukuran
mata jaring lebih kecil dari setengah keliling overculum.
Benang webbing merupakan
jalinan tali jaring atau benang mempunyai besaran atau diameter. Diameter
benang jaring yang sering digunakan untuk membuat alat tangkap ikan berkisar
0,20 mm sampai 8 mm. Secara umum kontsruksi benang terdiri dari benang jaring
yang dipintal (twisted) dan dianyam (braided). Bahan dasar pembuatan benang
adalah dari serat-serat benang yang dijadikan satu menjadi single yarn,
kemudian tiga single yarn dipintal menjadi netting yarn. Netting yarn adalah
istilah untuk semua material tekstil yang sesuai untuk merakit alat penangkap
ikan, yang mungkin secara langsung dijurai dengan mesin atau dengan tangan,
tanpa perlu proses lanjutan.
Gambar 5. Benang Webbing
& Konstruksi Benang Jaring dipintal (Klust, 1993)
Untuk mengukur diameter
benang selain pengukuran langsung dengan alat seperti micrometer, kaca pembesar
dan mikroskop, ada cara lain seperti dibawah ini dengan menggunakan jangka
sorong dan menggunakan penggaris sederhana.
Gambar 6. Cara Mengukur
Diameter Benang
Benang dimasukkan kedalam
jangka sorong lalu lihat ukurannya atau lilitkan benang 20 kali pada pensil
lalu ukur panjang lilitannya. Bila benang dililitkan 20 kali sepanjang 60 mm
maka diameter benang adalah = 60/20 = 3 mm.
Keterangan :
• Titre (denier): Td = berat
(g) setiap 9000 m serat dalam bentuk yarn
• Metrik number: Nm =
panjang (m) setiap 1 kg serat
• English number: Nec =
panjang (kelipatan dari 840 untuk katun yard) setiap pon (lb) serat
• International: Tex = berat
(g) setiap 1000 m serat system
Cara pengukuran panjang mata
jaring (Mesh Size) dan bukaan mata jaring dilakukan dengan berbagai cara
berdasarkan surat Direktur Jenderal Perikanan Tangkap No.
1546/DPT.2/PI.320.02/IV/08 tanggal 14 April 2008 perihal Pedoman cara
pengukuran panjang mata jaring (mesh size) dan bukaan mata jaring sebagai
berikut :
A. Dengan Mata Jaring
1. Jaring Simpul
2. Mata Sigi Enam
3. Jaring Tanpa Simpul
(Raschel Type)
Gambar 7. Cara Mengukur Mata
Jaring (mesh size) Dengan Mata Jaring
Keterangan :
• Ukuran mata jaring
teregang/mesh size (a) : Jarak (arah tegak) antara titik tengah dua simpul
berhadapan dan mata jaring yang diregang (tertutup).
• Ukuran bukaan mata (OM) :
Ukuran dalam maksimum (arah tengah) antara dua simpul yang berhadapan dari mata
jaring yang direngang.
• Panjang kaki (bar) = b
B. Dengan Sepuluh Mata
Jaring
Cara mengukur panjang jaring
sejumlah sepuluh mata yang ditarik secara sempurna ke arah vertikal (sampai
bar/kaki pembentuk mata jaring berimpit). Berdasarkan panjang jaring hasil
pengukuran tersebut, kemudian dibagi dengan jumlah mata sepuluh. Hasil
pembagian tersebut adalah ukuran mata jaring (mesh size) jaring dimaksud.
Contoh : Terhadap 10 mata
jaring yang ditarik sempurna, setelah diukur diperoleh ukuran panjang sebesar
30 cm. Selanjutnya 30 cm dibagi dengan jumlah mata (10 buah) diperoleh hasil 3
cm.
Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa ukuran mata jaring (mesh size) tersebut adalah 3 cm.
Gambar 8. Cara Mengukur Mata
Jaring (mesh size) Dengan Sepuluh Mata
Pengukuran harus dilakukan
pada beberapa titik / tempat yang berbeda dalam 1 (satu) bagian yang sama.
Misalnya pada bagian kantong/cod-end pukat udang atau pukat ikan, panjang
kantong dibagi menjadi 3 (tiga) bagian, kemudian pada masing-masing bagian
dilakukan pengukuran mesh size (dengan catatan : mengabaikan ukuran ekstrimnya)
pada 10 (sepuluh) titik yang berbeda. Hasil masing-masing pengukuran tersebut
kemudian ditentukan nilai rata-ratanya. Maka nilai rata-rata tersebut adalah
ukuran mata jaring (mesh size) bagian yang dimaksud.
Cara sederhana mengukur mata
jaring sebagai berikut :
• Tarik kencang satu baris
benang (misal 10 mata) dalam arah tegak/vertikal (untuk arah N atau tegak).
• Ukur jarak antara titik
tengah 2 simpul (atau sambungan) yang dipisahkan 10 mata.
• Bagi hasilnya dengan 10,
hasil pembagian tersebut merupakan panjang satu mata jaring (mesh size).
Contoh Soal Sebuah potongan
bahan jaring mempunyai jumlah mata sebanyak 10 buah seperti terlihat pada
gambar di bawah. Setelah ditarik secara sempurna ke arah vertikal (sampai
bar/kaki pembentuk mata jaring berimpit) ternyata panjang jaring tersebut
adalah 10 cm yang diukur dari tengah simpul antara ujung yang satu dengan ujung
yang lain dari sepuluh mata jaring tersebut. Berapakah panjang satu mata jaring
dari potongan jaring tersebut?
Jawab dari pengukuran
panjang 10 mata jaring = 10 cm. Maka panjang satu mata jaring = 10/10 = 1 cm
Gambar 9. Cara Sederhana
Mengukur Mata Jaring (mesh size)
C. Alat Ukur Mata Jaring
(Net Gauge)
Alat ukur mata jaring (net
gauge) adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur mata jaring yang dibuat
oleh Pusat Riset Teknologi Kelautan Badan Riset Kelautan dan Perikanan yang
terdiri dari Pengukur Mata Jaring Kecil, Pengukur Mata Jaring Besar dan
Pemberat (bandul). Alat tersebut terbuat dari bahan kuningan.
Gambar 10. Alat Ukur Mata
Jaring (Net Gauge)
Teknik pengukuran mata
jaring yaitu dengan metode “wet and stretch open mesh size”, yaitu dengan cara
bahan jaring dalam keadaan basah (operasional) serta tertarik. Dimana besarnya
beban tarikan ditentukan oleh berat bandul.
Pelaksanaan pengukuran
sebagai berikut ;
• Gunakan alat ukur mata
jaring (net gauge) yang sesuai dengan lebar mata jaring yang hendak diukur.
• Masukan alat pengukur
tersebut pada mata jaring.
• Atur posisi alat ukur
sehingga kedua sisi alat ukur seperti gambar open mesh size diatas.
• Pasang pemberat (bandul)
pada tempatnya sehingga posisi mendatar.
• Ukuran mata jaring dapat dilihat
pada sisi-sisi alat ukur.
Gambar 11. Pemasangan Net
Gauge Pada Mata Jaring
Gambar 12. Pengukuran Mata
Jaring Dengan Net Gauge
Gambar 13. Cara Pengukuran
Mata Jaring di Berbagai Negara
Hal-hal yang perlu
diperhatikan mengenai alat tangkap ikan seperti Jenis & Jumlah, Ukuran
Pokok alat penangkapan ikan dan Mata Jaring (Mesh Size) jangan sampai tidak
sesuai yang tertera pada Surat Izin Penangkapan Ikan.
Beberapa ketentuan ukuran
alat penangkapan ikan adalah sebagai berikut :
1. Pukat Ikan (Fish Net),
Mesh Size Kantong > 50 mm pada groud rope tidak menggunakan bobin dan rantai
pengejut. Tidak dioperasikan oleh 2 (dua) kapal.
2. Pukat Udang (PU), Mesh
Size Kantong > 30 mm memakai TED/API jarak jeruji > 10 cm. Tidak
dioperasikan oleh 2 (dua) kapal.
3. Purse Seine Pelagis Kecil
(PSPK):
- Mesh Size Kantong Min. 25
mm
- Mesh Size badan Min. 50 mm
4. Purse Seine Pelagis Besar
(PSPB):
- Mesh Size Kantong Min. 25
mm
- Mesh Size badan Min 60 mm
5. Jaring Insang (Gill Net)
di ZEEI (Permen No. PER.08/MEN/2008) tentang penggunaan alat penangkapan ikan
jaring insang (gill net) di ZEEI.
A. Jaring Insang Hanyut
(Drift Gill Net)
- Mesh Size Kantong min. 10
cm
- Panjang Jaring max. 10.
000 meter
- Kedalaman Jaring max. 30
meter
B. Jaring Insang Tetap (Set
Gill Net)
- Mesh Size Kantong min. 20
cm
- Panjang Jaring max. 10.
000 meter
- Kedalaman Jaring max. 30
meter
6. Jaring Insang (Gill Net)
di Periaran Teritorial. Untuk ukuran alat tangkap jaring insang diperairan
teritorial tidak terlalu jauh berbeda dengan jaring insang yang dioperasikan di
perairan ZEEI, kecuali ukuran panjang jaringnya dimana panjang jaring untuk
alat tangkap jaring insang (gill net) yang dioperasikan di perairan teritorial
max. 2500 meter.
Pustaka : Supardi Ardidja,
2007, Bahan Alat Penangkapan Ikan dan Rancang Bangun Alat Penangkapan Ikan,
Surat Dirjen Perikanan Tangkap No. 1546/DPT.2/PI.320.02/IV/08 Tanggal 14 April
2008 Perihal Pedoman Cara Pengukuran panjang mata jaring (mesh size) dan bukaan
Mata Jaring, BBPPI Semarang, 2006, Panduan Teknis Usaha Penangkapan Ikan, Pusat
Riset Tehnologi Kelautan, Petunjuk Pemakaian Alat Ukur Mata Jaring, Beberapa
Paparan dari Pejabat Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap.
MUKHTAR, A.Pi, M.Si (Kepala
Satker PSDKP Kendari, Pengawas Perikanan, Penyidik PPNS Perikanan, Dosen
Fakultas Perikanan Universitas Muhammadiah Kendari, Kepala SMKS Kelautan dan
Perikanan, Pembina Marine And Coastal Conservation Faoundation Kendari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar