Rabu, 29 April 2015

Manfaatkan mobil Pengolahan Ikan

Manfaatkan mobil Pengolahan Ikan


Pada tanggal 28  April 2015 di desa Tunggulsari Kecamatan Tayu Kabupaten Pati diadakan pelatihan pengolahan ikan bandeng cabut duri yang dikuti oleh ibu ibu anggota Poklahsar Mekarsari .
Setelah pelatihan bandeng cabut duri dilanjutkan dengan peragaan pengolahan daging bandeng tanpa duri dengan dibuat lumpia ikan bandeng dengan menggunakan mobil peraga P2HP.

LUMPIA IKAN
 
Bahan :
300 gr ikan, potong dadu, kukus 30 menit
20 lembar kulit lumpia
5 butir bawang merah, iris tipis
3 buah cabai hijau, iris tipis
2 butir telur ayam, ambil bagian putih
1 batang daun bawang, iris tipis
1/4 gelas bubuk kari
1 sdt garam
1 sdt gula
Minyak goreng secukupnya, untuk menumis dan menggoreng

Cara Membuat :
Tumis bawang merah, cabai hijau, dan bubuk kari dengan 4 sdm minyak goreng, aduk hingga harum. Masukkan ikan cincang, aduk hingga matang. Tambahkan singkong, daun bawang, garam, gula, dan bumbu penyedap, aduk rata. Dinginkan.
Isi selembar kulit lumpia dengan 2 sdm tumisan, lipat kedua sisinya, gulung dan rekatkan bagian ujungnya dengan putih telur, lakukan hal yang sama hingga kulit lumpia habis.

Goreng hingga berwarna kuning keemasan. Angkat dan sajikan.

Rabu, 15 April 2015

GURAME GORENG BUMBU KENCUR

GURAME GORENG BUMBU KENCUR
Sumber : http://www.sajiansedap.com



Gurame goreng bumbu kencur ini harus dicoba. Ikan gurame tak banyak memiliki duri halus seperti ikan bandeng. Jadi Anda dapat menikmatinya dengan lebih tenang.


Bahan-bahan/bumbu-bumbu:
2 ekor ikan gurame, bersihkan, potong-potong
minyak untuk menggoreng

Bumbu Halus:
6 butir bawang merah
3 siung bawang putih
3 cm kunyit, bakar
4 cm kencur
2 cm jahe
1/2 sendok teh ketumbar, sangrai
2 sendok teh garam
1/4 sendok teh merica bubuk

Bahan Pelengkap:
3 sendok makan sambal terasi
4 lembar daun selada
2 lembar kol
2 buah timun, potong-potong

Cara membuat gurame goreng bumbu kencur:
Aduk rata bumbu halus dan ikan. Diamkan 30 menit.
Goreng di dalam minyak yang sudah dipanaskan sampai matang.
Sajikan ikan goreng bersama pelengkapnya.


Untuk 6 porsi

Selasa, 14 April 2015

Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan

Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan)



Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) & Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) Gemarikan diluncurkan pertama kali pada tanggal 4 April 2014 oleh Presiden Republik Indonesia ke-5 Megawati Soekarno Putri. Peluncuran Gemarikan dilakukan bersamaan dengan peresmian Pasar Ikan Higienis (PIH) Pejompongan Jakarta Pusat. Pencanangan Gemarikan merupakan momentum yang sangat penting dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang kuat, sehat, cerdas dan berpenampilan prima sekaligus membangun karakter bangsa, yakni mencerdaskan masyarakat secara fisik dan mental dengan mengkonsumsi ikan. Gemarikan sebagai gerakan nasional dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan dengan melibatkan seluruh komponen bangsa (seperti instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota, swasta, LSM, asosiasi, lembaga profesional, lembaga/organisasi kemasyarakatan, lembaga keagamaan dan pelaku usaha) Ruang lingkup Gemarikan adalah penyebarluasan informasi dan penguatan edukasi kepada masyarakat luas tentang ikan dan manfaatnya bagi kesehatan, kekuatan, dan kecerdasan melalui berbagai kegiatan promosi, safari Gemarikan, pemberian makanan tambahan berbahan baku ikan (PMTAS), ceramah/seminar/simposium manfaat makan ikan, penyebarluasan materi promosi, keikutsertaan pada pameran, iklan layanan masyarakat, talkshow serta lomba masak serba ikan. Gemarikan dilaksanakan di provinsi, kabupaten/kota diseluruh Indonesia, terutama pada daerah pedesaan dan perkotaan dengan tingkat konsumsi ikan rendah dan daerah dengan kasus gizi buruk atau rawan pangan serta daerah khusus sesuai kepentingan dengan target massa seluruh unsur masyarakat seperti ibu hamil, ibu menyusui, balita, anak sekolah, LSM, DPR dan lembaga/organisasi kemasyarakatan lainnya. Dengan adanya program Gemarikan diharapkan masyarakat Indonesia akan memperoleh asupan nutrisi dari sumber pangan ikan yang kaya gizi, menguatkan, menyehatkan dan mencerdaskan. Disamping itu, diharapkan pula dapat mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasaran hasil perikanan melalui peningkatan rata-rata konsumsi ikan; FORUM PENINGKATAN KONSUMSI IKAN (FORIKAN) Dalam upaya mendukung akselerasi dan mensukseskan Gemarikan, maka pada tahun 2006 Kementerian Kelautan dan Perikanan telah membentuk Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (FORIKAN) Indonesia. Pembentukan FORIKAN Indonesia berdasarkan Kepmen Nomor: 29/MEN/2006 Tanggal 9 September 2006 dan dikukuhkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan pada tanggal 20 September 2006. FORIKAN Indonesia merupakan forum kerjasama yang beranggotakan unsur lintas lembaga, lintas sektoral, lintas profesi dan lintas budaya baik dari kalangan pemerintah, swasta maupun masyarakat. FORIKAN dibentuk dalam rangka menjalin koordinasi, keterpaduan langkah dan tindakan dari seluruh instansi terkait baik tingkat pusat maupun daerah sekaligus berperan sebagai inspirator, kreator, motivator, dan aktivator Gemarikan. FORIKAN Indonesia terdiri dari FORIKAN Pusat yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI dan FORIKAN tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Daerah (Gubernur/Bupati/Walikota). Periode 2006-2014 telah terbentuk kepengurusan FORIKAN di 25 provinsi, 171 Kabupaten dan 153 Kecamatan. Upaya meningkatkan gizi masyarakat Indonesia serta minat untuk mengkonsumsi ikan perlu terus ditingkatkan, karena ikan diharapkan menjadi salah satu sumber protein utama dalam pola konsumsi dan budaya masyarakat Indonesia. Menilik hal tersebut, pelaksanaan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN) tidak hanya merupakan tugas dari Kementerian Kelautan dan Perikanan namun juga tugas bersama antar instansi terkait karena dengan meningkatnya tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia akan turut mendukung pemerintah dalam mempersiapkan generasi muda yang berkualitas. Dalam upaya mendukung pelaksanaan gerakan nasional GEMARIKAN diperlukan suatu koordinasi lintas lembaga, lintas sektoral, lintas profesi dan lintas budaya. Langkah tersebut membutuhkan strategi baru yang melibatkan seluruh komponen bangsa, mampu membangunkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk memilih ikan sebagai sumber protein utama dalam menu makanan keluarga. Oleh sebab itu dibentuk Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (FORIKAN INDONESIA) sehingga mampu berperan dalam menggerakan unsur terkait untuk meningkatkan konsumsi ikan nasional sehingga tercipta generasi yang sehat, kuat dan cerdas. Berbagai terobosan dan strategi terus dilakukan untuk membangkitkan masyarakat gemar makan ikan. Sebagai agenda tahunan, tanggal 27 Maret 2013 dilaksanakan Rakor FORIKAN Indonesia yang dihadiri oleh seluruh anggota (stake holders) dan para wakil FORIKAN Provinsi dalam rangka merencanakan kegiatan 2013 sekaligus evaluasi kegiatan tahun 2012.  Acara Rakor ini dibuka secara langsung oleh Dirjen P2HP, Saut P. Hutagalung. Dalam sambutannya, Dia menyampaikan bahwa pelaksanaan gerakan nasional GEMARIKAN, perlu didukung dengan berbagai program, seperti program sistem rantai dingin, pembinaan mutu, rehabilitasi pasar ikan tradisional, kampanye larangan penggunaan bahan-bahan berbahaya, kampanye yang lebih intensif melalui media massa dan penguatan kemitraan dengan berbagai pihak, seperti dengan PKK, BKKBN serta organisasi kemasyarakatan lainnya. Dengan hadirnya pengurus FORIKAN daerah, beliau berharap agar pasca rakor ini jejaring kerja dan koordinasi antara FORIKAN Pusat dan Daerah menjadi lebih baik lagi. Langkah besar yang telah dilakukan FORIKAN adalah menginisiasi dan menginspirasi pencanangan Hari Ikan Nasional, yang bertujuan menggugah kesadaran masyarakat untuk memahami peran strategis ikan sekaligus mensyukuri potensi perikanan yang ada, memanfaatkan secara lestari. Dengan pencanangan tersebut diharapkan tidak hanya terjadi peningkatan konsumsi ikan sebagai bahan makanan yang bermanfaat bagi tubuh, tetapi juga meningkatkan industri perikanan sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan nelayan, meningkatkan persatuan nelayan dalam keamanan dan pertahanan Negara. Usulan peringatan Hari Ikan Nasional adalah tanggal 21 November, bertepatan dengan Hari Perikanan Dunia (World Fisheries Day) dari FAO. Hari Ikan Nasional tersebut diasumsikan sebagai bagian dari Hari Perikanan Dunia yang dilaksanakan di Indonesia, dengan program-program kegiatan yang disesuaikan. Gagasan munculnya kesepakatan Hari Perikanan Dunia (World Fisheries Day) sebagai ungkapan rasa keprihatinan dan kekhawatiran terhadap fakta semakin menurunnya produksi perikanan. Padahal sisi lain dengan bertambahnya jumlah penduduk dunia akan diikuti meningkatnya kebutuhan pangan termasuk protein hewan ikani. Gagasan tersebut muncul pada saat para pelaku perikanan dunia berkumpul di New Delhi India pada 21 November 1997. Dalam forum telah dideklarasikan bahwa tanggal tersebut disepakati sebagai World Fisheries Day (WFD) atau Hari Perikanan Sedunia. Peringatan Hari Ikan Nasional direncanakan dilakukan serentak di seluruh Indonesia pada tanggal yang telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden. Penyelenggara utama Gerakan ini adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Komunikasi dan Informasi, Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Kesehatan, kementerian terkait lainnya serta didukung pihak swasta. Gerakan di daerah dipimpin oleh Gubernur, Bupati, dan Walikota beserta jajaran dibawahnya, dan didukung oleh institusi pemerintah, swasta serta segenap unsur pemangku kepentingan terkait lainnya. Selain pencanangan Hari Ikan Nasional, Program Gemarikan diselaraskan dengan program/gerakan 1000 Hari Kehidupan (HPK) yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan didukung oleh BAPPENAS. Gerakan ini menjadi fokus perhatian pemerintah dalam upaya meningkatkan asupan nutrisi pada periode 3 bulan pertama usia kehamilan hingga anak usia 2 tahun. Pada 1000 HPK, pertumbuhan dan dasar perkembangan anak sangat cepat, bahkan cetak biru otak anak akan terbentuk pada periode 3 bulan kehamilan. Karenanya dengan asupan gizi optimal akan mampu memberikan anak kehidupan yang lebih lama, lebih sehat, produktif dan berisiko rendah terhadap penyakit degeneratif pada usia dewasa seperti diabetes melitus, stroke, jantung koroner, obesitas dan lainnya. Ikan juga dikenal sebagai sumber pangan yang memiliki keunggulan dalam mengisi kebutuhan gizi anak selama periode 1000 HPK. Kandungan omega 3 pada ikan sangat baik untuk ibu selama hamil hingga masa menyusui. Saat anak mulai mendapat makanan tambahan, ikan juga menjadi makanan sehat bagi bayi yang usianya telah lebih 12 bulan. Sebab, sifat dagingnya yang berserat tipis dan lunak, mudah dicerna. Selain itu, proteinnya juga mudah diserap tubuh anak sehingga efektif menunjang pertumbuhan.

Sumber:

http://www.kkp.go.id


http://www.p2hp.kkp.go.id/artikel-739-forikan-terus-tingkatkan-konsumsi-ikan-dengan-hari-ikan-nasional-dan-gerakan-seribu-hari-pertama.html#ixzz3Whe3t6db

Minggu, 05 April 2015

budidaya sidat di tayu

Budidaya sidat
Ikan sidat (anguilla bicolor) komoditas perikanan pada saat ini di tayu baru dibudidayakan, sehingga pembudidaya masih banyak yang menunggu kesuksesan budidaya serta pemasarannya , walaupun ikan sidat memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan memilliki peluang pasar yang internasional yang baik ( Ekpor).
Kebutuhan ikan sidat didunia maupun Indonesia sendiri terus meningkat , untuk itu peluang pengembangan budidaya sidat perlu digalakan serta ditingkatkan teknologinya , dan ini masih dibutuhkan suatu penelitian dan kajian yang lebih mendalam tentang budidayanya maupun cara pembenihannya.
 Didunia terdapat 19 jenis ikan sidat , sembilan jenis diantaranya hidup di Indonesia. Salah satunya adalah jenis Anguilla bicolor jenis termahal dan diminati pasar.Agung Budiharjo tim peneliti UNS menyatakan dengan perkembangan budidaya secara modern dan cara pengolahan dan pengemasan dalam bentuk fillet, ikan sidat bisa memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Saat ini harga ikan sidat di pasaran dunia berkisar USD25 hingga USD40 per kilonya. Ikan sidat yang siap dikonsumsi sekilonya berisi sekitar tiga atau empat ekor, harganya memang cukup mahal oleh sebab itu bukan untuk pangsa pasar lokal.
Ini peluang bagi masyarakat perikanan Indonesia untuk membudidayakan sidat mengingat benih sidat masih ditangkap dialam dan banyak di Indonesia dan tentunya butuh dukungan kebijakan pemerntah serta kajian teknologi tepat guna untuk meraih kesuksesan.

Tahapan budidaya

A.   Persiapan
a.    Siapkan kolam terpal / semen
b.    Pastikan sumber air bersih tidak mengandung logam berat salinitas antara 0%o sampai 8 %o
c.    pH optimal untuk pertumbuhan Ikan Sidat adalah 7 - 8.
d.    Amonia (N H3- N) dan Nitrit (NO2-N) .Pada konsentrasi amonia 20 ppm sebagian Ikan Sidat yang dipelihara mengalami methemoglobinemie dan pada konsentrasi 30 - 40 ppm seluruh Ikan Sidat mengalami methemoglobinemie.
e.    Bagian atas kolam beri paranet agar panas matahari tidak terlalu menyengat.
f.     Pasang alat aerator / alat suplay oksigen
g.    Usahakan dasar kolam miring kearah pintu pengeluaran.

B.   Penebaran benih sidat
 
Benih Ikan Sidat (Anguilla bicolor) berbobot 15 - 20 gram per ekor dengan panjang 20-30 cm.. Benih Ikan Sidat diperoleh dari cilacap atau tempat lainnya yang jaraknya cukup jauh , dalam perjalannya suhunya tempat dan media diturunkan dengan es sehingga untuk penebaran benih perlu diadaptasi biar tidak stress dan mati.
Caranya
1.    Biarkan benih sidat tetap dalam sterepom buka tutupnya.
2.    Masukan air kolam kesetrepom dengan cara memberikan pancuran kecil dari paku kecil .
3.    Biarkan sampai suhu dan keadaan air strepom dan air kolam sama dan tunggu sampai sidat siap ditebar dengan meletakan strepom berisi sidat kekolam sampai sidat masuk kolam sendiri.
4.    Padat tebar yang dilakukan 150 ekor/m2 dengan ukuran 15 -20 gram /ekor atau 3 kg /m2
5.    pada umur 3 bulan sidat dipindah menjadi 3 kolam berdasarkan besarnya sidat dengan kepadatan rata rata 50 ekor/ m2

C.   Pemeliharaan

1)    Pemeliharaan kwalitas air
Kwalitas air harus terjaga tetap baik dengan cara terus membuang kotoran sisa pakan , kotoran sidat . saring air yang masuk agar air tetap bersih. Dan jangan biarkan air hujan masuk kekolam . control PH usahakan tetap antara 7-8 , salinitas kurang dari 8%o , kadar oksigen 4-6 %o.

2)    Pemberian pakan
Kebutuhan pakan sidat antara 2,5% sampai 5% dan harus memiliki kadar nutrisi yang tinggi Seperti berupa protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Kadar protein pakan optimal adalah 45% untuk ikan bestir (juvenil) dan sekitar 50% untuk ikan kecil (fingerling).
Di tayu pakan diberikan dari ikan segar yang digiling menjadi pasta , dan  ternyata perkembangannya cukup bagus .

Atau bikin pakan sendiri dengan formula pakan sbb :
Formula pakan sidat dengan kadar protein 45%

GE (Kj per g)
FORMULA DAN HARGA BAHAN / KG
KANDUNGAN NUTRISI (% )
Bahan
Formulasi
/gram
Harga bhn
Harga
Protein
lemak
Abu
Serat
BETN
T. ikan
450
12,000
5,400
29.475
7.24
6.975
0.905
0.405
T.B.  Kedelai
200
7,500
1,500
9.000
3.60
0.860
0.740
5.700
T. Jagung
200
3,500
700
1.830
0.58
1.064
0.374
14.606
Silase
100
6,000
600
5.500
1.61
2.020
0.201
0.000
CMC
50
25,000
1,250
0.000
0.00
0.000
0.000
0.000
Minyak ikan
25
10,000
250
0.000
2.50
0.000
0.000
0.000
Vitamin & mineral
2
12,000
24
0.000
0.00
0.000
0.000
0.000
Enzim papain
50
5,000
250
0.000
0.00
0.000
0.000
0.000
JUMLAH
1000
9,974
45.805
15.53
10.919
2.220
20.711

Ikan Sidat termasuk ikan karnivora. Di perairan umum Ikan Sidat memakan berbagai jenis hewan, khususnya organisme benthik seperti crustacea (udang dan kepiting), polichatea (cacing, larva chironomus dan bivalva serta gastropods). Aktivitas makan Ikan Sidat umumnya pada malam hari (nokturnal).

3)    Pengendalian Hama dan Penyakit.

a.    Penyakit yang sering terjadi ikan sidat luka luka akibat digigit sidat lainnya ini akibat terjadinya perebutan lokasi berkumpul dan bermainnya sidat dan dimungkinkan juga factor kurangnya pemberian pakan .
b.    Jamur ini akibat turunnya kwalitas air ,kotor , lembab kurang sinar matahari kekolam . untuk mengendalikannya biarkan kolam terkena sinar matahari dang anti air secara rutin

D.   Panen
Pada umur 6 bulan sidat rata rata beratnya antara 200 gram sampai lebih 300 gram atau size 5 ekor/kg – 3 ekor /kg dan ini bisa di panen.
  

Rabu, 01 April 2015

Cara Masak Ikan Patin Bakar Bambu

Cara Masak Ikan Patin Bakar Bambu
 Sumber : http://kuliah-ikan.blogspot.com



Resep Ikan - Cara Masak Ikan Patin Bakar Bambu - Ikan patin yang cocok digunakan untuk membuat ikan patin bakar bambu adalah yang berukuran minimal 800 gram. Meskipun ikan patin yang akan digunakan masak ikan patin bakar bambu ini dibeli dari kolam budidaya ikan patin, bukannya ikan patin sungai seperti yang umum ditemukan di di daerah Palembang Sumatera, Banjarmasin, ataupun Samarinda di Kalimantan, tetapi tidak perlu khawatir ikan patin akan berbau tanah. Sekalipun berasal dari ikan budidaya, tidak tercium aroma bau lumpur pada ikan patin bakar yang akan dibuat. Yang pasti sebelum dipanen, oleh petani ikan biasanya ikan patin dipuasakan terlebih dahulu selama 1-2 hari yang bertujuan untuk menghilangkan bau lumpur pada ikan tadi.

Berikut ini cara masak ikan patin bakar berdasarkan resep memasak Ikan Patin Bakar Bambu:

Bahan-bahan untuk Ikan Bakar:

ikan patin: 800 gram/ekor
bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit, jahe, lengkuas, sereh

daun jeruk, daun kunyit, daun kemangi
1 jeruk nipis / lemon, peras airnya
1 bungkus santan bubuk
1 sdm sambal inti
daun pisang/alumunium foil untuk membungkus

Bahan-bahan untuk Sambal inti:
1 kg cabe rawit
½ kg bawang merah, kupas, untuk mencegah nangis bombay, rendam bawang sebelum dikupas, atau kupas dibawah kucuran air ledeng
2 garlic utuh
kemiri
kunyit, jahe, lengkuas, sereh
daun jeruk, daun kunyit
gula jawa, air asem jawa
minyak

Cara mengolah sambal inti:

blender semua bahan, kecuali lengkuas, sereh, gula jawa dan daun2an

tumis dengan minyak banyak, sampai matang dan keluar minyaknya
kalo mau pakai terasi, tumbuk terasi bakar, tambahkan sesaat sebelon matang, aduk lagi hingga mateng

Catatan: sambal ini tahan lama, asalkan disimpan di dalam kulkas dalam jar kedap udara dan usahakan supaya sambalnya terendam minyak…

Cara mengolah ikan bakar:
cuci ikan, tiriskan, potong2 (aku beli di asian market, udah bersih, udah dipotong), garamin
blender barah, batih, kunyit, jahe, kemiri dan sambal inti (atau cabe)
campurkan dengan santan dan air lemon
bumbuin dengan garam dan sedikit gula
ambil 1 lembar foil, susun sedikit bumbu halus
susun ikan diatas bumbu, tambahin sisa bumbu halus dan sisa bahan lainnya
bungkus dan masukan dalam loyang/piring tahan panas
bake dgn api sedang selama 1 sp 1½ jam
aku cuman susun ikan dalam pyrek, kemudian balurin bumbu keseluruh bagian ikan, tutup dgn foil, bake dalam oven

Catatan: kalau yang dijual di restoran, digunakan daun pisang dan dimasukkan dalam bambu kemudian dibakar dengan arang selama 3 jam.

(Bila disajikan dengan nasi panas-panas, dijamin pasti minta nambah!)

Hasilnya adalah bumbu kental berwarna kuning kecoklatan yang sungguh gurih. Beberapa citarasa yang terasa di lidah adalah rasa bawang merah dan putih, cabe, kemiri, dan sereh. 

CATATAN:

Untuk menciptakan citarasa ikan patin bakar sejati, tentu harus dilakukan dengan cara mengolah masakan ikan bakar yang benar, baik pada pemilihan ikan, pemberian bumbu hingga cara memasak.