Kamis, 20 Agustus 2015

Analisa Pembenihan Lele

Analisa Pembenihan Lele

I.              PENDAHULUAN

Ikan lele sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa. Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan :
1)    Dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi,
2)    Teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat,
3)    Pemasarannya relatif mudah dan
4)    Modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah.
Pengembangan usaha budidaya ikan lele semakin meningkat setelah masuknya jenis ikan lele dumbo ke Indonesia pada tahun 1985. Keunggulan lele dumbo dibanding lele lokal antara lain tumbuh lebih cepat, jumlah telur lebih banyak dan lebih tahan terhadap penyakit, Karena adanya budidaya pembesaran lele maka usaha pembenihan lelepun berkembang menjadi usaha bisnis yang menjanjikan . untuk itu kiranya perlu usaha pembenihan lele yang berkwalitas serta memenuhi standar mutu pembenihan yang baik dengan kaidah cara pembenihan ikan yang baik ( CPIB ) yang memiliki sumber induk bersertifikat  , cara pengelolaan yang baik sehingga menghasilkan benih yang berkwalitas baik dan bersertifikat baik.
Pembenihan lele yang bagus tidak hanya dilihat dari hasil produksi yang baik tapi juga management keuangannya harus baik hal ini akan menjamin kelansungan usaha pembenihan tersebut menjadi lembaga pembenihan yang eksis serta terus berlanjut .
Untuk itu usaha tersebut perlu dianalisis , ini adalah contoh analisis dengan paket 10 betina dan 5 jantan, atau 2 betina dan 1 jantan indukan lele yang diambil dari sampel kegiatan sendiri . Berikut analisis pembenihan dari indukan sampai penjualan anak lele.


II.            ANALISIS PEMBENIHAN LELE


A.   BIAYA

1.    Biaya Tetap :          
NO
Uraian
Jumlah
Harga ( Rp )
Jumlah ( Rp )
1

2

3

4

5
6




7
8
Kolam terpal 2x3 meter
 = 10 buah (pemijahan)
Kolam terpal 4x6 meter
=2 buah (indukan)
1 Paket indukan
(10 betina 5 jantan )
Bamboo / kayu
untuk kolam 10 buah
Tutup kolam
Ember grading 4 ukuran 4buah
E.S = 3-5 cm 1 buah
E.S = 4-6 cm 1 buah
E.S=  5-7 cm 1 buah
E.S = 6-8 cm 1 buah
Ijuk
Lain lain
10

2

1

1 ls

1 ls
4




1 set

150.000

250.000

1.500.000

600.000

1.100.000
50.000




200.000
300.000
1.500.000

500.000

1.500.000

600.000

1.100.000
200.000




200.000
300.000
Jumlah
5.700.000








2.    Biaya Variabel 

a.    untuk 1 induk 1 kali pemijahan 1 tahun 3 kali pemijahan       
NO
Uraian
Jumlah satu siklus
Harga
( Rp )
Jumlah
( Rp )
Jumlah 1 tahun
( Rp )
1
2


3
4
Cacing sutra
Pakan 00 ( tepung )
Pakan Kristal ( 1 mm )
Pellet ( 2mm )
Probiotik         
Molase
28 gelas
1 kg
10 kg
20 kg
3 L
4L
12.000
16.000
15.000
15.500
50.000
5.000
336.000
16.000
150.000
310.000
150.000
20.000
1.008.000
48.000
450.000
930.500
450.000
60.000
Jumlah
1.162,000
3,486,000
Jumlah untuk 10 induk
34,860,000

b.    Biaya Variabel 
NO
Uraian
Jumlah/bln
Harga (Rp)
Jml (Rp)/bln
Jml 1  Th (Rp)
1
2

Tenaga kerja   / bln
Pakan lele induk
15 ekor

4.5 kg

8.500

1.000.000
38.250
12.000.000
459.000
Jumlah
12.459.000

c.    Nilai Penyusutan

no
uraian
% Penyusutan
Jumlah harga
Nilai penyusutan
1
2
3
4
5
6
7
Terpal 12 buah
Induk
Bamboo /kayu
Tutup kolam
Ember grading
Ijuk
lainnya
50%
20%
60%
50%
50%
35%
50%
2.000.000
1.500.000
600.000
1.100.000
200.000
200.000
300.000
1.000.000
300.000
360.000
550.000
100.000
70.000
150.000
Jumlah biaya penyusutan
2.530.000
Jumlah Biaya 1 tahun
1.    Nilai penyusutan                                         Rp.   2.530.000
2.    Tenaga kerja                                                 Rp. 12.000.000
3.    Pakan lele indukan                                     Rp       459.000
4.    Biaya produksi                                             Rp. 34.860.000        
Jumlah Biaya                                                          Rp.49.849.000

B. PENDAPATAN

a. Panen benih untuk 1 induk 1 kali pemijahan ( 1 tahun 3 kali pemijahan )
NO
Uraian
Jumlah
ekor
Harga
( Rp )
Jumlah
( Rp )
Jumlah 1
 Tahun ( Rp )
1
2
3
Ukuran  3-4 cm
Ukuran 3-5cm
Ukuran 4-6 cm
10.000
30.000
10.000
50
70
90
500.000
2.100.000
900.000
1.500.000
6.300.000
2.700.000
Jumlah
3.850.000
10.500.000
Jumlah untuk 10 induk
105,000,000

b. Rugi – Laba
    Hasil Produksi / tahun                = Rp 105.000.000,00
   Biaya Operasional                        = Rp   49.849.000,00
  Jumlah keuntungan / tahun        = Rp   55.151.000,00

c.    R/C Rasio                                   = penerimaan total / biaya total
= Rp 105.000.000 / Rp   49.849.000
= 2,106
    Artinya , setiap Rp. 1,00 yang dikeluarkan akan mendapatkan penerimaan Rp. 2,106
d.    Cash flow                                  = keuntungan + biaya penyusutan :
= Rp   55.151.000,00 + Rp.   2.530.000,00
= Rp  57.581.000,00

e.    Payback period                       = (biaya investasi + biaya variabel) / cash flow (dalam thn)
= ( Rp 5.700.000 + 47.319.000 )/ Rp  57.581.000
= 53.019.000/57.581.000
=0.92 / tahun

f.     Biaya per ekor                         = total biaya produksi / total panen
= Rp   49.849.000,00 / 1.500.000 ekor
= Rp    33,23

g.    Rentabilitas ekonomi             = keuntungan / (biaya investasi + biaya variabel) x 100%
= Rp   55151000/(5.700.000+47.319.000 )x 100%
= Rp 55151000/53019000x100%
= 1,04 %

h.    Break Event point (BEP) atau titik impas = biayatetap/(1-(biaya variabel/pendapatan)
= Rp 2.530.000 /(1-(47.319.000/105,000,000)
= Rp 2.530.000/0.45066
= Rp 4.605.502,679

i.      BEP volume                             = total biaya produksi / harga jual
= Rp 49.849.000/ (Rp 105.000.0000/1.500.000ekor)
= Rp 49.849.000/ 70
= 712.129 ekor / tahun
       Artinya, titik impas usaha dicapai pada hasil ikan minimal 712.129 ekor / tahun

j.      BEP harga                                = total biaya produksi / total produksi :
= Rp 49.849.000 / 1500000 ekor
= Rp 33,233 / ekor
         Pengertiannya : Titik impas usaha dicapai pada harga terendah Rp 33,233 / ekor

III.       KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan
Budidaya ikan lele, dalam bentuk pembenihan mempunyai prospek sangat baikt karena budidaya pembesaran lele berkembang semakin pesat serta permintaan lele dipasaran untuk konsumsi terus meningkat . Dengan teknik pembenihan yang baik, maka akan diperoleh hasil budidaya yang memuaskan dan diminati konsumen. Oleh karena itu Pembudidayaan ikan Lele sangat baik untuk dilakukan mengingat output yang dihasilkan juga lumayan besar.

b. Saran
Diharapkan dalam melakukan pembenihan ikan lele juga harus memperhatikan faktor fisik kimia yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ikan lele pada kolam terkontrol agar menghasilkan produksi benih ikan lele yang lebih baik lagi dan maksimal.
Terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf atas segala kekurangannya.