Senin, 19 Desember 2016

Membuat Silase Ikan



Membuat Silase Ikan



Silase Ikan adalah Produk cair yang dibuat dari sisa-sisa olahan hasil perikanan yang dicairkan oleh enzim-enzim pada ikan dengan bantuan asam (asam formiat utk menggumpalkan lemak & asam propionat utk mencegah bakteri pembusuk)


Pemanfatan Produk pakan ternak dan ikan sebagai pengganti tepung ikan

Keuntungan Silase
§ mudah dibuat (alat sederhana)
§ S bahan baku dapat sedikit / banyak
§ Tidak tergantung cuaca

Keuntungan Silase

§ Produk tidak dihinggapi lalat
§ Modal relatif kecil meskipun skala besar
§ Tidak ada limbah ≠ mencemari

lingkungan

Silase yg baik berbau segar & punya pH 3 – 4

Secara garis besar tahapan pembuatan silase adalah sbg berikut
1.    Penghancuran / penggilingan bahan sampai berukuran 0,5 – 1 cm
2.    Perendaman asam (membuat kondisi asam dan memisahkan lemak)
3.    Penghilangan lemak dengan cara membuang lapisan lemak yg terbentuk pd air perasan.
4.    Pemeraman sampai terbentuk bau asam segar dan terjadi perubahan warna menjadi agak gelap dan terbentuk cairan asam.
5.    Penyaringan untuk memisahkan padatan dan diperoleh cairan silase asam
Pembuatan silase

Cara Kimiawi
Dengan menambahkan asam anorganik (asam sulfat, Hcl ) dapat juga asam organik (asam semut, asam cuka, asam propionat) tetapi berdasarkan penelitian, yang baik adalah asam formiat

Cara Biologis

Dengan menambahkan sumber bakteri asam laktat dan karbohidrat sebagai substrat → difermentasikan dalam suasana anaerob

Pada cara kimia penambahan asam  berfungsi :

1. Menghambat / membunuh bakteri  pembusuk
2. Mempercepat proses pencairan  

Pembuatan silase cara kimiawi

A. Ikan dengan kadar lemak rendah

► Ikan sisa dicincang dan digiling sehalus mungkin
► Tambahkan 3 liter asam formiat per 100 kg ikan  (3%)
► Aduk sampai merata, terutma 3 - 4 hari pertama
► Pada hari ke-5 sudah mencair menjadi silase
► Simpan hingga tiba saatnya digunakan

B. Ikan dengan kadar lemak tinggi

► Ikan limbah
► Tambahkan asam formiat 3%
► Biarkan 24 jam → peras hingga keluar lemak
► Ampas digiling dan simpan
► Air perasan disimpan 24 jam agar lemaknya terapung
► Pisahkan lemaknya
► Air sisanya dicampur ampas dan siap digunakan  Wadah sebaiknya yang tahan asam : guci tanah.

Cara biologis

Digunakan untuk ikan yang lemaknya rendah
Diperlukan sumber karbohidrat.

Ex : Tetes tebu, Tapioka

Sumber asam laktat ad. Kubis  Asinan gubis adalah bahan pengganti asam promiat dalam rangka pembuatan simulase ikan pengganti tepung ikan sebagai bahan utama pakan ikan atau pellet.
Cara pembuatan asinan kubis
Kubis dicuci dan diiris kecil-kecil
Dimasukkan dalam 2,5% larutan garam ( 1 kg kubis pada 4 liter 2,5% larutan garam )
Ditutup rapat
Biarkan 4 – 5 hari, kemudian disaring dan siap digunakan.
Kubis sebagai sumber asam laktat
Cara pembuatan silase biologis
Ikan dan sisa olahan digiling sehalus mungkin
20% kanji ( tapioka 20% dari berat ikan ditambahkan air panas dengan perbandingan 1 : 4 )
Setelah dingin ditambah 12,5% asinan kubis dan dicampur merata
Campuran kanji tersebut ditambahkan pada ikan giling dan campur sampai merata
Selanjutnya dimasukkan kantong plastik untuk difermentasikan selama 1 minggu / lebih
Apabila digunakan 20% tetes tanpa ditambah asinan kubis langsung difermentasi
Cara penggunaan silase
Silase dapat diformulasi dengan bahan lain, spt :
tepung jagung
dedak
tepung daun
dll
Untuk digunakan sebagai pakan ternak / ikan

Kamis, 15 Desember 2016

9 Cara “Sukses” Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal



9 Cara “Sukses” Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal




Seputarikan.Com – Sangat menarik bagi petani karena pasar terus. berkembang Pemerintah juga secara agresif memberikan dukungan melalui penelitian dan kampanye unggul benih lele. Sehingga berbagai pusat muncul dari budidaya ikan lele di sejumlah daerah. Untuk mendapatkan manfaat maksimal, budidaya ikan lele tidak bisa dilakukan hanya kegiatan subsisten saja.
Lele dapat hidup dalam kepadatan tebar tinggi dan rasio terhadap pertumbuhan yang baik. Dan ternyata lele juga mempunyai segudang manfaat ikan lele untuk kesehatan tubuh kita. Bagi para penggila pancing ikan resep umpan mancing ikan lele yang bagus juga dapat menjadi penentu hasil ikan pancingan simak : resep umpan mancing ikan lele sebagai referensi anda.

Oleh karena itu, budidaya ikan lele akan mendapat manfaat lebih jika dilakukan secara intensif. Memilih bisnis ternyata tidak menjadi modal sesuatu yang besar. Banyak peluang binis besar, Anda bisa mendapatkannya dari sesuatu yang tampak sepele contoh budidaya ikan lele. Ikan berkumis masih dipandang sebelah mata oleh pebisnis.
Bahkan, ketentuan yang dijanjikan cukup besar. Gerai supermarket besar tenda di kios-kios pinggir jalan membutuhkan pasokan lele dalam jumlah besar secara teratur.
Lele adalah salah satu macam ikan tawar yang sudah dibudidayakan secara menyeluruh dan komersial oleh masyarakat Indonesia, khususnya di pulau Jawa:
  1. Bisa dilakukan di bidang budidaya sumber daya air yang terbatas meskipun jumlah tebar benih tinggi,
  2. Mudah dikendalikan oleh masyarakat,
  3. Pemasaran ini mudah, dan Venture modal yang dibutuhkan relatif rendah (tergantung pada ukuran dari biaya pakan),
  4. Selain itu, lele memiliki kandungan gizi tertinggi dibandingkan dengan jenis ikan perairan darat lainnya.
Kelebihan Cara Budidaya Ikan Lele Menggunakan Kolam Terpal
Pembuatan kolam terpal dapat dilakukan di pekarangan ataupun di halaman rumah. lahan yang digunakan berupa lahan yang belum dimanfaatkan atau lahan yang telah dimanfaatkan, tetapi Lebih Produktif. keuntungan dari kolam terpal adalah terhindar dari hewan pemangsa ikan, hewan piaraan, ikan terlihat lebih cerah, dan ular sawah.
Dilengkapi pengatur volume air yang bermanfaat untuk pemanenan dan dapat mempermudah penyesuaian ketinggian air sesuai usia ikan. dapat dijadikan peluang usaha skala kecil dan besar, Lele yang dihasilkan lebih berkualitas, lele terlihat tampak bersih, dan seragam. Lahan yang digunakan regular tidak berubah karena bukan kolam galian.
  • Menghindari dimangsa hama seperti ikan dan ular bidang liar.
  • Dilengkapi dengan volume air yang berguna untuk memfasilitasi perubahan air dan tanaman dan untuk memfasilitasi penyesuaian ketinggian air sesuai dengan usia ikan.
  • Dapat digunakan sebagai peluang usaha kecil dan besar,
  • Menghasilkan kualitas lele yang lebih tinggi, terlihat lele tampak bersih, dan seragam.
  • Penggunaan lahan tidak berubah karena tidak penggalian kolam renang atau kolam semen.
Cara Awal Pengisian Air dan Bibit
1. Konstruksi kolam
Tahap utama dalam budidaya ikan lele adalah wadah budidaya baik kolam tanah maupun kolam terpal dan kali ini adalah cara budidaya ikan lele di kolam terpal. Bagian dalam kolam terpal dicuci dengan sabun untuk menghilangkan bau lem atau bahan kimia yang dapat membunuh benih ikan. Setelah itu, bagian dalam terpal dibilas bersih dan dikeringkan selama satu hari, kolam diisi dengan air hingga 20 cm.Setelah kolam sudah terisi air diamkan selama kurang lebih satu minggu untuk proses pembentukan lumut dan untuk pertumbuhan fito plankton.
Kemudian tambahkan air lagi hingga mencapai 80 cm setelah ikan berangsung dewasa. Air yang telah ditinggalkan selama seminggu penuh dan diberikan daun-daun seperti daun singkong, atau pepaya. Tujuannya agar air berwarna hijau. air hijau untuk mencegah bau yang disebabkan karena penguapan air kolam dan harus dilakukan 25% penambahan dan penggantian air.

2. Pemilihan Benih Unggul

Benih unggul dapat kita lihat dengan cara memperhatikan Ciri-ciri Sebagai Berikut :
  • Benih Terlihat aktif Melakukan oksigenasi;
  • Gesit, Agresif Dan cerah;
  • Ukuran Terlihat Sama Rata;
  • Warna Sedikit Lebih Terang;
3. Penebaran Benih
Siapkan benih 1000 lele dumbo/sangkuriang ukuran 1,5-2 inci”. Untuk ukuran kolam 2m x 1m x 1m. jika budidaya yang di lakukan dalam kuota yang besar maka penebaran benih kita akumulasikan dengan perbandingan sesuai ketentuan diatas. Bibit yang baru dibeli jangan segera dimasukkan ke dalam wadah atau kolam untuk budidaya, tapi harus melalui tahap peredaman yang dapat menyesuaikan benih ikan dengan air di kolam habitat untuk ikan di budidaya. Baca Juga Manfaat ikan tuna
Langkah-langkah sebagai berikut :
  • Siapkan Bak / Ember;
  • Masukan air kolam yang akan di jadikan budidaya ikan kedalam ember/bak;
  • Masukan Benih Lele yang akan Di tebar;
  • Diamkan Selama Kurang lebih selama 30 Menit (tujuan agar benih ikan melakukan penyesuain dengan air kolam bakal budidaya) dan untuk menghilang stres ikan setelah di pindahkan dari habitat penangkaran dan akan masuk kehabitat baru.;
  • Setelah 30 menit benih dapat di tebar ke dalam kolam baik kolam tanah maupun kolam terpal.
Penebaran benih baik lakukan pada pagi atau malam hari karena di waktu pagi atau malam hari kondisi air relatip stabil. Setelah lele berumur lebih dari 20 hari, lele perlu disortir dengan menggunakan bak penyortir berukuran 9 -12 cm.
Alasannya dilakukan sortir karena, ikan lele yang lebih kecil akan sulit untuk mendapatkan makanan karena kalah cepat dengan yang lebih besar dan dapat memperlambat laju pertumbuhan ikan sebagian. Oleh karena itu, sejak awal kita harus menyiapkan dua kolam ukuran yang sama dengan tujuan untuk memisahkan ikan yang sudah di lakukan sortir.
Apabila tidak mempunyai lokasi yang cukup luas kita dapat menyiapkan kolam untuk ikan hasil sortir lebih kecil dari kolam budidaya. karena hanya ikan yang kecil saja yang di pindahkan ke kolam hasil sortir (kolam kecil untuk ikan yang kecil) dan kolam yang besar kita gunakan untuk ikan yang besar.
4. Pengaturan Kualitas air
Air kolam akan berkurang karena proses penguapan maka perlu tambahkan air sampai tingkat air kembali ke posisi normal. Pada tingkat air 20 cm (bulan pertama), 40 cm (bulan kedua), dan 80 cm (bulan ketiga).
Warna air yang terbaik bagi ikan lele berwarna hijau menunjukkan bahwa kualitas air yang baik untuk ikan lele. Lele tidak suka air jernih. Dan air akan berubah merah ketikan ikan sudah dewasa untuk siap panen.
5. Kedalaman air 
Kolam jangan terlalu dangkal karena penguapan akan membuat ikan menjadi terlalu panas. Tentunya ini akan membuat ikan menjadi kelelahan dan mati. Solusinya adalah dengan menambahkan air telah surut kembali ke posisi yang telah ditentukan.
Selain itu perlu untuk menambahkan tanaman air seperti kangkung, daun talas / talas, dan eceng gondok. Fungsi sebagai tanaman peneduh, selain itu juga dapat menyerap racun yang terkandung dalam air kolam. tingkat air kolam 20 cm (bulan pertama), 40 cm (bulan kedua), dan 80 cm (bulan ketiga).
6. Tingkat Kejernihan Air 
Pada dasarnya lele tidak suka air jernih. Hal ini dapat dilihat dari sifat dan bentuk tubuhnya. pakan alam lele di malam hari menyebabkan lele tidak perlu penglihatan yang baik. Hal ini juga didukung dari bentuk tubuh memiliki kumis di sekitar mulut. Fungsi ini berguna untuk meraba makanan.
Selain itu, sistem pernapasan ikan lele menggunakan labirin, yang berarti bernapas lele tidak bergantung pada oksigen terlarut dalam air. Dengan demikian, kondisi oksigen minimal lele dapat bertahan hidup air berlumpur tersebut. Meskipun ikan lele tidak suka air jernih, kita tidak bisa memasukan sembarangan air ke dalam kolam.
Bisa jadi kita memasukan air yang mengandung bakteri dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit. sebagai penangkalnya yaitu dengan memberikan daun seperti yang disebutkan di atas sehingga air berwarna hijau.
7. Pakan
Pakan dilakukan tiga kali sehari yaitu pukul 07:00 pagi, 17:00 dan 22:00. Makanan tidak selalu harus 3 kali sehari, bisa jadi 4 kali, tergantung pada kebutuhan ikan akan makan.
Dalam proses pakan budidaya ikan diberikan dengan menggunakan jenis sentrat ikan 781-1 karena di dalamnya mengandung nutrisi yang di butuhkan ikan protein minimal 35%, lemak 10-16%, karbohidrat 15-25%, vitamin dan mineral. .
Pemberian pakan tidak boleh terlalu berlebihan karena akan menimbulkan berbagai macam jenis penyakit akibat pakan yang mengendap yang tidak termakan oleh ikan. akan menyebabkan amonia beracun.
Tips : Pakan Alami Juga Bisa Di Berikan Seprti Kroto Semut Rangrang pakan ini akan lebih efektif dan efisien jika kita tau dan disini cara budidaya kroto untuk pakan ikan yang baik dan benar itu akan sangat menguntungkan bagi budidaya ikan lele.
8. Pengendalian Hama dan Penyakit 
Hama dan penyakit tidak bisa dianggap remeh karena sangat mempengaruhi baik volume produksi. maupun tingkat keberhasilan dalam budidaya ikan. Hama biasanya binatang yang berang-berang, burung pemakan ikan, kucing, dll Adapun penyakit seperti virus dan bakteri.
Pencegahan adalah dengan menggunakan semacam penghalang sehingga tidak ada hewan liar yang masuk ke kolam dan makan benih lele. Untuk penyakit dapat diberikan obat-obatan yang banyak tersedia di toko perikanan, tergantung pada jenis penyakit yang menjangkit ikan lele.
9. Panen
Setelah Kurang lebih selama 90 hari, ikan akan dipanen. Pemanenan dilakukan dengan menyortir dengan memilih ikan yang layak untuk dikonsumsi (dijual) ukuran biasanya 4 sampai 7 ekor per kg atau sesuai dengan keinginan pembeli, maka ukuran yang lebih kecil dipelihara kembali.