Minggu, 07 Mei 2017

Pakan yang baik dan tidak baik untuk ikan

Pakan yang baik dan tidak baik untuk ikan


PAKAN YANG BAIK UNTUK IKAN
Di dalam budidaya ikan, formula pakan ikan harus mencukupi kebutuhan gizi ikan yang dibudidayakan, seperti: protein (asam amino esensial), lemak (asam lemak esensial), energi (karbohidrat), vitamin dan mineral. Mutu pakan akan tergantung pada tingkatan dari bahan gizi yang dibutuhkan oleh ikan. Akan tetapi, perihal gizi pada pakan bermutu sukar untuk digambarkan dikarenakan banyaknya interaksi yang terjadi antara berbagai bahan gizi selama dan setelah penyerapan di dalam pencernaan ikan Pakan bermutu umumnya tersusun dari bahan baku pakan (feedstuffs) yang bermutu yang dapat berasal dari berbagai sumber dan sering kali digunakan karena sudah tidak lagi dikonsumsi oleh manusia. Pemilihan bahan baku tersebut tergantung pada kandungan bahan gizinya; kecernaannya (digestibility) dan daya serap (bioavailability) ikan; tidak mengandung anti nutrisi dan zat racun; tersedia dalam jumlah banyak dan harga relatif murah. Umumnya bahan baku berasal dari material tumbuhan dan hewan. Ada juga beberapa yang berasal dari produk samping atau limbah industri pertanian atau peternakan. Bahan-bahan tersebut bisa berasal dari lokasi pembudidaya atau didatangkan dari luar.

PAKAN YANG TIDAK BAIK UNTUK IKAN
Untuk memproduksi pakan yang berkualitas diperlukan bahan baku pakan yang juga berkualitas. Bahan-bahan baku tersebut perlu dilindungi selama proses ataupun selama penyimpanan. Beberapa bahan baku juga mengandung zat anti nutrisi yang dapat menghambat pemanfaatan gizi (seperti protein) oleh ikan atau udang. Sebagai contoh: jenis kacang-kacangan yang mengandung zat penghambat tripsin dan kimortripsin (asam amino) sehingga enzim yang ada didalam ikan tidak dapat menyerap protein. Oleh karena itu, beberapa bahan baku perlu dilakukan proses pengolahan terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam formulasi pakan. sebagian zat anti nutrisi ada yang mudah dihilangkan cukup dengan pemanasan, tetapi ada juga yang sulit dihilangkan dengan pemanasan.
Dalam menyiapkan pakan, sasaran utama bukan hanya mencampur bahan-bahan baku tetapi melindungi bahan-bahan baku tersebut selama proses. Seringkali, sebelum bahan-bahan tersebut digunakan, bahan tersebut harus diproses untuk menghilangkan zat-zat yang dapat menghambat pemanfaatan bahan gizi yang dibutuhkan oleh ikan. Proses tersebut bertujuan agar gizi pakan lebih efektif dimanfaatkan oleh ikan. Penyimpanan pakan juga harus diperhatikan seperti proses penyiapan dan pengolahan, karena mempengaruhi umur simpan dari pakan tersebut.

 Zat anti nutrisi pada beberapa bahan baku dan cara menghilangkan atau menghambatnya :
1.      Inhibitor tripsin :  Berikatan dengan tripsin sehingga tripsin tidak aktif
2.      Kedelai dan kacang-kacangan : Pemanasan pada suhu 175-1950C atau pemasakan selama 10 menit
3.      Lektin : Merusak sel darah merah
4.      Kedelai dan kacang-kacangan : di diidihkan dalam air atau autoclave selama 30 menit.
5.      Goitrogen : Menghambat pemasukan iodin oleh kelenjar tiroid
6.      Kedelai dan kacang-kacangan : Kukus atau autoclave selama 30 menit
7.      Anti vitamin D : Berikatan dengan Vitamin D dan menjadikan tidak berfungsi
8.      Anti vitamin E : Berkontribusi terhadap defisiensi Vitamin E
9.      Thiaminase : Berpengaruh terhadap kerusakan thiamin (Vitamin B1)
10.  Ikan rusak, kijing dan kedelai : Autoclave, pemanasan dan pemasakan zat yang tahan terhadap pemanasan
11.  Estrogen (isoflavon) : Mengganggu terhadap kinerja reproduksi
12.  Tanaman glikosida : Ekstraksi pelarut
13.  Gossipol : Berikatan dengan fosfor dan beberapa protein
14.  Tepung biji kapas : Penambahan garam besi dan fitase
15.  Tannin : Berikatan protein menghambat pencernaan tripsin digestion
16.  Sianogen : Melepaskan racun asam hidrosianik
17.  Daun singkong : Perendaman dalam air selama 12 jam
18.  Mimosin : Menggangu sintesis enzim dalam hati; merusak sell hepatopankreas pada udang
19.  Daun Ipil-ipil : Perendaman dalam air selama 24 jam
20.  Peroksida : Berikatan dengan proteins dan vitamin
21.  Phytates : Berikatan dengan protein dan mineral dan menurunkan daya serapnya
22.  Tepung jagung, kulit sereal, dan kacang-kacangan : Dikuliti (dibuang kulitnya).

PERHITUNGAN CARA PEMBERIAN PAKAN DALAM SATU KOLAM
Tujuan pemberian pakan pada ikan adalah menyediakan kebutuhan gizi untuk kesehatan yang baik, pertumbuhan dan hasil panenan yang optimum, produksi limbah yang minimum dengan biaya yang masuk akal demi keuntungan yang maksimum. Pakan yang berkualitas kegizian dan fisik merupakan kunci untuk mencapai tujuan-tujuan produksi dan ekonomis budidaya ikan. Pengetahuan tentang gizi ikan dan pakan ikan berperan penting di dalam mendukung pengembangan budidaya ikan (aquaculture) dalam mencapai tujuan tersebut. Konversi yang efisien dalam memberi makan ikan sangat penting bagi pembudidaya ikan sebab pakan merupakan komponen yang cukup besar dari total biaya produksi. Bagi pembudidaya ikan, pengetahuan tentang gizi bahan baku dan pakan merupakan sesuatu yang sangat kritis sebab pakan menghabiskan biaya 40-50% dari biaya produksi.
Dalam praktiknya, baik pakan alami maupun pakan buatan diberikan kepada ikan dengan dosis 3-5 % dari bobot ikan perhari. Pemberian pakan dilakukan tiga kali sehari, yaitu pagi, siang dan sore hari atau malam hari. Namun demikian, ada juga ahli yang menyarankan bahwa pemberian pakan ikan tidak selalu tergantung pada waktu-waktu tersebut tetapi dilakukan kapan saja selagi ikan masih mau makan. Dengan demikian, jumlah pakan yang diberikan bisa saja lebih dari 3-5 %. Hal ini dapat dilakukan dengan syarat pakan yang diberikan dimanfaatkan secara optimal oleh ikan.
Misal pemberian pakan sebesar 4 % per hari dari jumlah bobot ikan yang dipelihara pada satu kolam. Jumlah ikan dalam kolan 500 ekor dengan berat per ekor ikan 100 gram. Maka jumlah pakan yang diberikan untuk satu hari adalah:
500 ekor x 100 gram x 4 % = 2000 gram atau 2 kg
Jadi jumlah pakan yang diberikan sebanyak 2 kg/hari.
Advertisements


Tidak ada komentar:

Posting Komentar