Rabu, 20 Januari 2016

Budidaya Lele Dengan Spirulina

Budidaya Lele Dengan Spirulina

Oleh : Sudarmaji, Banyuwangi
 Pengantar Admin :

Naskah ini adalah pemenang pertama Lomba Menulis Artikel Agrobisnis Gelombang 1 yang diselenggarakan oleh boosterfish.com.  Materi ini mengupas rahasia hemat pakan lele dengan menggunakan spirulina dan memanfaatkan media ban bekas untuk memelihara maggots atau belatung.
Naskah yang kami publish ini telah mengalami proses editing dan tetap merahasiakan substansi pokok atas izin penulisnya. Terimakasih




Gallery = kultur jaringan algae spirulina
Daftar Bahasan
Mengapa artikel ini dibuat
Treatment system
akan Alternatif atau buatan sendiri.
Memelihara belatung diatas kolam
Kiat terbaik
Tentang alga spirulina.
Riset dan Sesi dialog
Artikel Budidaya Lele Dengan Spirulina ini tercipta atas dasar pertanyaan-pertanyaaan pribadi bagaimana kalau alga spirulina diberikan pakan ke ikan air tawar seperti ikan mas, lele, patin, bawal, gurami, betutu, gabus, nila atau baung. Tulisan ini bisa saja saja judulnya diganti dengan Budidaya Nila Dengan Spirulina karena uji lapangan dengan nila hasilnya lebih baik.
Sayapun meyakini 100% : Itu baik, bahkan teramat baik ! tapi haruskah diberikan ke ikan jika harga spirulina saja sudah 500.000 per kg sedangkan ikan konsumsi seperti gabus hanya Rp.35.000 ditingkat pengepul, lele 13.000 ditingkat peternak.
Okey deh, saya memahami maksud dari gelombang pertanyaan diatas, tidak lain tidak bukan adalah rasa keinginan peternak bisa sedikit menghemat atau menerima keuntungan dari mencari pakan pengganti yang murah.
Treatment system
Langsung saja saya urai teknis budidayanya hingga nanti akan dapat dihitung jumlah FCR yang didapat dengan beternak lele sistem ini. (Agar diketahui sistem budidaya saat ini bermacam ragam coraknya, teknis dan kiatnya) Budidaya lele dengan spirulina masih bisa dilakukan dengan filosofi manakala pemberian spirulina adalah hasil kultur jaringan yang dibuat dikolam persiapan.
Contoh ini menggunakan rasio tebar benih ikan lele sebanyak 10.000 ekor benih ukuran 3 cm.
Siapkan kolam ukuran 5m x 5m 1 buah.
Tebar jerami padi setinggi 3-5cm, beri secara merata pupuk urea 100gram, dolomit 1kg, biarkan terjemur selama 3 hari. (jangan berikan kohe karena mengandung jamur e-koli)
Hari ke-4 beri air sekaligus beri probiotik alga spirulina sebanyak 1 liter.
Lakukan treatment selama 25-30 hari, dengan teknik ini akan tumbuh alga, jasad renik, artemia dan pakan alami bagi lbenih ikan. Setelah 25-30 hari baru tebarkan ikan ukuran 3 cm. Selama 10 hari anda tidak perlu memberi makan karena dikolam sudah penuh dengan pakan alami ikan. Hari ke-11 s.d hari ke-15 pakan cukup diberikan sebanyak 1% dari biomassa pakan. (pakan vabrik protein 39%)
Pada hari ke-15 lakukan grading pertama. Seperti lazimnya hasil grading benih lele akan menghasilkan 3 ukuran dan ke-3 ukuran tersebut masukkan ke-3 buah kolam ukuran 3m x 3m. Ketiga kolam tersebut juga sudah dipersiapkan seperti pada point nomer 1 sd 4 diatas. Kita hitung, berarti benih ikan lele sudah berumur 15 hari. Selama 7 hari tidak perlu diberi pakan atau hingga hari ke-21. Pada hari ke-22 hingga ke-30 pemberian pakan juga cukup 1%.
Pada hari ke-30 lakukan grading ke-2, dan masukkan hasil grading kekolam lain yang sudah ditreatment selama 25-30 hari. Pemberian pakan bisa diberikan pada hari ke-35, hingga hari ke-45 pakan ditingkatkan menjadi 2% dari biomassa pakan.
Hari ke-45 lakukan grading ke-3, sama halnya diatas, kolam-kolam ditreatment selama 25-30 hari. Pada hari ke-46 benih sudah mulai kuat, persoalan paling penting lele sudah lahap, rakus dan banyak makannya.
Difase ini setelah digrading anda esoknya harus sudah memberi makan ad-libitum. Keuntngan fase ini ikan sudah bisa diberi vakan dari alam, pakan yang tervaik adalah belatung hasil ternak sendiri. Pemberian belatung cukup diberikan vada vagi hari, sore dan malam hari tetap gunakan pakan pabrik kadar protein31% adlibitum..a 0Hari ke-60 lakukan grading terakhir. Persiapan kolam tetatp mengacu ke nomor 1-4
Anda lihat pada fase grading 1 hingga grading 3 dengan tidak memberi pakan anda sudah menghemat 20 hari tidak memberi pakan. Pemberian pakan yang seyogyanya 3% dari biomassa pakan selama sekitar 20 hari juga anda sudah menghemat.
Dari teknis diatas anda bisa menghitung berapa biaya pakan yang bisa dihemat dan ikan tetap tumbuh dengan sempurna, spirulina yang diharapkan bisa memberi solusi terhadap biaya pakan ternyata memang bisa mengurangi biaya pakan.
Jika anda mengharap, menghayal biaya vakan bisa ditekan hingga 0% dengan terus menggali potensi alam ini adlah mission imposible, keajaiban adalah omong kosong. tidak jika ada klaim FCR bisa ditekan 0,3 saja tentu telah lahir peternak-peternak kelas dunia dari Indonesia
Pertanyaan lain sering dilontarkan. Apakah kolam bekas grading dan media sekam masih digunakan dan untuk periode budiday berikutnya. Jawabannya adalah  buang semuanya, butuh sterilisasi ulang, butuh media terbarukan. Bahan-bahan lama hanya berguna pertanian sebagai pupuk alami kompos.
Pakan Alternatif atau buatan sendiri.
Setelah melakukan budidaya dengan media spirulina hal-hal penting lainnya adalah jika membuat Pakan buatan sendiri harus mengacu dengan standard pakan buatan pabrik dengan menyamakan kandungan protein, lemak, karbohidrat, abu dan serat yang standard. Penggunakaan pakan buatan harus higienis, steril dan stara dengan buatan pabrik. dengan cara direbus atau dikukus (steam)
Managemen kolam
Kolam dibuat dengan central drain, amoniak yang dibuang melalui central drain mengurangi pakan alami yang terbuang.
Meningkatkan kadar oksigen dengan menggunakan aerator, cukup diaktifkan pada malam hari, pada siang hari sinar ultraviolet akan meningkatkan julah pakan alami dan kadar oksigen.
Untuk meminimalisir kesenjangan suhu malam dan siang (disparitas) bisa digunakan heater, jika biaya operasional listrik menjadi mahal bisa dengan menggunakan kaleng atau drum berbahan kaleng. Tiga per-empat dari bodi kaleng tersebut dicelupkan kan kedalam air tengah kolam, dalam kaleng aliri listrik 15-20 watt. Air sekitar kaleng akan menjadi hangat, lele adalah hewan air hangat (warm Fish) pada suhu udara dingin yang ekstrim terutama benih lele tidak tahan dengan cuaca ini.
HOT NEWS
Kami tak menduga, dari 200 Artikel yang kami rilis, ada sebuah naskah yang terbaik dan dianggap paling memberikan pencerahan oleh peternak di seluruh Indonesia bahkan diapresiasi oleh para pengunjung dari Amerika, Australia, negara-negara Asia dan benua Eropa. 
Jika para pembaca belum membacanya silahkan klik judul ini TRIK MENINGKATKAN KWALITAS NUTRISI PAKAN
Memelihara belatung diatas kolam
Keterangan Foto Memelihara belatung:

Foto ini adalah menggunakan air yang ditreatment dengan spirulina selama 27 hari. Ban bekas yang ditaruh diatas air untuk memelihara belatung. 3 hari akan muncul belatung dari dalam ban yang sudah diberi ikan asin, ampas kelapa, ampas tahu dan limbah sayur. Belatung akan penuh sesak tiap saat akan jatuh keair dan langsung disambar lele.Sistem ini dobel fungsi, pakan hemat karena algae spirulina dan maggots. (kedepan sistem ini diramalkan akan digunakan oleh semua peternak baik ditingkat pembenihan, pendederan dan pembesaran.
Penggunaan ban diatas kolam adalah untuk memelihara magot (lihat gambar foto), belatung menduduki peringkat atas dalam hal pakan buatan sendiri disegmen pembesaran lele. Perihal keuntungan memelihara magot diatas kolam seperti dalam foto diatas sebagai berikut
Mengurangi kanibalisme
Intensitas panas matahari yang tinggi disiang hari ban membuat lele tempat berteduh.
Kandungan lysin dan methionin yang tibgggi pada belakung membuat lele menjadi kuat dan sehat.
Formasi bergerombol lele terpecah menjadi dibawah ban
Teknik pemakaian sangat efektif jika menggunakan lebar kolam 10×5 atau 50m3.
Mengurangi biaya pakan hingga 10-20%
Menurunkan mortalitas karena keseimbangan (balancing of life) atau habitat alam terpenuhi dengan sempurna.
Sistem ini terbebas dari bakteri e-coli. (akan dibahas lebih lanjut diartikel berikutnya)
Demikianlah, bibit dari hasil introduksi, suhu air hangat, pakan bermutu tersedia selama 24 jam, ph air tinggi, kadar oksigen cukup, amoniak dalam ambang batas toleransi, kualitas air terjaga. Insya Allah berbudidaya tetap memiliki.
Kiat terbaik
Kita sudah terlalu sering mendengar, melihat seseorang mengalami kegagalan hingga ratusan juta bahkan milyaran. Gulung  tikar disegmen lele sudah tak terhitung, berita gulung terpal sudah sering menggatalkan telinga.
Kiat terbaik adalah anda tidak boleh malas, mana mungkin punya kolam 20 buah ukuran 3×4 anda sudah memiliki 3 karyawan, ini jelas besar pasak daripada tiang. Itulah sebaris alkisah diatas kenapa kolam-kolam pada mangkrak, gulung tikar dan gulung terpal.
Tangguh, gigih, jadilah petarung, bersemangat, sabar dan tekun adalah modal terbaik.
Tentang alga spirulina.
Alga Spirulina berasal dari dua jenis siano-bakteri  arthrospira platensis dan prthrospira maksima.
Spirulina sudah dikembangkan lebih dahulu di USA, Jepang, China dan india menyusul Korea, Taiwan dan Thailand sudah menyiapkan infrastrukturnya.
Spirulina jenis tanaman ganggang, bersel tunggal, berwujud spiral bernutrisi lengkap dan seimbang.
Mengalahkan kandungan sapi hati pada vitamin B12.
Mengalahkan kandungan protein disemua bahan pakan berbasis hewani
Mengalahkan bayam pada zat besi.
Mengalahkan susu pada kalsium.
Mengalahkan wortel dan kedelai pada betakaroten.
Mengalahkan asparagus pada vit.B6.
Mengalahkan semua spesies ikan laut pada Vit.B1.
Mengalahkan azolla dan alfalfa pada kandungan klorofil.
Mengalahkan semua bahan baku nabati pada vitamin b2 dan vit b3.
Informasi perihal spirulina sudah banyak memakan halaman jurnal kesehatan dunia. Untuk peternak khususnya peternak ikan aquaculture, spirulina sebagai sumber daya alam pendukung referensinya masih sedikit, diharapkan para blogger dibidang agrobisnis segera turun gunung turut urun rembuk agar kolam-kolam indonesia tak lagi kerontang.
Atau, apakah anda terkesan dengan spirulina dan ingin ber-investasi diceruk ini ?,  ingatkah tatkala rumput laut pertamakali diperkenankan di Indonesia ?, sebagian besar mata investor memicing tanda tak minat. Sekarang 7-8 orang eksportir rumput laut sulit memenuhi quota eksport dan bergepok-gepok dolar menyuruk di brankas petani rumput laut.
Riset dan Sesi dialog
Sesi ini yang sering ditanyakan saat pelatihan tentang budidaya lele dan spirulina.
Tanya
Bakteri e-coli bersumber dari mana
Bagaimana jika indukan diberi suplemen dari spirulina, caranya
Bagaimana batas pemberian bahan kimia dalam berbudidaya
Apakah bisa spirulina air laut dikultur menggunakan air tawar
Pakan lele dengan spirulina apa tidak terlalu mewah
Bisa padat tebar tinggi dengan menggunakan spirulina
Dimanakah bisa mendapatkan bibit spirulina yang baik.
Jawab
Sumber terbesar adalah kotoran hewan (kohe)
Pakan indukan cukup dibibis dengan probiotik berbasis spirulina
Bahan kimia digunakan sebagai alat kultur, alat meningkatkan kandungan protein, meningkatkan ph air bukan secara langsung sebagai sumber pakan atau sumber sup
Spirulina air laut tetap bisa dikultur dengan air tawar namun hasil tidak maksimum, tetav diperhitungkan salinitas, seterilitas, suhu udara dan syarat hidup
Dengan menggunakan metode kultur jaringan berbiaya murah spirulina layak dipersandingkan dengan lele.
Tebar padat ditentukan oleh banyak faktor penanganannya terutama managemen kolam dan air, spirulina agar didudukkan disektor nutrisi.
Bibit spirulina banyak dipasaran baik dari air laut dan air tawar, semua baik. Probiotik berbasis spirulina layak untuk perikanan, peternakan dan p

Demikian, teknik Budidaya Lele Dengan Spirulina dibuat, semoga bermanfaat.

1 komentar:

  1. Pak, ini menarik sekali artikelnya, tapi bisa tidak dipraktekkan di kolam terpal? Dan dimana mendapatkan probiotik spirulina tsb? Terima kasih Tolong balasannya Pak ke email saya : Yantong1980@gmail.com atau Bapak ada nomor yang bisa dihubungi?

    BalasHapus