Senin, 04 Januari 2016

Petunjuk Budidaya Ikan Nila

Petunjuk Budidaya Ikan Nila

Oleh : Muhammad Ikhsan
Pengantar Admin,

Konten Petunjuk Budidaya Ikan Nila ini dikirim dari kontributor situs Booster Fish, Muhammad Ikhsan, berdomisili di tepi Waduk Jatiluhur Jawa-Barat, semoga memberi wawasan, wacana baru untuk visitors website ini. Kami edit dengan tidak mengurangi makna materi ini, thanks.
Prakata
Salah satu bintang pemulia-biakan ikan air tawar adalah ikan nila. Semua orang pasti sudah pernah merasakan lezatnya panggang nila atau tumis nila. Namun sedikit yang memelihara Nila dengan serius. emeliharaan Nila yang banyak dilakukan di danau dan waduk seperti di danau Toba, danau Maninjau, danau batur, waduk gajah mungkur, waduk cirata, waduk jatiluhur dan banyak tempat di Indonesia.
Ikuti pemaparan ilmiah tentang nila dibawah ini :
Managemen, Infrastruktur, Pakan dan lain-lain  Oleh : Hadi Winarto(Awal artikel ini adalah sebuah karya tulis, 27 halaman. Sekarang dibuat dengan tabel, singkat dan substansi pokok saja. tidak menggunakan kalimat-kalimat panjang yang tidak perlu. hal-hal lain tentang pakan dan penyakit ikan bisa dibaca di tulisan lainnya)Dipersembahkan kepada pengunjung situs kesayangan insan agrobisnis ini. Trims

Pra Budidaya
Pemilihan benih                            Pilih yang monosex (jantan saja)                         lebih cepat 30%
Persiapan kolam                           Penjemuran, pembajakan, pengapuran                 Khusus kolam
      Pemupukan, Pengairan                                         tanah
Persiapan Kolam (khusus tanah)
Penjemuran                                  3 hingga 5 hari                                                      2hr sd 5hr
Pembajakan                                  Cangkul 8 cm s/d 12 cm                                       2hr sd 5hr
Pengapuran                                   Kapur dolomite                                                    2hr sd 5hr
Pemupukan                                   Pupuk Kandang dan Urea 100 gram/m3              2hr sd 5hr
Pengairan                                     Isi air 50 cm s/d 60 cm                                          2hr sd 5hr

Pemeliharaan
Penebaran benih                          30 ekor s/d 50 ekor /m3                tinggi air          60cm
debit air ideal                               1 liter/detik                                   Situasional
jumlah pakan                                3% dari bobot biomassa ikan/hari            
Waktu  pemberian                        3x sehari    
         
Syarat habitat dan biologi
Suhu                                             25’C – 30’C         
Ph                                                 7 – 8      
Sifat                                              Omnivora           
Pakan alami                                  Plankton, hewan dan tumbuhan air        
Pakan buatan                                kadar protein 24% s/d 26%         
Jenis Kolam                                 Tanah, Terpal, Semen, fiber dll 
Benih yang terbaik                       Monosex, yang jantan  

Untuk kolam terpal, semen, fiber atau lain-lainnya penanganannya tidak serumit kolam tanah, namun penanganan yang baik kolam tanah akan memperoleh hasil yang lebih baik. Kelemahan dari kolam tanah adalah sbb :
1. Penanganan managemen kolam lebih rumit, persiapan awal
2. Kesalahan penanganan akan berakibat fatal
3. Kesulitan pada waktu panen
4. Predator seperti belut dan hewan pemangsa seprti kucing air menyukai tempat -tempat seperti kolam tanah.
Cara Budidaya Nila Pembenihan
Aktivitas budidaya Nila pembenihan merupakan awal dari proses usaha budidaya ikan Nila. Tindakan aktivitas pendederan, pembesaran dan menciptakan indukan dimulai dari proses ini. Secara umum hasil benih nila yang dibutuhkan pasar benih nila berukuran 1-3 cm, 3-5 cm dan 5-7 cm walaupun ukuran diluar itu memiliki pangsa pasar juga. Segmen pasar di benih nila semakin hari semakin meningkat mengingat permintaan kebutuhan Nila konsumsi ditingkat dunia semakin meningkat. Peningkatan ini disebabkan beberapa faktor
Sebagai subsitusi (pengganti) ikan kakap, filet ikan nila berwarna menyerupai ikan kakap
Lidah tenaga kerja asia di wilayah timur tengah sudah familiar terhadap ikan nila
Ikan nila lebih murah dibandingkan ikan-ikan lain.
Ikan nila mudah dibudidayakan (modal kecil) dibandingkan biaya penangkapan ikan kakap
dilaut. Perputaran modal lebih cepat karena periode panen relatif pendek.
Penangkaan ikan laut juga semakin berkurang akibat menurunnya ekosistim kelautan.
Lonjakan kebutuhan ikan dunia meningkat tajam setiap tahun, untuk nila dibutuhkan 850 juta ekor ada tahun 2009. Kebutuhan ikan konsumsi dunia dibagi dalam 2 ukuran. Eropa dan Amerika membutuhkan fillet ikan Nila 500 gram ekor sedangkan timur tengah membutuhkan filet nila ukuran 250 gram ekor.
Bagi penggiat pembenihan nila ini merupakan kabar yang menggembirakan , pangsa pasar menganga
lebar dipelupuk mata dan dibutuhkan piranti pendukung untuk bersaing ditingkat dunia.
Budidaya nila segmen pembenihan memiliki spesifikasi kelebihan-kelebihan >
Lama pemeliharaan yang singkat. Untuk ukuran 3 minggu sudah diperoleh ukuran 1-3 cm. Para
pendeder menyukai ukuran ini.
produktifitas nya cukup tinggi.
Modal yang harus disiakpan relatif kecil dibandingkan budidaya nila pendederan maupun bubdidaya nila pembesaran, pendederan dan pembesaran butuh biaya pakan yang tidak sedikit.
dilaut. Perputaran modal lebih cepat karena periode anen relatif endek.
Rotasi modal cukup cepat, 3 minggu hingga 4 minggu sudah bisa menjual benih.
Kualitas induk yang bagus dan penanganan yang baik akan menghasikan dengan kualitas prima.
Kebetulan kompetisi disegmen pembenihan relatif sedikit mengingat pengetahuan dan
mendapatkan induk yang baik.
Memulai
Faktor signifikan terletak ada pemilihan induk, tidak semua induk menghasilkan kualitas prima, agar menghasilkan indukan yang baik dalam memilih indukan adalah
Indukan sehat, sehat dan tidak terserang enyakit, gerakan berenangnya lincah. Tidak luka, responsif saat diberi pakan. Memiliki sirip dan mata yang lengkap. Sirip lengkap maksudnya terdiri dari sirip ekor, sirip dada, sirip erut dan sirip ekor punggung.
Breeder nila yang sudah dikenal dan qualified dan jika masih ragu bisa minta petunjuk kepada ahlinya (expert) yang anda percaya.
Upayakan yang memiliki sertifikat, dengan sertifikat akan diketahui history dan asal usul induk.
Upayakan pengadaan atau pembelian induk berasal dari beberapa farm recommended dan yang terpercaya, indukan yang dipijahkan dengan beberapa farm untuk menghindari perkawinan sedarah (incest atau inbreeding)
Langkah selanjutnya atau kedepan pemberian ransum pakan terhadap induk harus ditangani dengan seksama, banyak farm dan para breeding cepat terkalu puas dan mengabaikan pemberian pakan yang berkualitas. Matang gonad pada indukan dewasa ditentukan oleh pemberian pakan agar mengasilkan sperma dan telur sebagai cikal bakal benih nila yang berkualitas. Seerti halnya hewan lain bahkan manusia, ada saat usia subur perlu penanganan yang tepat, harus seimbang quantity dan quality nilai nutrisinya.
Pembenihan massal.
Praktek dengan cara pembenihan massal yang paling banyak dilakukan bahkan dilakukan serempak terdiri dari 30 ekor indukan betina dan 10 indukan jantan bahkan hingga 300 ekor indukan betina dan 100 ekor indukan jantan. Cara ini dianggap praktis dalam mengejar waktu kebutuhan benih dalam jumlah besar.
Persiapan kolam
Kolam pemijahan dibuat dengan rasio 4 m2 atau 2 m x 2 m untuk 3 ekor indukan betina dan 1 ekor indukan jantan. Konstruksi kolam usahakan miring kearah lobang pengeluaran atau pintu air keluar, sebelum digunakan keringkan kolam selam 2-4 hari berguna untuk memberantas hama dan bibit penyakit.
Pemupukan
Gunakan pupuk kandang (organik) dan pupuk buatan an-organik) untuk pemupukan. Rasio penebaran pupuk organik 400 gram2 dan pupuk an-organik 15 gram2 untuk TSp dan urea 15 gramm2. Dosis adalah takaran standard. Untuk dosis yang semurna tergantung ph, oksigen, DO dan kekeruhan. Penggunaan kapur dolomit untuk meningkat ph air. Semua bahan pemupukan diatas bisa dicamur atau dipisah-pisah waktu ditebarkan. Ideal waktu pemupukan pada pagi hari dan ada waktu sore harinya sudah dapat dikucurkan air sebyak 50 cm agar pupuk dan air melakukan reaksi kimia dan esok paginya diberi air hingga 80-100 cm. 3-5 hari kemudian akan didapat kondisi air yang normal dan netral. Netralisasi dari dampak pemupukan dalam roses kimia terjadi selam 3-5 hari tersebut. Ditandai dengan warna air hijau kecoklatan pertanda akan alami berupa plankton sudah tumbuh.
Pemijahan
Waktu pemijahan akan berlangsung selama 1-2 minggu setelah tebar induk. Berlangsung malam hari. Pemijahan berlangsung saat indukan betina mengeluarkan telur dan dibuahi sperma dari indukan jantan. Naluri indukan saat terjadi perkawinan dengan membuat lubang bulat dengan diameter 30-50 cm didasar kolam. Kemudian telur yang telah dibuahi akan dierami dimulut induk betina (mouthbreed). Dalam 2-3 hari telur akan menetas dan saat masih ditingkat karva akan tetap dimuliut indukan betina hingga larva-larva nila dapat berenang dengan sendirinya.
Pemberian pakan keada indukan diberikan 3x sehari dengan jumlah 3% dari biomassa induk dan kadar protein 27-30%
Pemberian pakan terhadap larva diberikan setelah 3 hari, larva masih punya pakan bawaan atau cadangan pakan berupa kuning telur (yolk egg). Untuk menghindari larva hanyut keluar kolam debit air agar tidak terlalu besar. Setelah 3 hari keluar dari mulut indukan dapat dipungut untuk dilakukan proses jantanisasi atau monosexatau tunggal.
Monosex culture
Monosex bertujuan menghasilkan benih berkelamin jantan saja. Jantanisasi bertujuan memiliki bobot pertumbuhan lebih cepat ketimbang benih betina. Terima kasih, salamagrobisnis.
Budidaya Nila Pendederan
Segmen aktifitas budidaya Nila pendederan adalah rangkaian kelanjutan dari kegiatan pembenihan. Pendeder, demikian para pelakunya disebut, biasanya pendeder menyediakan kolam penampungan kemudian membeli benih kepada pembenih dalam ukuran tertentu, pada ukuran agak besar sedikit akan dijual kembali kepada embudidaya segmen pembesaran. Kolam yang digunakan bisa kolam tanah, waring atau kolam semen. Bagi yang memiliki lahan yang luas akan memelihara hingga ukuran konsumsi atau pembesaran.
Banyak pelaku bisnis pendederan ini karena waktu yang digunakan relatif cepat dan biaya yang dikeluarkan lebih sedikit, tidak banyak perangkat yang harus disediakan dan biaya pakan belum terlalu banyak, keuntungan dari bisnis ini sedikit namun perputarannya sangat cepat, bisnis ditingkat pendederan memiliki resiko lebih kecil dibandingkan pembenihan. Pakan menggunakan akan alami sangat membantu mempercepat pertumbuhan dan berbiaya murah. Trik pemanfaatan akan alami banyak menguntungkan pendeder, pelaku pendederan ikan ikan nila saat ini sudah mulai dilirik oleh banyak orang.
Hal-hal yang menarik terjun dibisnis ini adalah
Tidak melakukan kegiatan pengalihan jenis kelamin atau several sex.
Penanganan kegiatan ini seperti pemberian pakan, managemen kolam, mengatasi penyakit ikan nila hamir sama saja dengan penganganan segmen lain.
Tidak membutuhkan lahan dan kolam yang luas.
Tidak menyediakan indukan.
Yang harus dilakukan oleh peternek pendeder adalah
Memiliki jaringan yang baik dengan para pembenih. Hubungan yang baik dengan pembenih harus dijaga dengan baik. Benih-benih yang dibeli harus sesuai antara harga dan ukuran, pembelian benih harus dilakukan teliti, benih yang sehat menentukan keberhasilan pendeder.
Memiliki jaringan  yang luas dengan peternak pembesaran nila. Menciptakan kepercayaan yang tinggi diantara pelanggan. Saat ini permintaan deras datang dari berbagai kota diseluruh Indonesia. Pendeder yang sukses biasanya memiliki hubungan yang erat dan harmonis dengan pelanggan diluar kota, akrab dengan pihak yang menangani transort terutama pihak di bandara.
Perlu  memiliki pengetahuan managemen transport dan sistim packing.
Peluang usaha
Pembelian  benih ukuran 1-3 cm dan dijual ada ukuran 5-7 cm atau 8-12 cm dapat memberikan keuntungan yang sangat menjanjikan. Pasokan benih nila diukuran ini setiap tahunnya mengalami lonjakan yang luar biasa. Kebutuhan benih nila di danau Toba Sumatera Utara, danau Maninjau Sumatra Barat, danau Batur Bali,  waduk Gajah Mungkur Wonogiri, waduk Cirata dan waduk Jatiluhur di Jawa Barat serta kota-kota lainnya di Indonesia setiap bulannya memerlukan asokan benih Nila dalam jumlah ratusan juta ekor perbulannya.
Bagi penggiat agro-industri penyedia pakan ikan Nila, aktifitas budidaya waduk-waduk dan danau-danau di seluruh Indonesia telah memperoleh keuntungan tiada henti atas fenomena ini.
Jenis-jenis ikan nila yang sekarang banyak dibudidayakan dikalangan peternak
Nila merah, disebut juga mujarah (mujaer merah) dan nirah (nila merah) persilangan oreovhromis mosambicus (mujaer) atau oreochromis niloticus (nila) denagn oreochromis honorum, oreochromis aureus atau oreocromis zilli. Perkembangan nya kemudian disebut nila hibrida.
Nila gift, singkatan dari genetic imrovement of rarmed tilaias, dikembangkan oleh ICLARM (International Center for Living Aquatic Research Management) Filipina, 1987
Nila Nirwana, keanjangannya adalah nila ras wanayasa, wanayasa adalah tempat dilakukan pemuliaan genetik di purwakarta (2003-2006) di Balai pengembangan Benih ikan.
Nila Janti atau nila larasati, dihasilkan oleh Balai benih Ikan Sentral Janti, didesa janti Kecamatan polan harjo, Kabuaten Klaten Jawa tengah, 2008. Adaftif, tangguh, mencerna pakan dengan baik dan tahan terhadap enyakit, pertumbuhan cepat, survival rate (SR) 90%
Nila Best, (Bogor enchanced strain tilapia, Bogor, 2004-2008) menghasilkan telur lebih banyak 1500-2800 butir per ekor sedangkan jenis lain 900-1600 butir per ekor, ukuran telur lebih besar dan seragam, mencapai ukuran 4-5 cm dalam 20-25 hari, untuk mencapai ukuran 5-8 cm dibutuhkan waktu 45 hari atau 15 hari lebih cepat dibandingkan jenis lainnya.
Nila gesit, turunan dari jantan YY, secara alami jantan memiliki kromosom XY melalui rekayasa genetika YY diubah menjadi YY dan betina XX, hasil dari pemuliaan genetika pusat pengembangan Induk ikan nila nasional (IINN bekerjasama dengan Badan pengkajian dan peneraan Teknolohgi (BppT), eksloitasi genetika oleh berbagai penggiat dan pecinta nila membuat nila semakin membaik kualitas turunannya, galur unggul ini launching melalui Kepmen Kelautan dan perikanan No.KEp.44MEN2006.
Audiens yang tercinta, dunia teknologi ikan layak mengucapkan terimakasih yang tak terhingga atas jasa inovasi pakar, ahli, penemuan yang tak kenal lelah, pengabdian yang banyak menghabiskan waktu, tenaga dan fikiran. Sebuah karya sekecil apapun akan memberi efek besar bagi kemanusiaan. Pengabdian yang tulus adalah keabadian.
Cara Budidaya Nila pembesaran
Akhir dalam proses produksi ikan nila adalah budidaya nila pembesaran, segmen paling banyak digeluti. Jenis kolam yang digunakan dibagi berbagai jenis >
– Kolam air deras
– Keramba jaring apung (KJA)
– Kolam air tergenang baik kolam tanah, fiber,terpal maupun kolam semen (beton)
– Kolam sawah dan tambak
Peluang bisnis ini mencakup kebutuhan domestik (dalam negeri) maupun mancanegara (eksport). Potensi yang membuat nila bisa dibudidayakan skala industri besar karena ikan ini bisa difillet dan dibekukan yang memperpanjang waktu kedaluarsa.
Syarat utama
Melakukan aktifitas budidaya nila pembesaran meliputi
1. Suhu, syarat hidup lingkungan hidup nila memiliki toleransi yang tinggi dengan suhu 22-37C
2. Pemilihan benih, apapun jenis budididaya ikan baik air tawar maupun budidaya air pemilihan benih adalah puncak atau awal budidaya yang aling krusial, pemilihan benih yang salah akan menggagalkan semua rencana usaha walauun infrastruktur lainnya sudah diersiakan dengan baik.
3. Salinitas, kadar garam 0-15 permil.
4. Pada awal pemeliharaan atau benih daat diberikan pakan zoolankton, rotifera sp, moina sp, atau daphnia sp.
5. Masih memungkinkan di air yang dangkal
6. Dilakukan monosex culture
7. Oksigen terlarut >2 mgl
8. Sumber air, berbudidaya nila pembesaran bisa berasal dari air sungai, waduk, danau, saluran irigasi, sumur pompa, debit air dikolam tergenang cukup 0-15 liter er detik sedangkan kolam air deras 50-100 liter er detik, ph air berkisar 5-85
9. Pemupukan, berupa pupuk organik dan an-organik, dengan dosis yang tepat dan terukur
10. Pengapuran (pemupukan dan pengapuran) bisa di klik Budidaya nila pembenihan
11. Obat-obatan dan vitamin (probiotik dan antibiotik0
12. Aspek nonteknis, lokasi yang aman dari encurian, bencana longsong, kemudahan transportasi saat pemanenan, jaringan komunikasi, sarana penyediaan pakan alternatif dan lain-lain, pemagaran lokasi budidaya, konstruksi kolam yang memadai dan alat-alat produksi.
13. Padat tebar, kepadatan disimukan oleh beberapa pelaku usaha ini bervariasi artinya disesuaikan dengan kondisi, iklim dan kualitas air karena menyangkut kemampuan nila ber-adaptasi, proses aklimatisasi (situasional). Namun gambaran umum tebar adat dikolam air tenang sebanyak 5-10 ekor per m2 dengan bobot 15-20 gram per ekor
14. Pemberian pakan utama dan akan tambahan dengan nutrisi yang tepat mutlak dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh, tentang nutrisi klik disini (mengenal kandungan nutrisi). Meramu pakan alternatif nila dapat dilakukan untuk mengatasi harga pakan pabrik yang cuku mahal. Ketersedian bahan baku pakan alternatif nila memerlukan seni tersendiri bagi budidayawan-budidayawati. Engetahuan nutrisi ikan dan kreatifitas, ketekukan menentukan keberhasilan anda.
15. Frekwensi pemberian pakan ideal = 3 kali sehari, dan jumlah pakan ideal = 3% dari jumlah bobot ikan.
16. Kontrol, selama periode pemeliharaan berlangsung diperlukan pengawasan yang seksama terhadap semua aspek, keberhasilan dan kegagalan tipis jaraknya.
Sukses dan gagal ditentukan multi faktor, tapi yang selalu penulis tulis > tekun, sabar, semangat adalah gerbang utama dalam menggapai harapan. Terima kasih, salam agrobisnis dan all right with you.
Sumber artikel budidaya nila pembesaran ini sesungguhnya sangat panjang dan detail, kami ringkas dan sebentuk urgensi saja agar anda memiliki waktu untuk membaca topik yang berhubungan dengan artikel ini atau puluhan topik yang lain dan tentu saja agar anda tidak bosan.
Keterangan

Monosex adalah sistem jantanisasi atau maskulinisasi. Ikan air tawar yang ideal dilakukan jantanisasi dan memberikan produksi yang signifikan adalah pada ikan nila dibandingkan ikan air tawar lainnya. Monosex dilakukan dengan jalan memberikan hormon metil testosteron atau MT. Sekarang MT sudah banyak diproduksi oleh orang Indonesia hingga tidak perlu menggunakan produk impor bahkan MT buatan Indonesia kualitasnya lebih bagus dibandingkan buatan luar negeri namun perlu diperhatikan bahwa kualitas MT dipasaran berbeda-beda bahan dasarnya  dan teknik pengolahannya. Anda tidak perlu repot-repot membuat sendiri MT karena dipasaran mudah diperoleh dan murah. Biaya melakukan jantanisasi pada ikan nila berkisar Rp.3-5 per-ekor.  MT yang berkualitas akan menghasilkan jantan hingga 95-97%. MT juga bisa digunakan pada ikan konsumsi lainnya atau juga ikan hias

Tidak ada komentar:

Posting Komentar