Selasa, 05 Mei 2015

mencetak varitas ikan kaca ,ikan mas

MENCETAK VARIETAS KACA, IKAN MAS MASA DEPAN

Di antara banyak jenis ikan air tawar, ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan  jenis yang paling populer dan tersebar merata di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila ikan yang dipanggil juga dengan nama ikan karper dan tombro ini paling banyak dikonsumsi masyarakat. Maklum saja, rasa daging ikan mas ini memang bercita rasa khas dan pol gurihnya.
 Di masa mendatang, sesuai dengan kemajuan zaman, ma­syarakat (perkotaan) cenderung ingin serba cepat dan praktis dalam segala bidang. Termasuk dalam hal mengkonsumsi ikan. Mereka cenderung akan memilih ikan lele, patin atau jenis ikan yang tidak bersisik karena lebih cepat dimasak, tak perlu (menambah pekerjaan dan waktu) membersihkan dan membuang sisik ikan.
 Bila kita amati, kecenderungan tersebut sudah terlihat pada sebagian masyarakat per­kotaan dewasa ini. Penggemar "fanatik" ikan mas, mulai banyak yang mencari jenis (varietas) ikan mas yang sisiknya sedikit. Untuk mendapatkan jenis ikan ini, mereka berani membayar lebih di atas harga pasar. Peluang ini, perlu dimanfaatkan dan sebaiknya dilirik sejak dini oleh para pembudidaya ikan.

Mulus dan licin
Ikan mas yang tersebar di In­donesia, bila ditelusuri asal - usulnya bermula dari Cina dan Benua Eropa, serta persilangan yang menghasilkan banyak varietas. Beberapa varietas ikan mas yang cukup populer adalah varietas si nyonya, majalaya, mas, punten, kumpay dan kaca.
 Dua varietas terakhir terse­but, yakni kumpay dan kaca, umumnya dimanfaatkan sebagai ikan hias karena memiliki keunikan tersendiri. Ikan mas kumpay, sirip - siripnya berukuran panjang sehingga tampak krembyah - krembyah bila berenang. Sedangkan ikan mas kaca, dikatakan unik karena tubuhnya tegolong mulus. Hanyar di beberapa bagian tubuh saja yang ditumbuhi sisik. Varietas kaca ini, saat masih kecil biasa dipajang di akuarium. Setelah besar, umumnya dipasarkan sebagai ikan konsumsi dengan harga khusus.
 Di lapangan, saat ini kita bisa menjumpai beberapa varietas ikan mas kaca, berdasarkan letak sisik dan warna tubuh. Ada ikan mas kaca yang sisiknya hanya tumbuh di bagian punggung, di sepanjang garis rusuk, di setiap pangkal sirip, atau ter­sebar tak beraturan. Sedangkan dilihat dari warna tubuhnya, di- jumpai varietas ikan mas kaca yang berwarna hijau, keabu - abuan, merah, kuning, keputih - putihan dan kombinasi di antara warna - warna tersebut.
 Melalui persilangan antar va­rietas ikan mas kaca tersebut, kita berpeluang untuk "menciptakan" varietas ikan mas kaca yang benar - benar mulus dan licin tanpa sisik. Untuk mendapatkan ikan "baru" ini, kita memang harus .sabar dan rajin mencoba.

Cara Pembenihan
Langkah awal untuk memproduksi ikan mas yang mulus, sudah tentu mencari induk va­rietas kaca. Untuk mendapatkannya, kita perlu menghubungi para pembudidaya ikan mas. Mo­hon dimaklumi saja, varietas kaca ini memang sulit diperoleh dan relatif langka. Dalam satu wadah budi daya, biasanya bisa dijumpai hanya beberapa ekor saja.
 Bila induk sudah diperoleh, perlu dipelihara beberapa waktu lagi dengan pemberian pakan bermutu agar cepat matang kelamin, dan siap dikawinkan. Untuk mengawinkan, caranya cukup mudah. Kita bisa mengawinkannya dalam kolam tanah atau bak tembok. Sebelumnya, kolam pemijahan ini perlu dikeringkan dulu beberapa hari.
 Setelah itu, kolam diisi air dan dilengkapi dengan kakaban (subtrat penempel telur yang terbuat dari ijuk). Bila semua beres, induk pilihan sudah dapat dimasukkan ke kolam. Un­tuk setiap induk betina, sebaik­nya dikawinkan dengan dua ekor induk jantan yang memi­liki berat tubuh seimbang.
 Dengan cara sederhana tersebut, induk ikan biasanya sudah memijah di malam harinya. Dengan catatan, induk tersebut benar-benar matang kelamin. Tandanya, induk  betina mengeluarkan cairan kuning (telur) bila diurut perutnya kea rah lubang urogenital (anus). Sedangkan induk jantan, bila diurut perutnya mengelu cairan putih susu (sperma).
 Bila sudah memijah, kakaban diangkat dan dipindahka ke dalam kolam penetasan.  Di kolam penetasan ini, telur (yang menempel pada kakaban) menetas dalam waktu sekitar 48 jam. Setelah menetas dan berumur seminggu, kembali dipindahkan ke kolam pendederan untuk dipelihara dan dibesarkan lebih lanjut. Kolam pendederan ini, jauh hari sebelumnya perlu dipupuk dengan  pupuk kandang agar makanan alami benih ikan berupa jasad renik tumbuh melimpah.
 Pengalaman penulis saat bekerja di Balai Benih Ikan (BBI) Penebel, Tabanan,  dari hasil pemijahan induk ikan mas yang bersisik di punggung dengan varietas kaca bersisik di garis rusuk bisa diperoleh sejumlah varietas kaca mulus tanpa sisik. Untuk memperoleh varietas ikan mas mulus dalam jumlah besar, tampaknya masih perlu dilakukan uji coba dan penelitian lanjutan. Demikian juga untuk menciptakan galur murni varietas ikan mas kaca yang benar - benar mulus, perlu perhatian tersendiri dari para peneliti dan pakar perikanan. (Agus Rochdianto, Penyuluh Perikanan di BP4K Tabanan)


Pengirim : Agus Rochdianto, SE, S.PKP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar